Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Catatan

Kisah Juru Kunci Gua Langse Gunungkidul yang Mengaku Temani Jokowi Bersemedi Sebelum Jadi Wali Kota Solo

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
2 Februari 2024
A A
goa langse gunungkidul.MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Di Gunungkidul ada tempat bernama Gua Langse yang rutin dikunjungi warga yang punya hajat. Bahkan, juru kuncinya mengaku pernah menemani Jokowi bermalam di gua sebelum menjadi Walikota Solo.

Menjelang masa-masa pemilu, jalur-jalur spiritual masih jadi pilihan bagi segelintir kontestan. Selain mendatangi praktisi spiritual seperti dukun, lokasi-lokasi sakral kerap dikunjungi. Gua Langse Gunungkidul adalah salah satu destinasi yang cukup terkenal sebagai tempat tirakat atau bersemedi demi meraih hajat.

Perjalanan menuju Gua Langse adalah salah satu proses liputan yang seru sekaligus menantang. Saat itu, saya perlu ditemani seorang kenalan yang memang pernah berkunjung ke tempat ini. Kami datang di sore hari dan bertahan di sana hingga jelang tengah malam demi bisa mendapat pengalaman magis bersama para pencari berkah di tepi laut selatan.

Kami melakukan perjalanan pada Senin (25/9/2023) silam. Setelah melewati jalan menanjak dari Pantai Parangtritis, Bantul tibalah kami di persimpangan menuju gua yang sudah masuk area Gunungkidul. Jalan yang tadinya beraspal berganti menjadi trek cor-coran yang tidak begitu mulus. Di sekelilingnya banyak pohon jati menjulang tinggi.

Tantangan berlanjut setelah sampai di titik terakhir motor terparkir, kami harus berjalan menuruni tebing yang curam. Kemiringannya kawasan tebing karst barat Gunungkidul ini barangkali bisa 70 derajat sehingga perlu bantuan tali dan tangga.

jalan curam menuju Gua Langse Gunungkidul.MOJOK.CO
Jalan curam menuju Gua Langse Gunungkidul (Hammam Izzuddin/Mojok.co)

Namun, pegalnya badan dan ketegangan agak terbayar dengan pemandangan laut selatan yang memukau. Apalagi, kami turun menjelang matahari terbenam. Sepanjang menapaki jalan terjal, kami beberapa kali berpapasan dengan sesama pengunjung yang kebanyakan dari luar Gunungkidul.

Kisah kematian di Goa Langse Gunungkidul

Di Gua Langse Gunungkidul terdapat beberapa juru kunci. Salah satunya Sagiyanto (75) yang berada di dekat parkiran menjaga pintu masuk. Ia cukup tahu banyak soal para pengunjung yang melakukan ritual di tempat ini.

Bahkan, ia bercerita kalau pernah ada orang yang jatuh dari tebing. Lelaki yang saat itu sedang mempersiapkan diri untuk menjadi caleg DPRD dari Semarang itu meninggal.

Sejurus kemudian, ia bercerita bahwa jelang tahun politik, banyak orang yang hendak mencalonkan diri mulai dari level lurah sampai kepala daerah datang kemari. Berdoa di dalam kegelapan gua.

“Nah itu mobil Kijang itu punya calon lurah dari Blora. Berangkat tadi pagi kayanya sore ini pulang,” ujarnya.

Ada beberapa tokoh penting yang menurutnya pernah kemari. Salah satunya adalah Presiden RI Joko Widodo. Namun, ia menyarankan kami untuk berbincang dengan Setiowiono atau Mbah Slamet, bapak dari Sagiyanto yang juga masih aktif jadi juru kunci.

“Nanti, njenengan bakalan ketemu kok di bawah. Namanya Mbah Setiowiono atau Mbah Slamet,” katanya.

Benar saja, setelah melewati perjalanan hampir setengah jam kami akhirnya berjumpa dengan Mbah Slamet di depan gua. Di bawah bukit, ternyata tidak hanya ada sebuah gua, terdapat pula sebuah bangunan milik Paguyuban Purnomosidi. Sebuah aliran penghayat kepercayaan di Indonesia.

Kedatangan Jokowi untuk bermalam

Selepas mengurus beberapa pengunjung yang hendak bersemedi, Mbah Slamet mulai bercerita panjang lebar. Lelaki ini mengaku pertama kali turun ke gua pada 1961. Pada masa itu, sudah banyak orang yang datang. Padahal, treknya masih begitu menantang tanpa alat bantu seperti tangga dan tali.

Iklan
Sosok Mbah Slamet di Gua Langse Gunungkidul.MOJOK.CO
Sosok Mbah Slamet di depan Gua Langse Gunungkidul (Hammam Izzuddin/Mojok.co)

Menurut kepercayaan, di tempat inilah Bunda Ratu atau Nyi Roro Kidul kerap datang untuk menjumpai orang yang hendak berdoa. Mereka yang datang percaya bahwa melalui wasilah Nyi Rodo Kidul, doa kepada Yang Maha Kuasa bisa lebih mudah terijabah.

Salah satu figur terkenal yang menurutnya pernah datang adalah Jokowi. Kata Mbah Slamet, ia datang sebelum menjadi Wali Kota Solo.

“Lha Pak Jokowi itu dulu tiga malam di sini saya yang menemani. Dulu itu, sebelum jadi Wali Kota Solo,” cetus Mbah Setiowiono.

“Ya itu Anies, siapa lagi banyak yang kesini. Pak Harto nggih rumiyin mriki.”

Namun, sulit untuk memverifikasii ucapan-ucapan dari juru kunci. Pasalnya, buku catatan pengunjung bertahun-tahun silam pun menurut mereka sudah tidak ada.

Selain itu, juru kunci menuturkan biasanya figur yang cukup terkenal datang kemari malam hari dan sudah beranjak sebelum matahari terbit. Sehingga, tidak banyak yang menyaksikannya datang di bibir pantai Gunungkidul ini.

Ritual di dalam gua

Selain Sagiyanto dan Mbah Slamet, ada juga juru kunci lain bernama Mugiyo. Bedanya, Mugiyo menetap di pinggir gua sambil berjualan kebutuhan logistik untuk orang-orang yang bersemedi. Mugiyo lah yang kemudian menemani kami melakukan ritual di dalam goa selepas Mbah Slamet kembali naik ke atas bukit.

Kami masuk jelang jam tujuh malam dan bersemedi selama hampir dua jam. Di awal, Mugiyo merapal banyak mantra yang tak saya ketahui detailnya. Namun, setelah itu kami bersila dan berdiam diri sampai kaki kesemutan dengan bau dupa yang menyeruak di sekitar.

Di Gua Langse Gunungkidul, setiap orang datang dengan maksud yang berbeda-beda. Ada yang hendak berdoa agar lepas dari jeratan utang hingga mendoakan anaknya yang hendak ujian seleksi pekerjaan. Kini, saat kontestasi politik 2024 semakin dekat, barangkali gua itu semakin banyak dikunjungi kalangan politisi.

Penulis: Hammam Izzuddin

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Gus Dur di Kauman Jogja: Kenakalan, Gila Baca, sampai Pergulatan dengan Tokoh Muhammadiyah

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 2 Februari 2024 oleh

Tags: goa langsegunungkiduljokowiritual
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Pembukaan Pameran Gelar Olah Rupa dalam Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2025 di Gunungkidul MOJOK.CO
Kilas

“Kulonuwun Gunungkidul” Jadi Upaya Merawat Hubungan Sosial Lewat Olah Rupa, Bertamu Tak Sekadar Bertemu

11 Oktober 2025
Adoh Ratu Cedhak Watu jadi tema Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2025 di Gunungkidul MOJOK.CO
Kilas

Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2025: Menyerap Etosa Budaya Gunungkidul dalam Adoh Ratu Cedhak Watu

4 Oktober 2025
Pantai Watu Kodok, Gunungkidul, Jogja. MOJOK.CO
Catatan

Jalan-jalan ke Pantai Watu Kodok Jogja Jadi Tak Menyenangkan karena “Orang yang Mencurigakan”

17 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.