MOJOK.CO – Sudah bukan rahasia, dunia politik tidak ramah terhadap politisi perempuan. Budaya patriarki menjadi penghalang bagi para perempuan untuk masuk dan bertahan di dunia politik. Di tengah kondisi yang serba tidak ideal itu, ada beberapa sosok politisi perempuan yang mampu bertahan.
Partisipasi perempuan di dunia politik elektoral terus meningkat dari waktu ke waktu. Walau begitu, partisipasi perempuan dalam politik masih berada di bawah kebijakan afirmatif yang dipatok 30 persen. Rendahnya angka partisipasi itu dipengaruhi oleh kondisi kultural, struktural, dan anggapan-anggapan yang bias gender.
Akan tetapi, di tengah hambatan-hambatan itu, terdapat beberapa nama yang mampu bertahan hingga saat ini. Tidak hanya bertahan, kehadiran mereka cukup diperhitungkan dalam percaturan politik tanah air.
1# Rieke Dyah Pitaloka
Sebelum berkarier di bidang politik, Rieke Dyah Pitaloka mendalami dunia seni peran. Saat turun ke dunia politik, perempuan kelahiran tahun 1974 itu menggunakan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai kendaraannya. Keseriusannya banting stir ke dunia politik ditunjukkan dengan berbagai jabatan yang diembannya pada saat itu, salah satunya Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB.
Setelah mengundurkan diri dari PKB, Rieke kemudian bergabung ke PDIP. Di bawah partai pimpinan Megawati Soekarno Putri itulah ia berhasil melenggang ke Senayan sebagai anggota DPR RI periode 2009-2014 dengan daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat II. Ia duduk di Komisi IX yang membidangi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Komitmen Rieke dalam dunia politik tercermin dari berbagai aktivitas yang dilakoninya hingga saat ini. Ia adalah Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan DPP PDIP 2008 hingga saat ini. Ia sempat menjajal maju sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat bersama Teten Masduki, namun gagal. Ia kemudian maju lagi sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024 melalui dapil yang sama dan menang.
2# Lestari Moerdijat
Lestari Moerdijat atau yang lebih akrab disapa Rerie adalah seorang pengusaha yang kemudian beralih menjadi politisi. Perempuan kelahiran Surabaya 55 tahun silam itu kini menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI periode 2019-2024.
Sebelum menjadi salah satu pimpinan MPR RI, Rerie sempat menjadi anggota legislatif DPR RI dari Partai NasDem dari Dapil Jawa Tengah II. Wilayah yang diwakilinya meliputi Demak, Kudus, dan Jepara. Setelah melenggang ke Senayan, Ketua Umum NasDem Surya Paloh kemudian menunjuknya sebagai calon pimpinan MPR RI mewakili partai bernuansa biru itu. Rerie pun menjadi politisi perempuan satu-satunya yang mengisi MPR RI periode 2019-2024 setelah disahkan pada sidang paripurna MPR RI pada 3 Oktober 2019.
3# Desy Ratnasari
Desy Ratnasari bergabung menjadi kader Partai Amanat Nasional (PAN) pada 2013. Sebelum terjun ke dunia politik, perempuan kelahiran Sukabumi itu terlebih dahulu meniti karier di dunia hiburan. Saat terjun di dunia politik pada 2013, ia langsung ikut mencalonkan diri sebagai anggota legislatif periode 2014-2019 dari Dapil Jawa Barat IV. Wilayahnya meliputi Kabupaten Sukabumi.
Perempuan kelahiran 1973 itu kembali mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024 dari PAN dan terpilih. Ia mewakili dapil yang sama yakni Jawa Barat IV. Desy pun berencana akan maju lagi pada Pemilu 2024 mendatang.
Kiprah politik Desy memang mentereng. Selain duduk di senayan, ia juga terpilih sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PAN Jawa Barat periode 2020 hingga 2025.
4# Irma Chaniago
Irma Chaniago duduk di kursi DPR RI sejak 2021. Ia dilantik sebagai anggota Pengganti Antar Waktu (PAW) menggantikan almarhum Percha Leanpuri dari Fraksi Partai Nasdem. Sebelumnya, Irma memang pernah menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2014-2019 dengan Dapil Sumatera Selatan II. Wilayahnya meliputi Kabupaten Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ilir, Muara Enim, Lahat, OKU Timur, OKU Selatan, Ogan Ilir, Empat Lawang, Kota Pagar Alam, dan Kota Prabumulih.
Ia juga menjabat sebagai Ketua Umum Garnita Malahayati NasDem dan Gerakan Massa Buruh NasDem. Ia bukanlah sosok baru dalam dunia buruh dan ketenagakerjaan. Sebelum masuk dunia politik, ia berkecimpung bersama buruh untuk mendapatkan hak-hak yang layak. Oleh karenanya di Senayan ia duduk di Komisi IX yang membidangi Tenaga Kerja & Transmigrasi, Kependudukan, dan Kesehatan,
Perempuan kelahiran 1965 itu juga menjabat sebagai Ketua Bidang Kesehatan, Perempuan & Anak DPP Partai NasDem. Ia memiliki komitmen besar untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat kelas menengah ke bawah yang sebagian besar adalah buruh.
5# Nurul Arifin
Nurul Arifin merupakan politisi Partai Golkar yang mengawali kariernya di dunia hiburan terlebih dahulu. Kemudian, kepeduliannya terhadap kondisi sosial mendorongnya menjadi aktivis di era 1990-an. Ia kemudian menjadi sukarelawan korban AIDS, narkoba, dan kekerasan terhadap perempuan.
Atas aktivitas sosialnya itu, Nurul mendapat banyak penghargaan bertaraf nasional maupun internasional. Salah satu penghargaan yang ia terima adalah salah satu wanita berkualitas sebagai kandidat anggota legislatif bersih LSM Centro. Setelahnya, banyak tawaran parpol menghampiri. Ia pun bergabung dengan partai berlogo beringin itu.
Nurul terpilih sebagai anggota komisi II DPR RI pada periode 2004-2009 dilanjutkan periode 2009-2014. Namun ia gagal pada pemilihan DPR RI ketiga kalinya. Ia sempat menjajal maju sebagai Calon Wali Kota Bandung mendampingi Chairul Hidayat, tapi tidak berhasil. Walau mengalami beberapa kali kegagalan, perempuan kelahiran Bandung 18 Juli 1966 itu memiliki karier yang moncer di partainya. Ia kini menduduki jabatan Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar (2019-2024).
Penulis: Kenia Intan
Editor: Amantia Junda