Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Liputan

Anggota Menwa Diam Dianggap Cosplay TNI, Bergerak Mengamankan NKRI

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
15 September 2023
0
A A
Mereka Tetap Bangga Jadi Anggota Menwa UPN Meski Fungsinya Dipertanyakan dan Dianggap Cosplay TNI di Kampus MOJOK.CO

Ilustrasi Mereka Tetap Bangga Jadi Anggota Menwa Meski Fungsinya Dipertanyakan dan Dianggap Cosplay TNI di Kampus. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Banyak stereotipe yang melekat pada anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) di perguruan tinggi. Mulai dari dianggap cosplay TNI sampai sok keras. Namun, anggota Menwa UPN Veteran Yogyakarta mengaku tetap bangga dan teguh pendirian karena sejumlah alasan.

***

Menwa yang identik dengan seragam ala militer dan latihan fisik berat, untuk sejenak, tak tampak di Markas Menwa UPN Veteran Yogyakarta. Sore itu, saat saya berkunjung, hanya ada beberapa mahasiswa berpakaian santai yang sedang mengerjakan tugas sekaligus bercengkrama.

Markas Menwa ini terletak di sisi timur gerbang utama kampus. Memang, dari pengalaman saya mengunjungi barangkali lebih dari sepuluh kampus, markas organisasi ini selalu berdekatan dengan gerbang masuk. Barangkali karena salah satu fungsinya dalam menjaga keamanan dan ketertiban kampus.

Di ruang, saya menunggu seorang anggota Menwa yang sedang merampungkan tugasnya. Sebelumnya kami sudah janjian untuk ngobrol suka duka menjadi anggota UKM yang mengadopsi banyak ilmu militer dari TNI ini.

“Sebentar ya Mas. Aku selesaikan tugas dulu,” kata Bima Arsy Mandoya (21), mahasiswa Jurusan Akuntasi UPN Jogja yang sudah bergabung Menwa sejak 2021 lalu.

Sekitar lima belas menit, Bima akhirnya selesai dengan tugasnya. Ia mulai menceritakan awal mula kecintaannya terhadap organisasi ini.

“Sebenarnya aku dulu mau masuk TNI dan kedinasan. Namun, belum rezeki akhirnya ke UPN,” curhatnya.

Bima memang punya beberapa anggota keluarga yang menjadi anggota TNI. Dari situlah ketertarikannya pada dunia militer muncul.

Menwa masih banyak menarik minat mahasiswa baru

Beruntung, Bima masuk di UPN. Sebab, kampus ini memang punya julukan sebagai Kampus Bela Negara. Sejalan dengan tujuan Menwa untuk memperkuat karakter bela negara mahasiswa di perguruan tinggi.

Menurut Bima, selain dirinya, tidak banyak anggota Menwa lain yang punya keluarga militer. Banyak yang bergabung karena alasan sederhana. Misalnya, tertarik dengan atribut organisasi yang mencolok saat masa pengenalan kampus.

Selain itu, ada juga yang tertarik karena suka berkegiatan alam dan fisik. Mantan anggota pramuka, palang merah, sampai pecinta alam di SMA, cukup banyak yang akhirnya merapat ke organisasi ini.

“Jadi memang ada sebagian yang berasal dari keluarga militer atau kedinasan. Tapi lebih banyak yang karena tertarik dengan hal di atas,” tuturnya.

Terlebih, di UPN, Menwa punya posisi spesial. Selain karena identitas bela negara yang melekat pada kampus ini, Menwa adalah salah satu UKM tertua. Salah satu pendiri UPN Veteran Yogyakarta juga merupakan sesepuh organisasi ini.

bangga menjadi menwa meski dianggap cosplay TNI MOJOK.CO
Dimas dan Roham di depan markas Menwa Kalimasada UPN Veteran Yogyakarta. (Hammam Izzuddin/Mojok.co)

Barangkali di kampus lain kondisinya tidak serupa. Namun, di UPN Menwa memang UKM yang cukup strategis dan punya banyak peminat.

“Jadi kebanggan lah kalau di UPN,” cetusnya.

Tetap bangga jadi menwa meski dianggap sok keras sampai cosplay TNI

Bima tidak memungkiri banyak stereotipe yang melekat pada Menwa. Baik sentimen yang muncul di media sosial sampai kehidupan perkuliahan.

Terkadang ada yang menganggap anggota organisasi ini sok keras karena kerap latihan fisik. Ada pula yang menganggap mereka terlalu bersemangat menggunakan atribut layaknya seorang tentara.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Satmenwa Kalimasada (@menwaupnvy)

Namun, buat Bima, setiap orang berhak untuk mencari kesibukan dan aktif di organisasi yang sesuai dengan minat dan juga bakat. Tidak memungkiri bahwa banyak kalangan yang suka dengan kegiatan dengan sentuhan disiplin militer.

“Mereka mungkin tidak bisa merasakan  apa yang sudah kami jalani selama di dalam. Belum tentu dia bisa melakukan  apa yang telah saya lakukan di Menwa.  Soalnya, kami pendidikan pun standarnya militer,” jelasnya.

Terkadang, entah karena serius maupun bercanda, saat melintas di hadapan mahasiswa lain Dimas mendapat sikap hormat. Hal itu ia anggap sebagai angin lalu belaka.

Sebagai anggota Menwa, Dimas bahkan sesekali masuk ke dalam kelas dengan atribut organisasi lengkap dengan baretnya. Menurutnya, hal itu karena baru ada kegiatan di lapangan. Sebagai efisiensi ketimbang harus ganti baju.

Senada, Rohmah Nur Laila (21) anggota Menwa lain yang sedang duduk santai di markas, juga bercerita kalau banyak temannya yang sempat heran dengan keputusannya gabung organisasi ini. Rohmah tidak punya pengalaman aktif di organisasi dengan kegiatan fisik sebelumnya.

“Kamu bisa ikut Menwa ternyata ya,” kata Rohmah mengulang ucapan dari beberapa temannya.

Ia bergabung dengan organisasi ini karena alasan sederhana yakni ajakan teman. Kendati begitu, ternyata Rohmah bisa menyesuaikan diri pada sejumlah ujian fisik yang cukup melelahkan.

Tentang pendidikan yang mengundang banyak perhatian

Tidak dimungkiri, selain anggapan aneh karena kerap menggunakan seragam bak militer di lingkungan kampus, Menwa dapat sorotan karena pendidikannya yang berat. Bahkan pada beberapa kasus hingga ada korban jiwa saat proses pendidikan.

Rohmah bercerita kalau ia sempat gusar saat ada kasus serupa. Kasus tersebut membuat isu penutupan Menwa di sejumlah universitas merebak.

“Pas ada kasus di UPN Jakarta, Menwa di sini juga terdampak. Untuk isu penutupan nggak benar-benar terjadi,” kata perempuan tersebut.

Baginya, sebenarnya proses pendidikan di Menwa punya prosedur ketat. Sifatnya tidak memaksa mahasiswa yang memiliki kendala fisik tertentu.

Ada beberapa proses pendidikan yang cukup berat di organisasi ini. Mulai dari pra pendidikan dasar, pendidikan dasar, hingga pembaretan. Kegiatan itu mendapat pendampingan dari TNI.

“Salah satunya kami harus long march belasan kilometer dengan atribut lengkap dan tas,” paparnya.

Bima lantas menyahut, ia menyayangkan adanya kasus yang membuat marwah organisasinya tercoreng. Menurutnya tragedi pada proses pendidikan merupakan kesalahan dari pihak pelaksana. Bukan dari sistem yang ada di organisasi.

“Menwa ini ya keilmuannya militer dari TNI. Kesalahannya ada di orang yang menggunakannya dengan prosedur yang tidak baik,” ungkapnya.

Ia menambahkan, setiap jelang pendidikan maupun pelatihan selalu ada pengecekan kondisi kesehatan lengkap. Bima mengaku punya penyakit asma. Namun, tidak pernah gagal selama mengikuti pendidikan.

Eksistensi dan aktivitas Menwa di kampus

Bagi mereka berdua, saat ini Menwa masih punya peran strategis di kampus. Salah satu tandanya dari lokasi sekretariat yang ada di dekat gerbang. Letaknya menunjukkan peran sebagai salah satu elemen penjaga keamanan.

Kegiatan tingkat universitas biasanya melibatkan elemen dari resimen mahasiswa. Mulai dari wisuda, ospek, sampai acara seminar nasional.

Dokumentasi aneka kegiatan yang diadakan oleh Menwa Kalimasada UPN Veteran Yogyakarta (Hammam Izzuddin/Mojok.co)

Selain itu, organisasi ini sudah pasti punya banyak kegiatan internal. Mulai dari pendidikan dasar hingga lanjutan. Termasuk pelatihan SAR gabungan, pelatihan terjun payung, water rescue, dan beragam hal lain.

“Jadi Menwa ini ibaratnya UKM paling lengkap yang menggabungkan pramuka, PMI, dan Mapala,” kata Bima.

Sejarah Menwa di Indonesia melewati perjalanan panjang dan berliku. Tercatat, pada 10 Januari 1962 Pangdam IV /Siliwangi mengeluarkan Keputusan Penguasa Perang Daerah No. Kpts 04/7/1/PPD/62 tentang Pembentukan Resimen Serbaguna Mahasiswa/Mahasiswi. Gunanya untuk membantu menanggulangi pemberontakan DI/TII Kartosuwiryo di Jawa Barat.

Selanjutnya, kemunculan organisasi ini semakin masif di berbagai daerah. Landasannya semakin kuat setelah Menko Hankam/KASAB Jenderal A.H. Nasution melalui radiogram No. AB/3046/64, tahun 1964 mengintruksikan pembentukan Menwa di setiap Kodam (Komando Daerah Militer).

Namun, keberadaannya mulai menjadi pro kontra setelah pada era 1980-an sampai 1990-an terjadi sejumlah konflik antara mahasiswa Menwa dengan non-Menwa. Penolakan keberadaan Menwa di kampus mulai merebak.

Mulanya organisasi semi-militer ini punya posisi sebagai UKM istimewa karena berada di bawah pembinaan Menhan.  Selanjutnya, lewat  SKB 3 Menteri yaitu Menhan, Mendiknas dan Mendagri Otonomi Daerah tentang Pembinaan dan Pemberdayaan Resimen Mahasiswa pada tahun 2000 posisinya menjadi UKM biasa di bawah naungan kampus.

Sekarang organisasi ini masih terus eksis dan punya peminat yang cukup banyak. Meskipun, stereotipe negatif kerap melekat terhadapnya.

Penulis : Hammam Izzuddin
Editor   : Agung Purwandono

BACA JUGA Salah Jurusan Kuliah Bikin Mahasiswa Menjalani 14 Semester di PTN Terbaik dengan Mimpi Buruk dan Penyesalan

Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 17 September 2023 oleh

Tags: menwaresimen mahasiswasejarah menwaTNI
Iklan
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Alumni Unhan RI Jurusan Ekonomi Pertahanan. MOJOK.CO
Kampus

Kuliah di Universitas Pertahanan Memang Menjanjikan, tapi Tugasnya bikin Mahasiswa Kena Mental

28 Mei 2025
tentara, dwifungsi tni, tni, militer.MOJOK.CO
Aktual

Dwifungsi TNI is Back, Ancaman Nyata Bagi Dunia Akademik

20 Maret 2025
Humor Gelap Tentara vs Sipil yang Menghantui Indonesia MOJOK.CO
Esai

Humor Gelap Tentara vs Sipil yang Menghantui Indonesia

17 Maret 2025
tentara, dwifungsi tni, tni, militer.MOJOK.CO
Ragam

Sambatan Anak Abdi Negara, Tak Nyaman Hidup Penuh Aturan hingga Sulit Cari Pasangan karena Harus Nemu yang “Sempurna”

25 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pertama kali punya mobil pribadi. Niat pamer dan bikin panas tetangga di Pati malah jadi repot sendiri MOJOK.CO

Pertama Kali Punya Mobil Pribadi buat Pamer ke Tetangga, Malah Berujung Repot Sendiri hingga Dijual Lagi

16 Juni 2025
Cerita bapak ojol pinjam sepatu ke tetangga agar anak bisa ikut sepak bola putri di Jogja MOJOK.CO

Bapak Ojol Pinjam Sepatu Bola ke Tetangga demi Anak Ikut Sepak Bola Putri di Jogja

22 Juni 2025
kuliah di Universitas Amikom Yogyakarta. MOJOK.CO

Bahagianya Mahasiswa Amikom Yogyakarta, Bisa Lulus Cepat dan Nggak Pusing Mencari Kerja bahkan Sebelum Wisuda

18 Juni 2025
Pakai Sepeda Mahal Ratusan Juta demi Gagal Secara Bermartabat MOJOK.CO

Akhirnya Saya Tahu Alasan Orang Beli Sepeda Mahal Sampai Ratusan Juta: Gagal Finish, tetapi Setidaknya Gagal Secara Nyaman dan Bermartabat

22 Juni 2025
Perjuangan ibu hingga antar anak jadi mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), jadi pembuktian untuk ayah yang telah meninggalkan keluarga MOJOK.CO

Bisa Kuliah UGM karena Perjuangan Ibu, Bertekad Buktikan Kesuksesan ke Ayah yang Pergi Tinggalkan Keluarga

21 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.