Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kotak Suara

Benarkah Proporsional Terbuka Bakal Rugikan PDIP?

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
20 Juni 2023
A A
proporsional tertutup pdip mojok.co

Ilustrasi bendera PDIP (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO –  Peneliti Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo, memperkirakan sistem pemilu dengan proporsional terbuka bakal bikin PDIP gagal meraih peningkatan suara signifikan di Pemilu 2024.

Hasil sidang MK terkait Sistem Pemilu pada Kamis (15/6/2023) memutuskan bahwa sistem Pemilu 2024 akan tetap berlangsung secara proporsional terbuka. Artinya, sistem coblos caleg (bukan coblos partai) akan tetap dipakai dalam Pemilu 2024.

Menurut Karyono, meski PDIP tak akan mendapat peningkatan suara, bukan berarti perolehan kursi bakal turun. Tapi seandainya tetap memakai proporsional tertutup, maka PDIP bisa lebih superior.

“Asumsi saya memang PDIP lebih diuntungkan jika proporsional tertutup, prediksi saya angkanya bisa minimal 25 persen. Namun, bukan berarti PDIP akan kalah kalau proporsional terbuka. Sudah teruji Pemilu 2014 dan 2019 tetap menang,” kata Karyono, Jumat (16/6/2023).

Ia menilai, proporsional tertutup memang menjadi keuntungan PDIP seandainya terlaksana di Pemilu 2024. Sistem coblos lambang parpol bakal memenangkan partai ideologis yang memiliki identitas kuat dan kader militan seperti PDIP.

Sebaliknya, dengan proporsional terbuka PDIP harus lebih ekstra “melawan” kader-kader parpol lain yang memiliki elektabilitas dan tingkat popularitas lebih tinggi di masyarakat.

“Perbedaannya, kalau sistem tertutup PDIP kenaikannya signifikan, melonjak, drastis, tajam naiknya. Tapi kalau sistem proporsional terbuka, karena terjadi persaingan antarpartai, tetap ada peluang untuk naik suaranya tapi tidak sesignifikan kalau proporsional tertutup,” sambungnya.

Karyono menambahkan, PDIP memiliki infrastruktur partai dari pusat hingga daerah yang berjalan baik. Infrastruktur ini di antaranya karena sistem kaderisasi dan disiplin partai yang mumpuni. Selain itu, PDIP juga memiliki loyal voters lantaran sistem kepartaian yang mereka jalankan selama ini.

Susah kontrol anggota

Sementara itu, pengamat Politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai, proporsional terbuka bakal bikin PDIP tidak bisa banyak mengintervensi. Alias gagal memiliki kontrol penuh terhadap para anggota legislatifnya.

“Kalau saya melihat, tidak rugi terkait suara. Kalaupun ada kerugiannya adalah mereka merasa tidak bisa melakukan intervensi terlalu jauh terhadap kadernya yang senior untuk berpeluang masuk ke Senayan,” kata Jamiluddin, Jumat (16/6/2023), melansir CNN Indonesia.

Ia menyebut, banyak kader PDIP senior dan loyal terhadap partai tapi harus terpental dari kursi Senayan. Alasannya karena kalah bersaing dengan nama-nama baru dengan tingkat popularitas yang tinggi di masyarakat.

Sementara PDIP sendiri menghendaki caleg dari hasil kaderisasi yang mumpuni dan terpercaya, lantaran PDIP berkali-kali juga menyerukan istilah “petugas partai”.

Alhasil dengan proporsional tertutup, kata Jamiluddin, PDIP mutlak memiliki kewenangan untuk menentukan siapa saja kadernya yang akan duduk di kursi parlemen.

“Selama ini yang terjadi adalah banyak kader PDIP yang senior dan menurut mereka punya kompetensi, tapi tidak menghasilkan suara yang signifikan ketika mencalonkan diri sebagai caleg,” katanya.

Iklan

Kanibalisme politik

Sementara menanggapi putusan KPU, Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Syaiful Hidayat menyebut bahwa proporsional terbuka mendorong adanya praktik kanibalisme politik. Praktik ini merupakan fenomena di mana terjadi perselisihan atau pertarungan kader dalam satu partai.

Kata dia, PDIP sangat menghindari praktik semacam ini. Ia pun memastikan seluruh bakal calon anggota legislatif (caleg) PDIP akan mengikuti pendidikan berjenjang dalam menghadapi sistem proporsional terbuka.

Ia juga menambahkan, pihaknya tengah menyusun strategi dengan tujuan ingin memastikan para bakal caleg bisa bekerja sama dalam pemenangan. Sehingga tidak terjadi kanibalisme politik yang menjadi ancaman bagi partainya.

“Partai akan segera melakukan pendidikan politik untuk melakukan proses pendidikan politik yang akan diikuti bakal calon legislatif mulai dari DPR RI, DPRD Provinsi, maupun DPRD Kabupaten/Kota,” kata Djarot, dalam konferensi pers virtual menanggapi putusan KPU, Kamis (15/6/2023) kemarin.

“Melalui sinergi, melalui kerja gotong royong ini, saya yakin PDI Perjuangan sangat siap. Kami selalu sampaikan bahwa apa pun sistem yang diputuskan oleh MK, PDI Perjuangan siap; baik itu terbuka, setengah terbuka, tertutup,” pungkasnya.

Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Setelah Pertemuan Puan-AHY, Mungkinkah Demokrat Koalisi dengan PDIP?

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 20 Juni 2023 oleh

Tags: pdipPemilu 2024proporsional terbukaproporsional tertutupsistem pemilu
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Pakar UGM nilai, ikap Megawati atas retret: menjaga kewibawaan PDIP MOJOK.CO
Aktual

Ketundukan Kepala Daerah pada Megawati: Marwah PDIP hingga Efek Retret yang Belum Tampak Hasilnya

22 Februari 2025
Hasto Wardoyo pilih urus sampah di Kota Jogja di tengah ketidakpastian instruksi retret Megawati untuk kader PDIP MOJOK.CO
Aktual

Urus 1.600 Ton Sampah Kota Jogja di Tengah “Drama”

21 Februari 2025
Menanti keputusan Megawati yang belum pasti di DPD PDIP Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) MOJOK.CO
Aktual

Suasana Serba Tak Pasti di Kantor DPD PDIP DIY Menanti Kepastian Megawati

21 Februari 2025
Solo Fighter PDIP vs Keroyokan di Kandang Banteng, Pilkada 2024.MOJOK.CO
Aktual

Solo Fighter vs Keroyokan di Kandang Banteng, Benarkah Jateng Tak “Merah” Lagi? 

29 November 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Hari ibu adalah perayaan untuk seluruh perempuan. MOJOK.CO

Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya

24 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025
Natal dan Harapan yang Tak Datang dari Keheningan

Natal dan Harapan yang Tak Datang dari Keheningan

25 Desember 2025
Omong Kosong Pemuja Hujan Musuh Honda Beat dan Vario MOJOK.CO

Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

27 Desember 2025
Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
Wisata Pantai Bama di Taman Nasional Baluran, Situbondo: Indah tapi waswas gangguan monyet MOJOK.CO

Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

25 Desember 2025

Video Terbaru

Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan

Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan

28 Desember 2025
Natal dan Harapan yang Tak Datang dari Keheningan

Natal dan Harapan yang Tak Datang dari Keheningan

25 Desember 2025
Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.