MOJOK.CO – Dewan Pers memang tak mempermasalahkan konglomerat media untuk berpolitik. Namun, hal ini dikhawatirkan akan membuat pemberitaan media jadi bias. Terlebih, jika media tersebut lebih sibuk berkampanye melalui medianya daripada melayani publik.
Pada Pemilu 2014 dan 2019, misalnya, TV One dan ANTV yang dimiliki konglomerat Aburizal Bakrie lebih sering meng-endorse bosnya tersebut daripada memberitakan isu-isu Pemilu.
Parahnya lagi, TV One yang condong ke pasangan Prabowo-Sandi kala itu, bikin bluder dengan memberitakan “kemenangan palsu” jagoannya.Â
Pada 2019, Metro TV milik Ketua Umum NasDem Surya Paloh juga melakukan hal yang sama. Medianya diklaim tidak independen dan tak objektif karena lebih sering menampilkan citra positif pasangan Jokowi-Amin.
Konglomerat media di Pemilu 2024
Pada Pemilu 2024 nanti, ada tiga konglomerat media yang ikut Pemilu. Masing-masing beda partai dan juga partisan ke bacapres tertentu. Siapa saja mereka dan berapa harta kekayaannya?
Berikut Mojok telah merangkumnya:
#1 Erick Thohir
Saat ini Erick Thohir tercatat sebagai politisi PAN. Namanya pun juga masih menjadi kandidat calon wakil presiden (cawapres) yang potensial karena elektabilitasnya selalu di atas.
Mengutip data LHKPN 2021, kekayaan Menteri BUMN dan Ketua Umum PSSI ini Rp2,3 triliun. Total harta kekayaannya sudah dikurangi dengan utang Rp165 miliar.Â
Yang publik mungkin lupa, selain berbisnis di sektor batu bara dan sawit, Erick Thohir juga memiliki sejumlah perusahaan media.
Sebagai konglomerat media, Erick Thohir antara lain memiliki media sebagai berikut:
- PT Mahaka Media Tbk (Perseroan), yang didirikan di Jakarta dengan nama PT Abdi Bangsa.
- PT Republika Media Mandiri yang berdiri sejak tahun 1992, merupakan perusahaan media jurnalistik yang menaungi Republika dan Republika Online.
- PT Danapati Abinaya Investama (Jak TV)
- PT Kalyanamitra Adhara Mahardhika (Alive! Indonesia), berdiri 2007 dengan menyediakan layanan brand activation, creative agency, hingga event organizer.
- PT Media Golfindo (Golf Digest Indonesia) yang menjadi penerbit dari majalah Golf Digest Indonesia.
- PT Mahaka Radio Integra Tbk yang juga memiliki beberapa perusahaan radio yaitu PT Radio Attahiriyah (Gen 98.7 FM Jakarta), PT Radio Camar (Gen 103.1 FM Surabaya), dan PT Suara Irama Indah (Jak 101 FM).
#2 Hary Tanoe
Sudah jadi pengetahuan umum kalau Hary Tanoe merupakan pendiri MNC Group sekaligus Ketua Umum Partai Perindo. Lagu mars Perindo, cukup sering kalian dengar di TV, bukan?
Menurut laporan Forbes Real Time Billionaires, Hary Tanoe memiliki harta kekayaan mencapai 1 miliar dolar AS atau setara dengan Rp15 triliun. Saat ini, ia tercatat memiliki 60 stasiun TV, stasiun radio, dan surat kabar.
Rekam jejaknya di perusahaan media pun cukup panjang. Pada 2004, ia sudah menjabat sebagai Komisaris Utama PT MNC. Selain itu, ia juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Global Mediacom Tbk sejak 2002, PT Media Nusantara Citra Tbk sejak 2004, PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) sejak 2010, dan PT MNC Land Tbk sejak 2011.
Selain itu, Hary Tanoe juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT MNC Sky Vision Tbk (Indovision) sejak 2006, PT MNC Sekuritas sejak 2004, PT Global Informasi Bermutu (Global TV) sejak 2009, PT Media Nusantara Informasi sejak 2009 dan PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (MNCTV) sejak 2011.
Lalu, pada 11 Maret 2022 lalu, PT MNC Studios International Tbk (MSIN) mengubah namanya menjadi PT MNC Digital Entertainment. Hary Tanoe pada saat itu menjadi Direktur Utama MNC Digital.
#3 Surya Paloh
Surya Paloh merupakan Ketua Umum NasDem, sekaligus orang yang membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai capres-cawapres di Pemilu 2024.
Berdasarkan sejumlah catatan, harta kekayaan Surya Paloh pada tahun 2018 mencapai Rp8,74 triliun. Ini menempatkannya sebagai orang terkaya ke-77 dari 150 orang di Indonesia versi Globe Asia.
Sebagai informasi, Surya Paloh tercatat juga memiliki perusahaan media. Ia memiliki stasiun televisi Metro TV dan Media Indonesia.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA PSI Diprediksi Tak Akan Lolos ke Senayan, Kaesang Bisa Jadi Kartu As?
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News