Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Aktual

Berkat Pagar Nusa Saya Tak Lagi Minum Miras, Kini Saatnya Bela Korban Penusukan Santri Krapyak

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
29 Oktober 2024
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Sekitar 11 ribu santri termasuk pesilat Pagar Nusa memenuhi lapangan Mapolda DIY pada Selasa (29/10/2024). Mereka menyerukan solidaritas terhadap dua korban santri di Krapyak yang salah satunya ditusuk pisau oleh pemuda tak dikenal. Polisi mengatakan pelaku di bawah pengaruh minuman keras (miras)

***

Para santri yang berasal dari berbagai daerah telah berkumpul sejak pukul 09.00. Mereka datang dari Bantul, Gunung Kidul, Klaten, Purworejo, dan Magelang. Tujuannya untuk mendesak aparat penegak hukum agar segera menangkap pelaku.

Tak hanya santri remaja, tapi juga orang dewasa hingga orang tua membawa bendera hijau serta poster. Secara umum, poster itu menyuarakan pendapat mereka menolak miras, serta mendesak aparat keamanan untuk mengusut tuntas kasus penusukan santri di Krapyak.

Poster tulisan itu misalnya berisi: mending mabuk cinta ketimbang mabuk vodka; santri manutan, tapi ojo gawe dolanan; hanya pengecut yang melakukan kekerasan; mari berantas miras ben anak cucu kita selamat dunia akhirat.

Pagar Nusa bela santri Krapyak yang ditusuk

Muhammad Arrofiq (24) berseragam lengkap mengenakan baju pencak silat dan sabuk hijaunya. Dia mengaku telah bersiap sejak pukul 09.00 bersama puluhan temannya.

Poster Warga NU yang aksi di Mapolda DIY, Tuntut Polisi Usut Tuntas Kasus Penusukan Santri Krapyak Jogja.MOJOK.CO
Poster Warga NU yang aksi di Mapolda DIY, Tuntut Polisi Usut Tuntas Kasus Penusukan Santri Krapyak Jogja. Poster Warga NU yang aksi di Mapolda DIY, Tuntut Polisi Usut Tuntas Kasus Penusukan Santri Krapyak Jogja. (Mojok.co/Aisyah A. Wakang)

Namun, Rofiq, sapaan akrabnya lebih memilih aksi di sekitaran komplek Mapolda DIY, sebab massa sudah penuh di dalam. Jalan Padjajaran di ringroad utara memang terlihat macet karena berbagai kendaraan massa aksi terparkir di luar.

Sebagai perguruan silat yang berada di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU), Rofiq merasa perlu untuk membela korban. Teman-temannya bahkan rela meninggalkan kuliah maupun pekerjaannya demi menuntut keadilan bagi santri.

“Perguruan silat kami memang terikat dengan nilai-nilai NU, yakni mendekatkan diri kepada Allah. Kami merasa terpanggil saat ada saudara santri terkena musibah,” ucapnya kepada Mojok saat ditemui di lokasi pada Selasa (28/10/2024).

Anggota Pagar Nusa pernah jadi korban klitih yang mabuk miras

Rofiq sendiri merasa terdorong turun aksi karena pelaku melakukan penusukan di bawah pengaruh miras. Sementara, teman-teman dari perguruannya juga pernah menjadi korban.

“Teman-teman kami dari Pagar Nusa juga pernah ada yang menjadi korban klitih, pelaku saat itu di bawah pengaruh miras,” ucap pemuda asal Yogyakarta itu.

Para santri yang aksi di Mapolda DIY, mendesak polisi untuk mengusut penusukan santri di Krapyak Jogja.MOJOK.CO
Ilustrasi para santri yang aksi di Mapolda DIY, mendesak polisi untuk mengusut penusukan santri di Krapyak Jogja.(Mojok.co/Aisyah A. Wakang)

Rofiq berharap Polda DIY dapat mengusut tuntas aksi kriminalitas di Yogyakarta. Dia merasa slogan Yogyakarta istimewa tidak menggambarkan situasi kota yang nyaman karena masih marak klitih.

Dia merasa miris melihat lingkungan sekitarnya, bahkan anak kecil sudah mencoba miras, mencicipi pil, maupun narkoba. Rofiq berharap anak-anak memiliki masa depan yang cerah.

Menjauhi miras karena masuk Pagar Nusa

Rofiq mengaku sempat meminum miras sejak SD. Dia mengenal bisnis gelap itu karena lingkungan tempat tinggalnya yang marak dengan kenakalan remaja.

Iklan

Rofiq mulai sadar ketika pandemi Covid-19 melanda. Dia merasa iba melihat kondisi orang tuanya yang harus banting tulang, sementara dirinya tak bisa melakukan hal positif.

“Miras merusak tubuh dan pikiran, juga membelenggu masa depan saya. Orang tua juga kasihan kalau melihat anaknya mabuk, minum alkohol, minum pil, dan narkoba seperti itu,” ucap Rofiq.

Pagar Nusa, kata Rofiq, mengajarkan dia untuk lebih dekat lagi dengan sang pencipta. Dia juga mendapatkan lingkungan yang baik dari para pesilat. Tak hanya pesilat, dia juga mengambil ilmu dari banyak kenalan santri.

“Jadi selain bela diri kita juga memang ada acara ziarah, istigasah bersama, membaca hizib dan lain-lain, supaya itu juga membentengi kita dari miras,” kata dia.

Polisi tangkap pelaku penusukan santri di Krapyak

Kapolda DIY, Suwondo Nainggolan mengatakan sudah ada lima pelaku yang ditangkap dan akan diumumkan hari ini, Selasa sore (29/10/2024). Sedangkan penangkapan terjadi pada Senin malam.

Kapolda DIY, Suwondo Nainggolan mengatakan sudah ada lima pelaku yang ditangkap dan akan diumumkan segera.MOJOK.CO.
Kapolda DIY, Suwondo Nainggolan mengatakan sudah ada lima pelaku penusukan santri krapyak. (Mojok.co/Aisyah A. Wakang)

“Tadi malam tertangkap jam 18.00 WIB. Dan yang lebih alhamdulillah, pelaku yang melakukan penusukannya tertangkap tadi malam jam 23.00 WIB,” kata Suwondo di Mapolda DIY, Selasa (29/10/2024).

Sementara itu, Koordinator Umum Aksi Solidaritas Santri Jogjakarta, Abdul Muiz, dalam orasinya meminta penegak hukum untuk segera menertibkan para penjual miras baik yang legal maupun ilegal.

“Kekerasan tidak memiliki tempat dalam masyarakat,” ungkapnya. “Kami juga mendesak pemerintah serta aparat keamanan untuk segera mengambil langkah konkret demi mencegah terjadinya kasus serupa di masa depan,” ujarnya.

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: 11 Ribu Warga NU Geruduk Mapolda DIY, Tuntut Polisi Usut Tuntas Kasus Penusukan Santri Krapyak Jogja

Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 30 Oktober 2024 oleh

Tags: klitihkrapyakmabukmiras jogjaorang mabukpagar nusapelaku klitihpemabukpencak silatsantri
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Tayangan Trans7 tentang pesantren memang salah kaprah. Tapi santri juga tetap perlu berbenah MOJOK.CO
Aktual

Trans7 Memang Salah Kaprah, Tapi Polemik Ini Bisa Jadi Momentum Santri untuk “Berbenah”

17 Oktober 2025
Etika santri di pondok pesantren bukan pengkultusan pada kiai MOJOK.CO
Ragam

Dari Sungkem hingga Minum Bekas Kiai, Dasar Etika Para Santri di Pondok Pesantren yang Dituding Perbudakan

14 Oktober 2025
Sisi Gelap Sebuah Pesantren di Tasikmalaya: Kelam & Bikin Malu MOJOK.CO
Esai

Sisi Gelap Sebuah Pesantren di Tasikmalaya: Mulai dari Pelecehan Seksual Sesama Jenis, Senioritas, Kekerasan, Hingga Senior Memaksa Junior Jadi Kriminal

9 September 2025
Jadi manusia paling apes dan ironis: Punya kakak PSHT fanatik dan bapak kru sound horeg sampai batin tertekan MOJOK.CO
Ragam

Nasib Jadi Manusia Paling Apes dan Ironis: Punya Kakak Fanatik PSHT dan Bapak Kru Karnaval Sound Horeg, Hari-hari Batin Tersiksa

15 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
UGM MBG Mojok.co

Gadjah Mada Intellectual Club Kritisi Program MBG yang Menyedot Anggaran Pendidikan

28 November 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.