Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Catatan

Jalan-jalan ke Pantai Watu Kodok Jogja Jadi Tak Menyenangkan karena “Orang yang Mencurigakan”

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
17 September 2025
A A
Pantai Watu Kodok, Gunungkidul, Jogja. MOJOK.CO

ilustrasi - suasana pantai selatan di Jogja. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Orang-orang mencurigakan yang berlalu-lalang

Perjalanan berliku selama dua jam terbayarkan saat saya melihat indahnya laut berwarna biru kelap-kelip terpapar oleh cahaya matahari. Terlebih, suasananya tidak terlalu ramai seperti pantai-pantai sebelumnya yang kami lewati.

Pantai selatan. MOJOK.CO
Lanskap laut biru dari atas tebing. (Aisyah Amira Wakang/Mojok.co)

Di Pantai Watu Kodok Gunungkidul saya bisa menikmati suara deburan ombak di tepi pantai, mencari kerang, bermain pasir, dan bermain air tanpa takut terseret ombak besar. Namun, di tengah aktivitas tersebut teman saya mengaku risih karena ada orang yang berlalu-lalang dan memotretnya.  

Saya pun menghampiri orang paruh baya yang memotret dengan kamera DSLR tersebut. Rupanya, ia menawarkan jasa pemotretan.

“Pak, saya mau lihat foto dong,” tanya saya usai mencari kerang di bibir pantai ke salah satu fotografer yang memotret saya tanpa permisi.

“Oh, yang candid sudah saya hapus Kak, karena teman Kakak satunya tadi bilang nggak mau,” jawabnya yang kemudian baru saya tahu panggilannya adalah Mbah Ramin.

Potret bebas harga goceng

Karena sudah dihapus, saya pun meminta Mbah Ramin memotret saya kembali di tepian pantai. Ia terlihat senang karena fotonya bakal terjual. Sesekali ia berjongkok, berlari agak jauh dari saya, lalu mengotak-ngatik lensa dan bersiap untuk memotret.

Mbah Ramin bilang saya bebas bergaya. Ia juga tidak membatasi waktunya. Nanti di akhir, saya bisa memilih foto-fotonya. Satu foto, ia patok harga Rp5 ribu dan akan ia kirim filenya lewat USB.

Sebetulnya cara kerja seperti itu cukup rawan, apalagi di zaman sekarang. Sebab, boleh jadi beberapa wisatawan khususnya di Pantai Watu Kodok Gunungkidul tidak berkenan untuk difoto karena dinilai melanggar privasi. Mereka juga berhak takut jika foto tersebut disalahgunakan.

Di sisi lain, jasa pemotretan yang ada di Pantai Watu Kodok Gunungkidul juga membantu saya mengabadikan momen indah. Saya pun merasa puas dengan hasil jepretan Mbah Ramin. Bahkan saya membeli 7 foto sekaligus dari 10 foto yang ia jepret. Tiga lainnya bukan karena hasil foto Mbah Ramin jelek, tapi gaya saya saja yang terlihat kaku. Selebihnya, foto diambil dengan komposisi yang pas, jernih, dan ala-ala bokeh.

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Edit: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Pantai Parangtritis Semakin Bising hingga Berisiko untuk Anak, Pantai Pandansari Jadi Alternatif: Tenang, Indah, dan Punya Mercusuar Tertua di Jogja atau baca juga liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

 

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 18 September 2025 oleh

Tags: gunungkidulJogjapantai parangtritispantai watu kodokwisata di jogja
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO
Esai

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO
Ragam

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO
Liputan

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO
Bidikan

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat "Suami" bahkan "Nyawa" Mojok.co

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

19 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
Pamong cerita di Borobudur ikuti pelatihan hospitality. MOJOK.CO

Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

16 Desember 2025
Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025
bapakmu kiper.MOJOK.CO

Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper

17 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.