Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan

Di Balik Banjir yang Kerap Menghantui Semarang, Ada Sosok “Pasukan Bebek” yang Tidak Tidur Berhari-hari Bersama Hujan

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
16 Oktober 2025
A A
Pasukan Bebek oleh Dinas Pekerjaan Umum Semarang atasi banjir. MOJOK.CO

ilustrasi - Pasukan bebek membersihkan gorong-gorong. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

“Ilmu air itu tidak seperti ilmu jalan. Kalau jalan berlubang terus ditambal, selesai. Kalau air, dia akan selalu mencari jalan keluar, memilih jalan yang lebih rendah meskipun sudah kami tangani (banjir) di satu tempat.” Kata Kepala Bidang Sumber Daya Air (Kabid SDA) Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Mochamad Hisam Ashari.

***

Hisam Ashari (50) sepakat, banjir dan Semarang tak bisa dipisahkan. Ia ingat betul persitiwa banjir bandang di Semarang pada 26 Januari 1990 lalu. Usianya baru 15 tahun saat itu, di mana hujan lebat mengguyur kawasan Ungaran, Kabupaten Semarang berhari-hari. 

Curah hujan yang tinggi membuat debit udara Sungai Kaligarang meningkat tajam hingga meluap pada dini hari. Tak pelak, airnya turun menerjang Kota Semarang yang dekat dengan laut dan dataran rendah. Peristiwa banjir dahsyat pun tak terhindarkan. Menyebabkan sekitar 150 lebih nyawa manusia melayang.

“Di depan kantor ini, tepatnya di seberang Sungai Banjir Kanal Barat (BKB), ada pemukiman namanya Kampung Bojongsalaman. Mereka juga menjadi korban, selain wilayah Sampangan yang rusak parah,” ujar Hisam saat ditemui Mojok di Kantor Dinas Pekerjaan Umum, Kota Semarang pada Kamis, (25/9/2025).

Dari peristiwa itu, Hisam tak mengelak jika banjir kerap membayangi Kota Semarang. Bahkan, sampai hari ini Kota Semarang masih sering terkena banjir kiriman meski tidak separah dulu.

Tidak tidur berhari-hari demi menangani banjir di Kota Semarang

Kini, Hisam menjabat sebagai Kepala Bidang Sumber Daya Air ( Kabid SDA ) Dinas Pekerjaan Umum ( DPU ) Kota Semarang. Maka, jika peristiwa banjir mulai terjadi, ia merasa bertanggung jawab penuh atas musikbah tersebut.

Salah satunya, ia ingat betul musibah yang menggemparkan Kota Semarang jelang lebaran tahun 2024 lalu. Di mana terjadi peristiwa banjir di Jalan Kaligawe Kota Semarang, Jawa Tengah. Ia pun segera menuju lokasi, setelah mendapat laporan dari anak buahnya melalui pesan teks. 

Pasukan bebek oleh dinas pekerjaan umum istirahat. MOJOK.CO
Hisam dan pasukan bebek bersitirahat di Jalan Pahlawan, Semarang. (Dok. Dinas PU).

Curah hujan yang tinggi selama dua hari terakhir membuat jalur utama Pantai Utara Jawa (Pantura) itu terendam hingga ketinggian 30 sentimeter. Sungguh sial bagi pemudik yang melintasi jalur tersebut. 

Sebabnya, banyak pengendara motor yang mesinnya ngadat di tengah jalan dan dihimpit oleh truk-truk besar. Kondisi itu pun diperparah dengan aktivitas perbaikan jalan sehingga menyebabkan kemacetan tak berkesudahan.

“Saya dan tim sampai tiga hari tidak tidur. Hidupnya ya di bawah Jalan Layang Kaligawe itu. Saya sendiri mampir ke rumah menjelang sahur, lalu berangkat lagi setelah subuh. Kami bela-belain seperti itu, karena ini pertaruhan kota. Banyak orang mudik, kasihan,” ucap Hisam sambil mengenang kejadian pada April 2024 lalu.

Pasukan Bebek, pilar utama dalam memelihara saluran air

Guna mengatasi banjir dan genangan pada saat itu–serta kejadian yang akan datang, Hisam bersama-sama berusaha memaksimalkan kinerja pompa air yang sudah ada. Dalam penjelasannya, Hisam tak sendiri. Ia punya tim bernama “Pasukan Bebek” yang kini berjumlah 300 orang. 

“Kami namai bebek karena hidupnya berjibaku dengan air,” kata Hisyam tersenyum.

Pasukan Bebek 1 bersihkan saluran air guna atasi banjir. MOJOK.CO
Pasukan bebek membersihkan gorong-gorong. (Dok. Dinas PU)

Bagi Hisam, Pasukan Bebek bukan hanya rekan kerja tapi pahlawan tanpa tanda jasa yang sering kali tak terekspos. Saban hari, merekalah yang giat membersihkan gorong-gorong atau saluran air di tingkat kota atau sekunder.

Iklan

Nggak banyak loh yang mau kerja seperti itu, kotor, bau, dan kadang-kadang ketemu hewan macam-macam. Kerjanya dari jam 08.00 WIB sampai 16.00 WIB. Kadang-kadang ada shift malam, mereka siaga saat hujan,” tutur Hisyam.

“Merekalah pilar utama kita dalam memelihara kebersihan saluran air di Kota Semarang.” Lanjutnya.

Semarang timur jadi pusat perhatian pemerintah kota

Hisam menjelaskan pengerukan yang skalanya tergolong kecil harus dilakukan dengan tangan-tangan manusia. Sementara bantuan itu, untuk skala luas mereka tetap memerlukan alat berat. Dengan demikian, saluran udara terhindar dari sampah, sedimen, atau lumpur yang menyumbat.

Kabid SDA Hisam. MOJOK.CO
Kepala Bidang Sumber Daya Air (Kabid SDA) Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Mochamad Hisam Ashari. (Aisyah Amira Wakang/Mojok.co)

Selain rutin membersihkan gorong-gorong, Pemerintah Kota Semarang juga sudah membangun pompa. Fungsinya untuk menampung udara sekaligus memaksimalkan sistem drainase.

Hisam mengungkap saat ini total pompa udara berjumlah 119 unit dengan kapastias 92,1 kubik per detik yang tersebar di beberapa titik Kota Semarang. Baru-baru ini, Pemkot Semarang juga sudah menambah 4 stasiun pompa yang tersebar di wilayah timur dan tengah.

Menurutnya, wilayah timur memang menjadi pusat perhatian, sebab di sanalah akses pintu utama pengendara dari luar kota alias Pantura. Jika wilayah itu banjir, maka segala aktivitas perekonomian ikut terhenti.

“Karena misalnya dari Jakarta mau supply ke Jawa Timur jadi nggak bisa masuk karena jalan juga akhirnya tutup kalau banjir dan tenggelam, sehingga pemerintah pusat tahun ini tidak main-main,” kata Hisam.

Gelontorkan dana miliaran untuk atasi banjir

Pasukan bebek 2. MOJOK.CO
Pasukan bebek dalam program “Mageri Segoro” di Pantai Tirang. (Dok. Dinas PU).

Meski mengeluarkan anggaran sekitar Rp5 miliar dari ABPD 2025 untuk membangun 4 rumah pompa, Hisam menegaskan bahwa proyek pembangunan tersebut harus dilakukan. Tidak bisa tidak, mengingat banjir dan kumpulan udara yang sering membayangi Kota Semarang. 

“Kami tidak bisa menggunakan prinsip gravitasi mengingat kondisi geografis Kota Semarang yang berada dekat dengan laut dan dataran rendah. Belum lagi, ada penurunan rata-rata tanah 10 sentimeter per tahun di bagian pesisir utara,” jelas Hisam.

Prinsip gravitasi yang dimaksud Hisam adalah proses pencegahan banjir yang mengacu pada penggunaan aliran air alami. Di mana, kelebihan air akan mengalir ke tempat yang lebih rendah seperti sungai atau laut. Masalahnya, prinsip tersebut tidak memungkinkan untuk diterapkan di Kota Semarang.

“Makanya, harus ditutup menggunakan pompa air dan tidak bisa berhenti. Harus terus berjalan,” ucap Hisyam.

Selain melakukan pencegahan secara teknis, Hisyam juga mengingatkan warga Kota Semarang agar menjaga kebersihan sungai. Baik di seminar, sekolah, hingga pemukiman warga saat melakukan perawatan langsung di lapangan. Minimal dengan tidak membuang sampah sembarangan.

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA:  Anomali Cuaca 2025-2026 bikin Kota Semarang Siaga, Banjir Bisa Menerjang Kapan Saja atau liputan Mojok lainnya di rubrik  Liputan .

Terakhir diperbarui pada 16 Oktober 2025 oleh

Tags: banjirDinas Pekerjaan UmumdrainasePasukan Bebekpompa airSemarang
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Anugerah Wanita Puspakarya 2025, penghargaan untuk perempuan hebat dan inspiratif Kota Semarang MOJOK.CO
Kilas

10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua

23 Desember 2025
Atlet pencak silat asal Kota Semarang, Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya, raih medali emas di SEA Games 2025 Thailand MOJOK.CO
Kilas

Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

22 Desember 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO
Kilas

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO
Kilas

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Wisata Pantai Bama di Taman Nasional Baluran, Situbondo: Indah tapi waswas gangguan monyet MOJOK.CO

Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

25 Desember 2025
Olahraga panahan di MLARC Kudus. MOJOK.CO

Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan

23 Desember 2025
Anugerah Wanita Puspakarya 2025, penghargaan untuk perempuan hebat dan inspiratif Kota Semarang MOJOK.CO

10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua

23 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.