MOJOK.CO – Aldi Taher yang nyaleg di Pemilu 2024 mencuri perhatian publik. Bagaimana tidak, Aldi maju melalui dua partai sekaligus. Ia maju sebagai bacaleg dari Partai Bulan Bintang (PBB) untuk DPRD DKI Jakarta dan bacaleg dari Partai Perindo untuk kursi DPR RI.
Menanggapi pencalonan dirinya dari dua parpol untuk dua posisi yang berbeda, Aldi Taher mengakui apa yang ia lakukan sebenarnya tidak boleh. Walau begitu, ia tetap meminta masyarakat untuk menantikan hasil verifikasi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) nanti.
Asal tahu saja, KPU di tiap tingkatan sudah mengantongi nama bacaleg dari parpol peserta pemilu pada Minggu (14/5/2023). Nama-nama itu sedang melalui proses verifikasi berkas hingga 23 Juni 2023. Setelahnya KPU di tiap tingkatan akan memberikan kesempatan kepada tiap bacaleg untuk melakukan perbaikan dokumen persyaratan pada 26 Juni – 9 Juli 2023. Administrasi perbaikan itu kemudian akan KPU verifikasi lagi pada 20 Juli-6 Agustus 2023.
Adapun dalam Peraturan KPU 10/2023 menyebutkan bahwa bacaleg hanya bisa maju lewat satu parpol peserta pemilu untuk satu lembaga perwakilan dan hanya di satu daerah pemilihan (dapil). Oleh karena itu, KPU memastikan tidak akan ada bacaleg yang maju untuk lebih dari satu parpol, lembaga perwakilan, maupun dapil.
Kemungkinan merapat ke Perindo
KPU DKI Jakarta telah berkomunikasi dengan PBB terkait kejelasan Aldi Taher. Apabila Aldi Taher memang memutuskan nyaleg untuk kursi DPR RI lewat Partai Perindo, maka PBB harus mengajukan penggantinya. Begitu pula sebaliknya. Proses penggantian tersebut bisa mereka lalkukan setelah KPU melakukan proses verifikasi berkas bacaleg.
Komisioner KPU DKI Jakarta Bidang Teknis Penyelenggaraan Pemilu Nurdin menjelaskan, Aldi Taher memang masuk dalam kepengurusan Pusat (DPP) PBB. Di sisi lain, ia juga mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI melalui Perindo.
PBB mendaftarkan Aldi sebagai bacaleg DPRD DKI Jakarta pada daerah pemilihan atau dapil DKI Jakarta I yang meliputi Kota Jakarta Pusat. Sementara itu, Perindo mendaftarkan Aldi sebagai bacaleg DPR RI pada dapil Jawa Barat II yang meliputi Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.
Berdasar Keterangan Sekretaris Jenderal PBB Afriansyah Noor, Aldi Taher ingin mundur dari PBB dan akan memperebutkan kursi DPR RI. Pernyataan itu ia dapatkan ketika mengonfirmasi kabar pencalonan dua partai ini dari Aldi Taher.
“Saya bilang silakan, cuman prosedurnya kamu tahu enggak? Saya bilang. Mengajukan surat pengunduran diri, karena di Sipol KTP dan KTA dia itu masih terdaftar sebagai pengurus partai,” jelas Afriansyah seperti dikutip dari Media Indonesia, Sabtu (20/5/2023).
Alasan Aldi lebih memilih Perindo karena profesinya sebagai seniman. Profesinya itu lebih berkaitan dengan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo yang merupakan konglomerat media.
Aldi Taher tidak sendiri
Selain Aldi Taher, sebenarnya ada bacaleg lain yang ternyata didaftarkan oleh dua partai yakni Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Ia maju sebagai bacaleg DPR RI dari Partai Gerindra dan Partai Golkar.
Dedi Mulyadi merupakan kader Golkar sebelum mengundurkan diri melalui surat yang dibuat pada 10 Mei 2023. Tanggal surat pengunduran diri itu tepat tiga hari sebelum Gerindra mendaftarkan Dedi sebagai caleg atau tepat empat hari sebelum Golkar menyerahkan daftar bacaleg ke KPU.
Golkar mendaftarkan Dedi untuk memperebutkan kursi DPR RI di dapil Jawa Barat VII yang meliputi Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Purwakarta. Begitu pula dengan Partai Gerindra yang mendaftarnya sebagai DPR RI dengan dapil VII Jabar.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi
BACA JUGA KPU Diminta Tetap Revisi PKPU 10 Tahun 2023 yang Dinilai Rugikan Caleg Perempuan
Cek berita dan artikel lainnya di Google News