MOJOK.CO – Koalisi Perubahan akan menggelar Apel Siaga Perubahan di Stadion Gelora Bung Karno pada 16 Juli 2023 mendatang. Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik DPP Partai NasDem, Charles Meikyansah telah mengonfirmasi agenda ini.Â
“Insya Allah akan mendatangkan seluruh kader dari NasDem yang kemudian juga ini akan menguatkan untuk pemenangan Anies Baswedan sebagai presiden pada Pemilu 2024,” kata Charles, Senin (3/7/2023) kemarin, melansir Kumparan.
Apel Siaga Perubahan ini rencananya juga akan menghadrikan anggota Koalisi Perubahan lainnya, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.
Pidato Anies dan sinyal kuat deklarasi cawapres
Lebih lanjut, Charles menyampaikan bahwa dalam acara tersebut Anies Baswedan akan menyampaikan pidatonya. Calon presiden dari Koalisi Perubahan tersebut, kata Charles, akan menyampaikan ide-ide baru nan brilian dalam menuntaskan berbagai masalah yang tengah bangsa Indonesia hadapi.
“Kita akan mendengarkan agenda-agenda besar dari Anies Baswedan untuk Indonesia lebih maju,” tegasnya.
Memang, belum tahu apakah dalam apel siaga ini Anies akan mendeklarasikan bakal cawapresnya. Sebab, tim kecil Koalisi Perubahan menyebut Anies akan mengumumkan pendampingnya usai melaksanakan ibadah haji.
Namun, saat menjawab soal deklarasi cawapres, Charles tidak menutup kemungkinan memanfaatkan momen apel akbar itu sebagai pengumuman cawapres.
“Bisa saja nanti ada clue yang terakhir akan Pak Anies sampaikan, bahwa yang ada di kantongnya itu misalnya apakah laki-laki, perempuan, mewakili orang Jawa-Luar Jawa, mewakili profesi tertentu, dan lain-lain. Nah ini suatu efek kejut yang pasti Pak Anies akan sampaikan,” ujar Charles.
Menariknya lagi, apel siaga ini kabarnya juga turut mengundang putri kedua Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid.
Hal ini pun makin memperkuat kemungkinan pengumuman pendamping Anies, mengingat belakangan ini Yenny disebut-sebut menjadi kandidat potensial sebagai cawapres Koalisi Perubahan.
“Bu Yenny Wahid kita lihat saja nanti, yang jelas panitia masih melakukan siapa-siapa saja yang akan diundang nanti,” tukasnya.
Yenny Wahid akan dampingi Anies?
Wacana menduetkan Anies-Yenny memang jadi isu yang santer akhir-akhir ini. Menurut Ketua DPP NasDem, Ahmad Effendy Choirie (Gus Choi), wacana itu pengagas pertamanya Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali.
Kata Gus Choi, saat itu Waketum NasDem berpikir bahwa untuk mengisi kekurangan Anies dan mewujudkan kepercayaan publik, figur pendamping yang tepat untuk Anies adalah kader NU.
Lebih lanjut, latar belakang Yenny juga bakal memperkuat Koalisi Perubahan dalam mencerminkan sosiokultural masyarakat Indonesia.
“Kader potensial Nahdliyin antara lain adalah Yenny Wahid,” kata Gus Choi.
Sementara itu, pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai, bahwa wacana NasDem menunjuk Yenny sebagai pendamping Anies adalah pilihan yang tepat. Selain karena soal representasi perempuan, Yenny juga dianggap bisa mendongkrak elektabilitas Anies karena posisinya sebagai tokoh penting NU.
Positifnya lagi, Yenny adalah tokoh yang independen secara politik—tak terafiliasi parpol manapun, sehingga akan dapat diterima Partai Demokrat maupun PKS. Dengan demikian, kata Ujang, masuknya Yenny tidak akan membuat Koalisi Perubahan menjadi pecah.
“Kita tahu bahwa Yenny Wahid ini tokoh yang independen secara politik. Posisi ini membuatnya dapat diterima partai politik manapun di dalam koalisi termasuk Koalisi Perubahan,” kata Ujang, dikutip dari Tempo, Selasa (4/7/2023).
Upaya lain parpol pengusung
Meskipun demikian, direktur eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini juga menilai akan ada upaya dari partai anggota Koalisi Perubahan lainnya agar kader mereka yang maju mendampingi Anies.
Misalnya, Partai Demokrat yang ngotot agar Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi calon wakil presiden.
“Biasa dalam koalisi semua parpol mengusung kader masing-masing. Namun, itu tidak bisa dipaksakan, nanti ada titik temu antara semua parpol itu siapa yang harus diusung akhirnya. Tentu ada parameter sehingga satu tokoh itu diputuskan jadi cawapres,” ungkapnya.
Dalam hal tersebut, kata Ujang, secara kalkulasi politik nama Yenny akan bisa dipertimbangkan semua parpol dan akhirnya parpol akan legowo.
“Yenny Wahid ini kan politisi perempuan, sekaligus memiliki garis keturunan dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Menurut saya ini, akan menjadi pertimbangan bagi parpol pendukung Anies,” pungkasnya.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi