Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Catatan

Aturan Nongkrong di Indomaret yang Kerap Diabaikan hingga Bikin Resah dan Susah Orang Lain

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
20 Maret 2025
A A
Sisi buruk pengunjung yang duduk di kursi besi Indomaret Jakal, Jogja MOJOK.CO

Ilustrasi - Sisi buruk pengunjung yang duduk di kursi besi Indomaret. Berkaca dari Indomaret Jakal, Jogja. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Sebuah Indomaret di Jalan Kaliurang (Jakal), Sleman, Jogja, menyentil sisi buruk orang-orang yang kerap duduk di kursi besi depan gerai. Sisi buruk yang, sekalipun sudah diingatkan, tapi tetap saja banyak yang mengabaikan.

Saya terbilang jarang nongkrong atau melamun di kursi Indomaret. Baru belakangan saya mulai sering duduk-duduk di kursi besi yang disediakan waralaba dengan simbol lebah tersebut, di Jalan Kaliurang (Jakal), Jogja.

Pemandangan kotor di kursi Indomaret Jakal Jogja

Selama Ramadan 2025 ini, lebih sering saya mampir Indomaret tersebut pada jam-jam 9-10 malam. Beberapa kursi akan tampak kosong di jam-jam tersebut. Paling hanya ada satu-dua driver ojek online (ojol) yang duduk melamun.

Kondisi di depan Indomaret Jakal, Jogja, itu pasti sudah sangat berantakan. Kursi morat-marit. Meja penuh botol minuman. Area lantai berserakan puntung-puntung rokok beserta abunya.

Sebenarnya tidak jauh dari kursi besi sudah disediakan tempat sampah. Asbak pun sudah tersedia di atas meja. Namun, nyatanya sampah-sampah tidak dibuang pengunjung secara semestinya: cenderung asal ditinggal.

Habis cara sadarkan pengunjung Indomaret Jakal Jogja

“Mari jaga kebersihan bersama.” Tulisan ini terpampang di dinding, juga masih di area kursi besi, spot nongkrong pengunjung.

“Mohon bersihkan meja dan kursi setelah Anda gunakan.” Sementara peringatan ini terpampang di atas meja.

Untuk peringatan pertama sebenarnya lebih lama terpampang di tempatnya. Sementara untuk peringatan kedua, itu peringatan yang baru ditempel. Saya baru melihatnya belum lama ini.

“Peringatan ‘jaga kebersihan bersama’ nggak digubris (pengunjung). Jadi dibuat lebih tegas, jaga kebersihan meja,” ungkap seorang karyawan Indomaret di Jakal, Jogja, Selasa (18/3/2025) malam WIB, saat saya tanya di dalam Indomaret. Pemuda kisaran 20-an tahun itu enggan disebut namanya.

“Tapi belum menunjukkan tanda-tanda positif. Orang Jogja sudah terbiasa buang sampah sembarangan. Capek di kita (karyawan), setiap hari harus bersihin sampah-sampah di meja yang kotor sekali,” sambungnya.

Ada satu cara yang belum dicoba: memberi peringatan secara langsung jika ada orang nongkrong di kursi besi Indomaret agar tidak buang sampah sembarangan. Namun, untuk ini, butuh keberanian bagi si karyawan. Sebab, salah-salah, jika si pengunjung tersinggung, bisa berujung keributan.

Membersihkan sampah bukan urusan pengunjung?

Malam itu juga saya mencoba menggali cara pandang pengunjung terhadap peringatan “jaga kebersihan” di Indomaret Jakal, Jogja. Saya duduk di satu kursi kosong, di sebelah dua orang pemuda yang tengah berbincang ditemani rokok dan kopi kaleng.

“Loh, sekarang ada peringatan seperti ini ya?” pancing saya sembari menunjuk stiker peringatan di meja.

“Bukannya kalau sampah-sampah di meja atau lantai seperti ini sudah jadi tugasnya karyawan Indomaret ya? Jadi ya kalaupun sampah ditinggal di meja pun harusnya mereka yang beresin,” ujar Noval (24), satu dari dua pemuda tersebut.

Iklan

Kami lantas berdiskusi. Dua pengunjung itu justru menggarisbawahi fasilitas yang disediakan di depan gerai. Kata mereka, jika memang menyediakan satu sudut sebagai spot nongkrong, maka harus sediakan pula perangkat yang menunjang kebersihan.

Misalnya, sediakan asbak di masing-masing meja. Juga sediakan tempat sampah di dekat sudut nongkrong tersebut.

“Kalau di sini (Indomaret Jakal, Jogja), kan asbaknya cuma satu. Mejanya ada Tiga. Tempat sampahnya cuma di dekat pintu masuk. Kalau di dekat kursi besi ini ada tempat sampah, pengunjung kan bisa langsung buang ke situ,” begitu kata Andra (24), pemuda satunya. Di Indomaret lain pun, menurut Andra, sudah semestinya begitu.

Tak lama berselang keduanya beranjak. Entah karena sungkan dengan saya atau karena patuh pada peringatan di meja, mereka membereskan sampah-sampah camilan dan minuman mereka: membuangnya di tong sampah.

Budaya membuang sampah sembarangan

Si karyawan Indomaret di Jakal, Jogja, itu menjelaskan, secara SOP sebenarnya sudah menjadi tugas karyawan untuk membersihkan area dan fasilitas yang memungkinkan kontak langsung dengan pelanggan: termasuk kursi besi di depan gerai.

Namun, khususnya di Indomaret Jakal, Jogja, itu kondisinya sudah kelewat parah. Sehingga, perlu adanya peringatan agar dari sisi pengunjung ada kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan.

Sebab, terlepas bahwa itu sudah jadi SOP karyawan, tapi budaya buang sampah sembarangan adalah budaya tidak baik dan sudah semestinya diperbaiki.

Usai perbincangan-perbincangan di atas, saya memilih duduk agak lama. Pengunjung datang silih berganti. Yang singgah untuk duduk di kursi besi pun berganti-ganti.

Beberapa—tanpa membaca peringatan pun—tampak mengemasi sampahnya untuk dibuang di tempat sampah jika hendak beranjak meninggalkan kursi besi Indomaret. Sayangnya, lebih banyak pengunjung yang: duduk, rokok, nyemil, minum, lalu pergi begitu saja. Meninggalkan sampah-sampahnya berserakan.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Jajanan di Indomaret yang Tak Terbayangkan Bisa Membelinya karena Terlalu Identik dengan Orang Kaya atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

 

 

 

 

Terakhir diperbarui pada 20 Maret 2025 oleh

Tags: Indomaretindomaret jakalindomaret jogjajakal jogjaJogjakursi besi indomaretpilihan redaksi
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO
Ragam

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO
Esai

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO
Ragam

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
bapakmu kiper.MOJOK.CO

Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper

17 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.