Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Aktual

Pembina Pramuka, Profesi Penyelamat dari Ngenesnya Jadi Guru Honorer tapi Terancam Bernasib Pahit Gara-Gara Pemerintah

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
3 April 2024
A A
Nasib Pembina Pramuka Tak Kalah Pahit dari Guru Honorer MOJOK.CO

Ilustrasi - Nasib pembina Pramuka terancam kebijakan pemerintah. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Senep. Itulah yang Angga (24) rasakan saat membaca berita soal pencabutan Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib. Pasalnya, mengiringi pencabutan tersebut, ada kemungkinan-kemungkinan buruk yang mengahantuinya.

Sebelumnya, Pramuka merupakan kegiatan ekstrakurikuler wajib seperti diatur dalam Permendikbud No. 63 Tahun 2014. Namun berdasarkan aturan Permendikbud No. 12 Tahun 2024 yang terbit pada 25 Maret 2024, kini Pramuka menjadi ekstrakurikuler pilihan alias tidak wajib.

Terancam tak jadi pembina Pramuka

Sejauh ini memang belum ada informasi lanjutan dari sekolah tempat Angga mengajar menyusul kebijakan baru tersebut. Akan tetapi, Angga merasa patut ketar-ketir jika Pramuka benar-benar tidak menjadi ekstrakurikuler wajib lagi.

“Kalau nggak wajib, bisa jadi siswa yang ikut makin dikit. Kalau peserta dikit, sekolah bisa saja mengurangi jumlah pembina,” tutur Angga getir saat Mojok hubungi, Selasa (2/4/2024) malam WIB.

“Kalau wajib kan otomatis semua siswa ikut, alhasil sekolah butuh pembina banyak,” sambung pemuda asal Bojonegoro, Jawa Timur itu.

Angga sendiri sejak kuliah dan bergabung dengan UKM Pramuka UINSA sudah menjadi pembina Pramuka di beberapa sekolah di Surabaya. Mulai dari SMP hingga SMA.

Hingga lulus kuliah pada Agustus 2023 lalu, Angga masih memegang tiga sekolah, yakni dua SMP satu SMA, dengan waktu ngajar merentang dari Kamis, Jumat, dan Sabtu. Dari menjadi Pembina Pramuka itulah ia selama ini bisa bertahan hidup di Surabaya.

“Karena sejak kuliah kan memang nggak minta orang tua,” kata Angga.

Pembina Pramuka di Surabaya lebih mending dari guru honorer

Mengajar Pramuka tiga kali seminggu menurut Angga gajinya lebih lumayan ketimbang gaji guru honorer yang beban kerjanya relatif lebih berat. Sehingga tak pelak jika Angga ketar-ketir kalau-kalau setelah ini jatahnya menjadi pembina Pramuka dikurangi dari tiga sekolah yang ia pegang saat ini.

“Karena pemasukan pastinya selama ini ya ngajar Pramuka. Per awal tahun 2024 lalu memang coba merintis usaha. Tapi kan belum kelihatan profitnya,” tutur Angga.

Di Surabaya dan Sidoarjo, umumnya guru honorer menerima gaji Rp300 ribu-Rp500 ribu per bulan. Itu dengan jam ngajar yang bisa dibilang penuh.

Sementara dari tiga kali pertemuan membina Pramuka, Angga bisa mendapat jauh lebih dari itu. Angga tak mau menyebut nominalnya, tapi yang jelas masih jauh lebih layak ketimbang gaji guru honorer.

“Ya karena itu aku nggak mau jadi guru honorer,” kata Angga.

Saat ini Angga masih menunggu sambil ketar-ketir perihal apa yang nantinya bakal terjadi dengan kariernya sebagai pembina Pramuka di Surabaya.

Iklan

Baca halaman selanjutnya…

Mengungkap maksud sebenarnya Pramuka tidak wajib

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 4 April 2024 oleh

Tags: ekstrakurikulerpembina pramukapembina pramuka di surabayapilihan redaksipramukapramuka surabayaSurabaya
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

UGM.MOJOK.CO
Ragam

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO
Ragam

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO
Ragam

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pamong cerita di Borobudur ikuti pelatihan hospitality. MOJOK.CO

Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

16 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Kegigihan bocah 11 tahun dalam kejuaraan panahan di Kudus MOJOK.CO

Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

16 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.