Kuliah S2 di UGM agar bisa merantau dan tidak dianggap pelihara tuyul
Begitu lulus pada pertengahan 2022 lalu, sebenarnya ia sudah punya sumber pendapatan dari pekerjaan lepas di bidang pemrograman. Namun, itu tidak membuatnya nyaman.
“Di kampung itu kalau kerja nggak keluar rumah dianggapnya ya belum kerja. Belum banyak yang paham kerja model sepertiku,” kelakarnya.
Pada kondisi seperti itu, Amin akhirnya memantapkan diri untuk melanjutkan studi di bidang ilmu komputer. Selain menyukai bidang tersebut, keinginannya untuk merantau ke luar pulau semakin kuat.
Ia mengaku sempat tidak mendapat izin karena rencana kuliahnya terlalu jauh dari kampung halaman. Namun, setelah berdiskusi panjang akhirnya ia mendapat restu sebab UGM adalah salah satu tempat terbaik untuk studi ilmu komputer di Indonesia.
Ia juga pernah ingin masuk lewat jalur beasiswa. Namun, saat itu beasiswa itu baru ada di awal tahun 2023 sementara S2 Ilmu Komputer UGM buka pada September 2022.
“Jadi daripada nunggu setahun lagi. Malas juga di kampung ini kerja remote dianggapnya pelihara tuyul kan, yaudah ambil saja pakai biaya mandiri,” kelakarnya.
Guyonan memelihara tuyul akrab, menurut Iman memang akrab di telinga anak IT. Terlebih yang bekerjanya lepas atau remote lantaran mereka berkutat di depan laptop saja.
Beruntung, orang tua Iman punya orientasi agar anak-anaknya tidak hanya berhenti di studi S1 saja. Ketiga kakaknya juga semuanya menempuh studi hingga jenjang S2.
Ini hanya cuplikan kecil dari kisah para sarjana yang mencari jalan terang untuk masa depannya. Orientasi menempuh kuliah S2 bagi setiap orang tentu berbeda-beda. Satu hal yang jelas, jika menjalaninya dengan sungguh-sungguh dan tahu orientasi yang tepat maka ilmunya tidak sia-sia.
Di Indonesia, jumlah mereka yang bisa menempuh studi hingga S2 masih tergolong sedikit. Pada 2021, Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri mencatat, hanya 822,47 ribu jiwa atau 0,3% penduduk Indonesia yang berpendidikan hingga jenjang S2.
Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News