Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Aktual

Pratama Arhan Memang Lahir di Blora, Tapi Belum Tentu Paham soal Blora kalau Nanti Jadi Bupati, Apalagi Jalur Mertua

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
26 Mei 2025
A A
Bahaya jika Pratama Arhan jadi bupati Blora berkat mertua (Andre Rosiade) MOJOK.CO

Ilustrasi - Bahaya jika Pratama Arhan jadi bupati Blora berkat mertua (Andre Rosiade). (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Fraksi Gerindra, Andre Rosiade secara terang-terangan menyatakan harapannya kalau sang menantu, Pratama Arhan, kelak bisa menjadi bupati Blora. Setidaknya di masa 10 tahun sejak hari ini.

Dalam video yang tengah viral, tampak Pratama Arhan hanya bisa tersenyum tersipu mendengar ucapan sang mertua, Andre Rosiade. Apalagi ucapan itu diikuti gemuruh-riuh hadirin.

Dari video-video yang beredar pula, kebanyakan netizen—baik yang asli Blora maupun tidak—menyatakan tidak setuju jika Pratama Arhan maju sebagai bupati Blora. Alasannya beragam.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BLORA UPDATES (@bloraupdates)

Pemain bola jadi politisi bukan fenomena baru

Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Satria Unggul Wicaksana Prakasa menyebut, fenomena pemain bola terjun ke dunia politik sebenarnya bukan suatu fenomena yang baru.

Dia mengambil contoh di luar negeri. Banyak pemain bola yang setelah pensiun lalu banting setir menjadi politisi.

“Bahkan ada juga yang menjadi presiden seperti George Weah, mantan legenda AC Milan yang kemudian menjadi Presiden Liberia. Dan banyak sekali pemain bola menjadi politisi setelah pensiun, karena masa pensiun pemain bola itu relatif muda, 35-40 tahun,” paparnya dalam keterangan tertulis kepada Mojok, Senin (26/5/2025) pagi WIB.

Pratama Arhan jadi bupati Blora, bukan hal mengejutkan

Selain itu, dalam konteks dinamika politik Indonesia, jika kelak Pratama Arhan benar-benar menjadi bupati Blora pun sebenarnya bukan sesuatu yang mengejutkan.

Sebab, Arhan punya deretan modal yang masuk akal untuk menjadikannya sebagai figur politik.

Pertama, Pratama Arhan punya moda popularitas atau populis dengan atributnya sebagai pemain sepak bola tersohor tanah air. Dia juga menjadi langganan Timnas Indonesia.

Kedua, mertua Pratama Arhan, Andre Rosiade merupakan politisi ulung dari parta besar (Gerindra) sekaligus anggota DPR RI.

Iklan

“Jadi bukan fenomena yang mengejutkan di Indonesia, karena praktik yang melibatkan dinasti politik itu meliputi mertua, orangtua, anak, sepupu dan seterusnya,” ucap Satria.

“Itu menjadi bahan bakar politik yang sangat menguntungkan bagi calon yang memiliki relasi dinasti politik,” sambung sosok yang juga merupakan Koordinator Kaukus Indonesia untuk Kebebasan Akademik (KIKA) itu.

Mempertanyakan kecakapan Pratama Arhan untuk jadi bupati Blora

Satria mengingatkan, bagaimanapun dinasti politik menjadi sangat berbahaya bagi demokrasi. Pasalnya, pertimbangannya bukan lagi pada meritokrasi atau kecakapan. Tapi lebih pada relasi keluarga dan popularitas.

Untuk itu, Satria mengatakan, kapasitas kepemimpinan Pratama Arhan harus dicek. Sebab, di situ ada kompleksitas masalah, pembangunan, ekonomi, demokrasi, hingga hak asasi manusia. Sehingga, jika memimpin harus disertai dengan kecakapan, bukan hanya dengan popularitas saja.

Bahayanya jika pemimpin yang populis atau dia terkenal tapi tidak mempunyai kemampuan, justru akan membunuh demokrasi.

Apalagi ditopang dengan cara politik dinasti, perpaduan sempurna bagi tokoh-tokoh atau pejabat yang nantinya akan mengisi posisi-posisi publik seperti Arhan yang mau diposisikan sebagai bupati Blora.

“Ya walaupun Blora sendiri merupakan tempat kelahiran Pratama Arhan, bukan berarti dia memahami betul dinamika perkembangan politik saat ini yang terjadi di Blora atau 10 tahun ke depan saat dia benar-benar mencalonkan diri,” jelas Satria.

Terbunuhnya demokrasi

Menduduki jabatan publik atas dasar populis dan dinasti politik, kata Satria, jelas akan membunuh demokrasi.

Maka dari itu, para calon pemimpin sudah sepatutnya tidak hanya bermodal dua hal itu saja. Tapi juga terbekali dengan kemampuan-kemampuan strategis.

Menimbang, menjadi pejabat publik nantinya harus bersinggungan dengan banyak hal strategis guna memberi dampak positif dan menyeluruh pada masyarakat.

“Kalau tidak, maka hanya menjadi preseden buruk di dalam demokrasi kita kalau upaya-upaya untuk memfasilitasi orang-orang terkenal, tersohor, artis, pemain bola, atlet, kemudian menjadi pejabat publik tanpa didasari kemampuan, keahlian, proses jenjang kepemimpinan yang jelas dan sebagainya,” pungkas Satria.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Membayangkan jika Pratama Arhan Jadi Bupati Blora, Bikin Program 1 Keluarga 1 Pemain Timnas atau Sekadar Boneka Mertua? atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

Terakhir diperbarui pada 26 Mei 2025 oleh

Tags: Andre Rosiadearhanarhan bupati blorablorabupati blorapilihan redaksipratama arhan
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

UGM.MOJOK.CO
Kampus

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

23 Desember 2025
Anugerah Wanita Puspakarya 2025, penghargaan untuk perempuan hebat dan inspiratif Kota Semarang MOJOK.CO
Kilas

10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua

23 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

22 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Atlet pencak silat asal Kota Semarang, Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya, raih medali emas di SEA Games 2025 Thailand MOJOK.CO

Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

22 Desember 2025
Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025
Event seni budaya jadi daya tarik lain wisata ke Kota Semarang selama libur Nataru MOJOK.CO

Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya

26 Desember 2025
Nonton Olahraga Panahan. MOJOK.CO

Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

25 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.