Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kotak Suara

Sentimen Gender Masih Kuat, Perempuan Punya Tantangan Lebih untuk Maju sebagai Presiden

Kenia Intan oleh Kenia Intan
1 Agustus 2023
A A
presiden perempuan mojok.co

Ilustrasi pemimpin perempuan (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Perempuan punya tantangan lebih berat untuk maju dalam pemilihan presiden. Salah satu faktornya karena masyarakat Indonesia masih melihat sentimen gender dalam memilih memimpin.

Hasil studi ilmuwan politik Prof. Saiful Mujani mengungkapkan, politik identitas masih masih berlaku pada pemilihan presiden di Indonesia. Politik identitas adalah politik yang bersandar pada sentimen identitas sosial. Salah satu identitas sosial yang kerap didiskusikan dalam politik identitas adalah Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA).

Selain SARA, gender laki-laki dan perempuan sebenarnya juga termasuk dalam identitas sosial yang penting, tapi kerap terabaikan. Oleh karena itu, sikap yang cenderung diskriminatif terhadap calon pemimpin perempuan dalam pemilu sering kali tidak masuk diskusi seputar politik identitas.

Menurut Saiful Mujani, diskusi dengan memasukkan politik identitas gender perlu dan penting, mengingat kepemimpinan nasional belum pernah memiliki presiden perempuan yang terpilih secara langsung oleh publik. Memang, Indonesia pernah punya presiden perempuan Megawati Soekarnoputri. Namun, Megawati naik sebagai presiden melalui pemilihan di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Selain itu, Saiful melihat, banyak sosok perempuan di Indonesia yang sebenarnya memiliki kemampuan memimpin. Hanya saja penerimaan publik secara umum masih kurang, sehingga sosok-sosok itu akhirnya kurang kuat secara politik elektoral. Ini juga tercermin dari tidak ada perempuan yang didukung partai politik untuk menjadi presiden di Pemilu 2024.

Ada sentimen gender

Terkait identitas gender, studi yang dipaparkan dalam kanal Youtube SMRC TV di program “Bedah Politik bersama Saiful Mujani” episode “Politik Identitas Dalam Pilpres 2024” itu mencoba mengajukan tiga pernyataan mengenai presiden Republik Indonesia kepada responden. Pertama, presiden Indonesia harus laki-laki. Kedua, presiden Indonesia harus perempuan. Ketiga, perbedaan laki-laki dan perempuan untuk presiden Indonesia tidak penting.

Hasilnya, 51 persen publik menyatakan presiden Indonesia harus laki-laki, dua persen menyatakan harus perempuan, dan 45 persen menyatakan perbedaan laki-laki dan perempuan untuk presiden Indonesia tidaklah penting, dan 4 persen tidak menjawab. Mayoritas pemilih yang merespon presiden Indonesia harus laki-laki (51 persen) itu menunjukkan bahwa sikap patriarkal masyarakat Indonesia sangat besar.

“Kalau selama ini tidak mudah bagi seorang perempuan untuk kompetitif dalam politik hal itu terjadi karena basis masyarakatnya memang patriarkal,” ungkap Saiful Mujani dalam kanal Youtube SMRC TV, Kamis (27/7/2023).

Lebih lanjut Saiful mengamati, ada perbedaan hasil yang signifikan pada pemilih Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Pada pemilih Ganjar, pernyataan perbedaan gender tidak penting dibanding yang menyatakan presiden harus laki-laki lebih banyak dipilih dibandingkan dengan pernyataan presiden Indonesia harus laki-laki. Angkanya 42 persen dibanding 30 persen. Berbeda hasilnya pada pemilih Anies. Pemilih cenderung menginginkan presiden Indonesia harus laki-laki (28 persen). Angka itu lebih lebih tinggi dibanding pemilih Anies yang menjawab perbedaan gender tidaklah penting bagi presiden Indonesia (19 persen).

“Yang berbeda di sini adalah pada pemilih Anies dan Ganjar. Yang memilih Anies lebih patriarkal dan yang memilih Ganjar lebih inklusif,” imbuh Jelas Saiful yang merupakan Guru Besar Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta itu.

Pemilih ideal adalah yang rasional

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan, masyarakat Indonesia cenderung melihat identitas sosial yang melekat pada calon-calon pemimpin. Termasuk, identitas gender. Artinya, masyarakat Indonesia belum cukup inklusif dalam persoalan gender.

Padahal idealnya, preferensi politik masyarakat Indonesia disandarkan pada pertimbangan-pertimbangan rasional. Rasional berarti sesuatu yang bisa diperdebatkan atau bisa dinilai salah atau benar. Sementara identitas gender, maupun identitas lain seperti SARA, tidak dapat dinilai benar atau salahnya.

Selain identitas gender, studi menunjukkan masyarakat Indonesia belum inklusif dalam melihat identitas agama. Dengan kata lain, mayoritas masyarakat Indonesia masih memilih calon pemimpin berdasar agama yang sama dengan mereka. Namun, hasil yang cukup menggembirakan terlihat dari sisi etnis. Studi menunjukkan bahwa sisi etnisitas tidak terlalu penting dalam menentukan pilihan masyarakat untuk calon pemimpin ke depan.

Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA 4 Capres-Cawapres Ini Masih Keturunan Ningrat lho! Siapa Saja Mereka?

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 1 Agustus 2023 oleh

Tags: genderPemilu 2024pemimpin perempuanPresiden Perempuan
Kenia Intan

Kenia Intan

Content Writer Mojok.co

Artikel Terkait

Rasanya Satu Kelompok KKN dengan Anak Caleg, KKN Undip.MOJOK.CO
Kampus

Rasanya Satu Kelompok KKN dengan Anak Caleg, Semua Urusan Jadi Mudah Meski Suasana Bikin Tak Betah

14 Juli 2024
Komeng: Olok-Olok Rakyat Biasa untuk Menertawakan Politik MOJOK.CO
Esai

Komeng Adalah Bentuk Olok-Olok Paling Menohok yang Mewakili Lapisan Masyarakat Biasa untuk Menertawakan Politik

19 Februari 2024
bayi prabowo gibran di sumatera selatan.MOJOK.CO
Ragam

Kisah Bidan yang Membantu Persalinan Bayi Bernama Prabowo Gibran di Sumatera Selatan

16 Februari 2024
Menyaksikan Coblosan di Wotawati, Kampung Warisan Majapahit yang Mataharinya Tenggelam Pukul 15.00 MOJOK.CO
Aktual

Menyaksikan Coblosan di Wotawati, Kampung Warisan Majapahit yang Mataharinya Tenggelam Pukul Tiga Sore

14 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.