Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kotak Suara

Rohana Kudus: Bermula dari ‘Homeschooling’, Jadi Gemar Bikin Sekolah, Lanjut Jadi Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia

Kenia Intan oleh Kenia Intan
23 Maret 2023
A A
rohana kudus pahlawan perempuan

Ilustrasi Rohana Kudus, jurnalis perempuan pertama di Indonesia (Mojok.co).

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Selain Kartini ada banyak tokoh perempuan yang berperan dalam kemajuan perempuan di Indonesia pada masa lampau, salah satunya Rohana Kudus. Perempuan berdarah Minang itu dikenal sebagai jurnalis perempuan pertama di Indonesia yang memiliki kepedulian tinggi terhadap pendidikan perempuan di masanya.

Siti Rohana, nama kecil Rohana Kudus sebelum menikah dengan Abdoel Koedoes, memang beruntung karena terlahir di keluarga berpendidikan dan mengenal agama. Latar belakang inilah yang menjadikan Siti Rohana menjadi sosok perempuan yang berbeda di kemudian hari. Ia memiliki kegelisahan yang besar terhadap pendidikan dan kondisi perempuan di Sumatra Barat pada zaman itu.

Berangkat dari kegelisahaan tersebut, ide-ide cemerlang kemudian muncul. Perempuan kelahiran Koto Gadang 20 Desember 1884 itu berhasil mendirikan sekolah hingga memimpin surat kabar khusus perempuan.

Rohana belajar ala homeschooling

Siti Rohana tidak mengenyam bangku sekolah karena sekolah hanya diperbolehkan bagi laki-laki pada zaman itu. Oleh karenanya, ayah Siti Rohana sendirilah yang mengajar dia di rumah. Ayahnya memang sosok berpendidikan yang pernah menduduki berbagai jabatan penting untuk pemerintah kolonial, seperti juru tulis, kepala gudang, hingga jaksa.

Di usia 8 tahun Siti Rohana sudah pandai membaca, menulis, dan menjahit. Kemampuan-kemampuan yang belum dimiliki oleh anak-anak lain seusianya. Setiap pagi ia membaca koran secara keras di depan rumah. Terkadang ia juga menulis di depan rumah dan berharap teman-temannya ikut bergabung.

Tertarik pada dunia pendidikan

Kesenangan mengajak teman-temannya belajar inilah yang mendorong Rohana Kudus membuka taman pendidikan dan pengajaran saat remaja. Di sana ia mengajarkan baca, tulis, memasak, dan menjahit. Neneknya menjadi guru dan pengasuh di taman pendidikan yang terletak di depan rumahnya sendiri.

Di usia 27 tahun Rohana Kudus membentuk perkumpulan bernama Kerajinan Amai Setia. Perkumpulan yang berdiri pada 11 Februari 1911 bertujuan memajukan perempuan di sekitarnya. Mereka diajari kerajinan tangan, keterampilan rumah tangga, serta baca tulis arab dan latin. Materi belajarnya setara dengan sekolah rakyat saat itu.

Seiring berjalannya waktu, semakin banyak yang bergabung dalam perkumpulan Kerajinan Amai Setia. Itu mengapa Rohana Kudus terdorong untuk membentuk sekolah. Rohana memutar otak untuk mengumpulkan dana agar bisa membangun sekolah. Akhirnya, ia memutuskan untuk mengurus perizinan membuat lotre. Dana sebesar 10.000 gulden terkumpul. Sekolah bernama Kerajinan Amai Setia pun berdiri.

Hasil karya mereka yang tergabung di perkumpulan ini pun dilirik para pejabat Belanda. Kerajinan tersebut dinilai layak ekspor. Bisa dibilang, Kerajinan Amai Setia seperti mempelopori UMKM pada zamannya.

Perjuangannya di bidang pendidikan tidak hanya sampai Kerajinan Amai Setia, Ia juga pernah mendirikan Rohana School di Bukit Tinggi pada 1916. Sasaran sekolah yang didirikan itu adalah gadis remaja dan ibu rumah tangga. Pada 1919 ia pernah mengajar di Sekolah Dharma Putra.

Memimpin Soenting Melajoe

Rohana Kudus dibantu oleh Ratna Juwita Zubaidah mendirikan surat kabar khusus perempuan dengan nama Soenting Melajoe. Surat kabar itu pertama kali terbit pada 10 Juli 1912 bersamaan dengan Oetoesan Melajoe yang dipimpin oleh Datuk Sutan Maharadja.

Soenting Melajoe memang bukan surat kabar perempuan pertama. Sebelumnya sempat ada Poetri Hindia yang mulai beredar pada 1908. Rohana sempat beberapa kali menjadi kontributor di surat kabar itu. Namun, Soenting Melajoe tetap menjadi surat kabar perempuan pertama yang dipimpin oleh seorang perempuan. Asal tahu saja, surat kabar Poetri Hindia dipimpin oleh Tirto Adhi Soerjo.

Selain menjadi corong bagi suara perempuan, surat kabar yang beredar selama kurang lebih 9 tahun itu memiliki keunikan lain. Rohana Kudus kerap menggunakan memuat syair-syair indah untuk menyalurkan kegelisahannya. Selain itu, Soenting Melajoe juga memiliki kolom untuk kabar berita, artikel, dan iklan.

Kehadiran Soenting Melajoe menjadikan perempuan ikut terlibat dalam perubahan dinamika masyarakat Minang di abad 20-an. Pada saat itu memang terjadi modernisasi, perubahan birokrasi, kemajuan pendidikan, termasuk kemajuan pers.

Iklan

Kiprah Rohana dalam dunia jurnalistik tidak sebatas memimpin Soenting Melajoe dan kontributor Poetri Hindia. Ia juga terlibat di Saudara Hindia, Perempuan Bergerak, Surat Kabar Radio, dan Cahaya Sumatera. Tulisan-tulisannya banyak menjadi inspirasi, setidaknya di Sumatra.

Penulis: Kenia Intan
Editor: Amanatia Junda

BACA JUGA Mengenal Maria Ulfah (Bagian I): Perjuangkan Hak Pilih Perempuan Indonesia

Terakhir diperbarui pada 23 Maret 2023 oleh

Tags: jurnalis perempuanKerajinan Amai Setiamedia perempuanpahlawan perempuanPemilu 2024Rohana Kudus
Kenia Intan

Kenia Intan

Content Writer Mojok.co

Artikel Terkait

Rasanya Satu Kelompok KKN dengan Anak Caleg, KKN Undip.MOJOK.CO
Kampus

Rasanya Satu Kelompok KKN dengan Anak Caleg, Semua Urusan Jadi Mudah Meski Suasana Bikin Tak Betah

14 Juli 2024
Komeng: Olok-Olok Rakyat Biasa untuk Menertawakan Politik MOJOK.CO
Esai

Komeng Adalah Bentuk Olok-Olok Paling Menohok yang Mewakili Lapisan Masyarakat Biasa untuk Menertawakan Politik

19 Februari 2024
bayi prabowo gibran di sumatera selatan.MOJOK.CO
Ragam

Kisah Bidan yang Membantu Persalinan Bayi Bernama Prabowo Gibran di Sumatera Selatan

16 Februari 2024
Menyaksikan Coblosan di Wotawati, Kampung Warisan Majapahit yang Mataharinya Tenggelam Pukul 15.00 MOJOK.CO
Aktual

Menyaksikan Coblosan di Wotawati, Kampung Warisan Majapahit yang Mataharinya Tenggelam Pukul Tiga Sore

14 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.