Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan

Habis Sarjana Pilih Langsung Kuliah S2 UGM daripada Dianggap Nganggur dan Pelihara Tuyul  

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
21 Oktober 2023
A A
kuliah s2 di ugm.MOJOK.CO

Ilustrasi mahasiswa S2 (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Sebagian sarjana memutuskan langsung lanjut kuliah S2 di berbagai kampus termasuk UGM. Terkadang, alasannya bukan semata-mata ingin belajar lagi tapi agar tidak menghindari tekanan nganggur di kampung halaman.

***

Faris (24) baru saja resmi menyandang gelar sarjana pada Maret lalu. Kemudian melangsungkan wisuda pada Juni. Seakan tidak ingin berhenti belajar, ia memutuskan lanjut kuliah S2 di UGM.

Jalan lelaki asal Temanggung ini untuk lulus S1 sebenarnya tidak terlalu mulus. Sempat berkuliah jurusan psikologi selama dua semester namun memutuskan banting setir karena merasa salah jurusan kuliah. Akhirnya, ia pun mengulang kuliah di Jurusan Ilmu Hukum sebuah PTN di Jogja.

“Tapi nanti S2 ini ambil Magister Manajemen UGM,” katanya saat kami berjumpa di sebuah kedai kopi di Jogja.

Menyandang gelar sarjana hukum saja menurutnya belum cukup untuk langsung terjun di dunia kerja yang linier. Menurutnya, kuliah hukum itu perlu dilengkapi dengan berbagai sertifikasi lain bahkan studi lanjut di bidang yang sama supaya bisa siap memasuki dunia kerja.

Faris misalnya, mulanya sempat punya cita-cita buat menjadi notaris atau mendalami bidang hukum bisnis. Namun, agar bisa memasuki dua ranah itu jalan panjang masih menantinya.

“Mau jadi advokat, notaris, harus belajar lagi. Ambil kursus, magang, dan segala macamnya. Bahkan ada batas minimal usianya,” katanya.

Beruntung, calon mahasiswa UGM ini memang punya orang tua yang mampu menyokongnya secara finansial untuk langsung melanjutkan S2 tanpa perlu pusing mencari beasiswa. Hal inilah yang kemudian membuatnya mantap untuk mendaftar di MM UGM.

Kebetulan pula, ada saudaranya yang juga pernah melanjutkan studi di tempat yang sama. Jadi, langsung lanjut magister bukan hal asing di keluarganya.

Soal pilihan melompat dari hukum ke manajemen, menurut Faris hal itu karena ia ingin bisa lebih mendalami urusan bisnis. Kebetulan, keluarganya memang berlatarbelakang pengusaha.

“Jadi ya selain menambah ilmu, investasi ke diri lah ibaratnya, juga ya jaga-jaga untuk memperkuat basic bisnis,” paparnya mantap.

Kadang iri lihat teman-teman yang langsung kerja

Selain urusan ingin lanjut belajar dan mempersiapkan diri untuk meneruskan bisnis orang tua,  Faris sebenarnya ingin mencoba mendaftar pekerjaan. Beberapa waktu lalu ia sempat mencoba ikut seleksi CPNS di Mahkamah Agung.

Namun, menurutnya itu hanya mencoba peruntungan saja. Jika lolos nanti belum tentu akan ia ambil. Baginya, hanya untuk coba-coba dan menguji kapasitas diri.

Iklan

“Ya kemungkinan lolosnya juga nggak tinggi karena seleksinya ketat,” celetuknya.

Keputusannya kuliah S2 ini buat Faris sekaligus jadi jalan pintas untuk menghindari rasa khawatir karena belum punya pekerjaan setelah menyandang gelar sarjana. Walaupun, ia mengaku selepas menyandang gelar magister belum tentu mulus jalan karirnya.

Kerja sebelum S2. Mojok.co
Ilustrasi dunia kerja selepas kuliah (Photo by Alex Kotliarskyi on Unsplash)

Terkadang, ia mengaku terbebani saat melihat teman-temannya yang bisa langsung bekerja. Namun, namanya juga pilihan hidup, Faris mengaku berusaha mengabaikan perasaan-perasaan ingin seperti teman-temannya itu.

“Ya gimana, teman-teman sudah punya penghasilan tapi aku belum. Begitulah hidup,” tuturnya.

Sebelum resmi masuk kuliah nanti, ia pun harus menjalani matrikulasi selama satu semester. Menyesuaikan diri dengan beragam materi perihal ekonomi dan bisnis.

Lika-liku sebelum jadi mahasiswa S2

Mereka yang melanjutkan studi S2 belum orang-orang yang jalan meraih gelar sarjananya mulus begitu saja. Seperti Faris yang sempat pindah kampus, narasumber kedua saya juga bernasib serupa.

Iman (24), pernah menjadi mahasiswa Fakultas Kesehatan Universitas Jambi sebelum akhirnya mengulang di Jurusan Pendidikan Fisika di kampus yang sama setahun setelahnya. Sejak SMA ia memang ingin mendalami Ilmu fisika secara lebih mendalam.

“Setelah masuk kuliah ternyata fisika yang dipelajari jauh dari bayangan. Rumit. Apalagi saat itu sebagian masa kuliahnya pas pandemi,” kelakarnya.

Baginya, perkuliahan di masa pandemi memang tidak ideal. Semua proses pembelajaran beralih menjadi daring. Membuat sebagian mahasiswa termasuk Iman, mengaku sulit memahami materi secara maksimal.

“Ngurusin kuadrat-kuadrat itu di WhatsApp kan bikin bingung juga ya,” cetusnya.

Akhirnya, di masa pandemi itu ia mencoba mendalami dunia ilmu komputer. Belajar koding dan membuat aplikasi secara otodidak hingga mengikuti kursus-kursus singkat. Pada masa pandemi tren kursus pemrograman dan digital marketing memang cukup masif berkembang.

Namun, urusan coba-coba memang terkadang membawa kepada jalan terang. Dunia pemrograman itulah yang membuat Iman lebih nyaman ketimbang belajar fisika.

“Jadi justru di akhir-akhir kuliah itu aku mulai dapat pekerjaan sampingan mengerjakan aplikasi untuk pembelajaran fisika. Bahkan skripsi pun topiknya terkait fisika ilmu komputer,” terangnya.

Baca halaman selanjutnya…

Kuliah S2 di UGM agar bisa merantau dan tidak dianggap pelihara tuyul

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 21 Oktober 2023 oleh

Tags: kuliah s2magisterPenganggurans2sarjanaUGM
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

UGM.MOJOK.CO
Kampus

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025
Sarjana nganggur digosipin saudara. MOJOK.CO
Ragam

Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

22 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO
Ragam

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
ugm.mojok.co
Pendidikan

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Era transaksi non-tunai/pembayaran digital seperti QRIS: uang tunai ditolak, bisa ciptakan kesenjangan sosial, hingga sanksi pidana ke pelaku usaha MOJOK.CO

Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha

26 Desember 2025
Nonton Olahraga Panahan. MOJOK.CO

Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

25 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

23 Desember 2025
Omong Kosong Pemuja Hujan Musuh Honda Beat dan Vario MOJOK.CO

Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

27 Desember 2025
Melalui Talent Connect, Dibimbing.id membuat bootcamp yang bukan sekadar acara kumpul-kumpul bertema karier. Tapi sebagai ruang transisi—tempat di mana peserta belajar memahami dunia kerja MOJOK.CO

Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier

24 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.