Demo di Jogja, membuka mata kalau Jokowi tak selugu itu
Faris (34), seorang massa demo di Jogja menyebut kalau rentetan kecurangan yang mencederai demokrasi belakangan ini membuka matanya kalau ternyata Jokowi tidak selugu dan selemah lembut itu. Sebab, sempat ada masa di mana Jokowi digambarkan sebagai sosok lugu dan lemah lembut yang saat ini tengah terzalimi.
“Mulai sangat terbuka sebenarnya saat ia memuluskan langkah Gibran (putra sulung Jokowi) untuk menjadi cawapres. Waktu itu kan lewat putusan MK,” tutur Faris.
“Sekarang lewat DPR malah berupaya memuluskan Kaesang (putra bungsu Jokowi) jadi cawagub. Itu kan sangat terlihat sekali kalau sosok yang katanya lugu ini, ternyata penuh siasat buruk dan kecurangan,” sambung pria asli Jogja tersebut.
Syukur publik sudah sadar
Saya lalu mencoba menghubungi seorang kawan Jemaah Maiyah yang, persis di hari demo di Jogja, mengunggah ulang foto Cak Nun dengan narasi “Piye? Bener Omonganku, To?”.
“Dulu ketika Mbah Nun bilang Jokowi Firaun, dicaci maki, dihajar habis-habisan di medsos. Sekarang terbukti kan wujud asli Jokowi seperti apa?” ujar Huda (25), Jemaah Maiyah asal Jawa Timur melalui sambungan telepon.
Januari 2023 silam, Huda merasa hatinya sesak bukan main, air matanya bercuruan, dengan amarah tertahan saat berbagai pihak menyerang Cak Nun gara-gara ucapan “Jokowi Firaun”. Kini ia merasa “lega” ketika melihat banyak pihak mulai membuka matanya.
“Kata Mbah Nun, di Pemilu 2024 ini kita akan kalah. Di Pilpres 2024 lalu kita sudah kalah. Tinggal Pilkada 2024 nanti yang Kaesang sedang diupayakan maju,” ungkap Huda.
“Tapi dengan demo-demo, termasuk demo di Jogja, setidaknya publik sudah membuka mata kalau negara ini sedang rusak. Jokowi menjadi salah satu sosok di balik kerusakan itu. Setidaknya kita mulai sadar untuk melawan, kawal putusan MK,” tegasnya.
Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Hammam Izzuddin
Keluh kesah dan tanggapan Uneg-uneg bisa dikirim di sini