Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Aktual

Ironi Jalan Persatuan UGM: Berada di Area Kampus, tapi Bikin Resah Mahasiswa dan Tak Ramah Perempuan

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
10 Maret 2025
A A
Ironi Jalan Persatuan UGM: Berada di Area Kampus, tapi Bikin Resah Mahasiswa dan Tak Ramah Perempuan.MOJOK.CO

Ilustrasi - Ironi Jalan Persatuan UGM: Berada di Area Kampus, tapi Bikin Resah Mahasiswa dan Tak Ramah Perempuan (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Jalan Persatuan ramai jadi perbincangan di media sosial akhir-akhir ini. Meski lokasinya berada di dalam kampus UGM, ia malah bikin resah mahasiswa, terutama perempuan.

***

Bagi mahasiswa UGM, mereka tentu familiar dengan jalan ini. Jalan sepanjang 1,2 kilometer tersebut membatasi beberapa fakultas UGM di sisi barat dan Gedung Grha Sabha Pramana (GSP) di sisi sebelah timur.

Siang sampai malam, Jalan Persatuan tak pernah sepi. Sebab, ia menjadi pusat aktivitas pedagang kaki lima (PKL), utamanya kuliner.

Baik di ruas trotoar sebelah barat maupun timur, dihiasi tenda-tenda warung makan yang tak pernah sepi pembeli.

Bikin pejalan kaki nggak nyaman

Salah satu mahasiswa Fakultas Geografi UGM, Mala, mengeluhkan adanya aktivitas lapak PKL di Jalan Persatuan. Keberadaan mereka, bagi Mala, sangat mengganggu lalu lintas jalan.

“Jalanan habis buat parkir kendaraan pengunjung lapak. Apalagi kalau sudah malam. Mahasiswa yang jalan kaki biasanya sampai masuk ke badan jalan,” jelasnya saat dihubungi Mojok, Minggu (9/3/2025) malam.

Polisi tidur Jalan Persatuan UGM sering tak terlihat oleh pengendara. Foto Gusti Aditya/Mojok.co
Polisi tidur Jalan Persatuan UGM sering tak terlihat oleh pengendara. Foto Gusti Aditya/Mojok.co

Lebih parah lagi, saat weekend, kondisi bisa 2-3 kali lipat lebih ramai. Kalau sudah begini, tak jarang parkiran sampai masuk ke badan jalan. Selain bikin jalan semrawut, kondisi ini tentu membahayakan para pejalan kaki.

“Trotoar di Jalan Persatuan itu dibikin buat jalan kaki, bukan jualan,” kata mahasiswa UGM ini. “Jatuhnya zalim aja, mencari rezeki dengan mengorbankan hak orang lain,” sambungnya.

Banyak perempuan jadi korban catcalling di Jalan Persatuan

Tak sampai di situ, Mala bahkan mengaku pernah mengalami pelecehan seksual berupa catcalling di Jalan Persatuan. Bahkan, tak cuma sekali dua kali, melainkan sering.

“Bahkan belum lama ini juga kejadian lagi, Kak. Bagi mahasiswi yang sering jalan di sini, aku yakin mereka juga relate kok,” ungkap mahasiswa UGM ini.

Kendati demikian, Mala tak mau menuduh siapa pelaku pelecehan seksual tersebut. Ketika kejadian itu terjadi, ia tak terlalu memperhatikan; apakah pelakunya penjual, tukang parkir, atau pembeli.

“Kalau mau melapor pun, bingung harus melaporkan kemana,” jelasnya.

uhuk uhuk, p yujiem
trotoar dah baru, masa mo jalan kehalang melulu ato sekarang dah ganti fungsi.
buat mahasiswa/i mending boikot organik ke penjual yg ada di trotoar termasuk ngehentiin penyebaran informasinya, jadikan trotoar aman buat pejalan dan no place for preman pic.twitter.com/vWf5tPQm0U

— NO DM – KIRIM FESS CEK HIGHLIGHTS (@UGM_FESS) February 23, 2025


Tanpa bermaksud menormalisasi, Mala pun menganggap angin lalu pelecehan seksual tersebut. Mahasiswa UGM ini mengaku tak mau berurusan panjang dengan para pedagang PKL di Jalan Persatuan.

Iklan

“Biar ini menjadi keresahan umum. Seenggaknya tak cuma aku, tapi juga banyak yang resah,” tukasnya.

Desakan “boikot PKL” Jalan Persatuan

Di Twitter (X), keresahan mahasiswa UGM lebih menjadi-jadi. Bahkan, sampai ada yang menyuarakan buat memboikot PKL di Jalan Persatuan saking meresahkannya.

Komentar-komentar ini dapat dijumpai di akun @UGM_FESS.

“Gak cuman boikot penjual di trotoar jalan persatuan, tapi gue juga boikot cabang cabangnya meskipun udah di mana-mana,” tulis @phosphenol menumpahkan keresahannya.

Beberapa dari mereka tak cuma resah dengan kesemrawutan jalanan, tetapi juga bau tak sedap yang dihasilkan oleh limbah-limbah pedagang PKL di Jalan Persatuan.

“Ih, iya njir. Trotoar jadi item, licin, bau pula. Jam 5 sore pas pada pasang tenda, aku yang baru pulang dari kampus terpaksa jalan kaki lewat bahu jalan yang mana lalu lintas jam pulang kerja lagi ramai banget,” tulis @ahasigama, meluapkan keresahan yang sama.

Respons dari paguyuban PKL

Sebagai informasi, ada tiga paguyuban PKL yang berada di kawasan UGM. Dua di antaranya berada di Jalan Persatuan. Salah satunya adalah Paguyuban Pekalimagama. 

Kepada media, Ketua Paguyuban Pekalimagama, Sarjan, mengaku kerap mendengar keluhan mahasiswa soal aktivitas PKL di sana. Desakan untuk penataan pun tak sekali dua kali dia terima.

Misalnya, salah satu opsi yang pernah ia terima dari Satuan Keamanan Kampus (SKK) UGM adalah pemindahan semua PKL ke sebelah barat jalan.

Akan tetapi, Sarjan menilai langkah tersebut tak ideal karena penjualannya akan tetap berada di area jalan, sementara pembeli berada di trotoar. 

“Kami nolak nggak asal nolak, karena kalau diiyakan, itu nanti berbenturan juga dengan dinas perhubungan dan warga karena jalan dipakai untuk jualan,” katanya, Sabtu (8/3/2025) lalu.

Dia juga menyebut PKL, bukan ranah UGM, tapi dari Pemkab Sleman. Status Jalan Persatuan juga jalan provinsi, bukan kewenangan UGM.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Sebuah Etalase Kaca Berisi Nasi Gratis yang Menyambung Hidup Orang-orang Jogja yang Kelaparan di Jalan Kaliurang atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Terakhir diperbarui pada 14 Maret 2025 oleh

Tags: jalan persatuanjalan persatuan ugmJogjamahasiswa ugmpklUGMugm jogja
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO
Esai

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO
Liputan

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO
Ragam

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
ugm.mojok.co
Pendidikan

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Atlet pencak silat asal Kota Semarang, Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya, raih medali emas di SEA Games 2025 Thailand MOJOK.CO

Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

22 Desember 2025
Sarjana nganggur digosipin saudara. MOJOK.CO

Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

22 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025

Video Terbaru

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.