MOJOK.CO – Review Google Pixel 4 kalau bahas kameranya mah, pasti positif. Tapi bukan berarti nggak ada yang jelek dari hape ini.
Ini adalah hape dengan bocoran informasi paling banyak sepanjang sejarah, begitulah kira-kira ungkapan Marques Brownlee untuk ponsel terbaru Google Pixel 4 yang diluncurkan perdana semalam di New York, Amerika Serikat. Jauh sebelum diluncurkan, Google memilih membocorkan sendiri beberapa informasi, seperti desain Pixel 4, kepada publik.
Tidak banyak hal dari Pixel 4 yang membuat publik terkejut. Di beberapa hal ponsel ini bahkan cenderung mengecewakan.
Hal yang saya kira paling mengecewakan dari Google Pixel 4 adalah setup dual camera yang dihadirkan. Ketika banyak ponsel, mulai dari yang murah sampai iPhone, akhirnya menggunakan kamera ultrawide, Google Pixel 4 justru memilih menggunakan kamera telefoto 2x zoom. Aduh, di tahun 2019, kok bisa-bisanya menyebut kamera telefoto dengan 2x zoom lebih penting daripada ultra wide -__-
Tentu tidak ada yang bisa menyangkal kalau semua ponsel Google Pixel adalah salah satu yang terbaik dalam urusan kamera. Entah foto atau video, Pixel mampu menyejajarkan diri dengan deretan hape flagship berkamera banyak dalam urusan image processing. Bahkan Pixel 2 yang sempat saya gunakan sekitar dua bulan lalu masih mampu bersaing dengan Galaxy Note 10 dalam urusan kamera. Tapi ya, hanya untuk kamera utamanya.
Sama seperti seri-seri sebelumnya, kamera tetap menjadi andalan dan jualan utama Pixel 4. Menggunakan konfigurasi dual camera 12.2 MP untuk kamera utama dan 16 MP untuk kamera telephoto 2x optical zoom, lengkap dengan OIS dan PDAF, kamera depan 8MP. Sementara untuk kamera depannya Untuk video, Pixel 4 mampu merekam gambar dengan kualitas 4K/30FPS.
Hasil tangkapan gambar, baik untuk kamera depan dan belakang, saya kira tidak perlu ditanyakan lagi. Dengan aplikasi pengolah gambar terbaik, Google Camera, Pixel 4 menjadi yang terbaik. Ditambah dengan dua fitur paling mengesankan dari kameranya, yakni Live HDR and Night Sight mode, kalian mampu membuat memotret bintang di langit dengan sangat baik. Pixel 4 benar-benar telah membawa mode malam kamera ke level yang berbeda.
Night Sight on #madebygoogle Pixel 4 can be used for star photography pic.twitter.com/fpQVaI86jg
— Sascha Segan (@saschasegan) October 15, 2019
#madebygoogle Google Pixel 4
Google Pixel 4 Tag line should be:
“City with Stars” pic.twitter.com/fZSaym1UKe
— Old man,Money and Hackers – Great Book to Read (@oldmanwin) October 15, 2019
Untuk urusan performa, jujur, saya agak terkejut dengan kemampuan Pixel 4. Walau masih menggunakan chipset Snapdragon 855 dan GPU Adreno 640, sama seperti flagship lain seperti OnePlus 7 Pro, tapi skor 420 ribu di Antutu Benchmark membuatnya menjadi amat berbeda dengan yang lain. Bahkan hampir setara dengan iPhone 11 series. Sekadar informasi, rerata nilai Antutu ponsel dengan SoC yang sama ada di kisaran 360 ribu. Artinya, entah bagaimana caranya, tapi Pixel 4 punya performa yang lebih baik dari yang lain.
Tidak hanya itu, layar Pixel 4 juga mengesankan. Menggunakan layar 5,7 inci Full HD+ untuk Pixel 4 dan 6,3 inci Quad HD+ untuk Pixel 4 XL, keduanya telah memiliki panel OLED dengan refresh rate 90hz untuk responsivitas layar yang benar-benar menyenangkan. Sama seperti OnePlus 7 Pro, layar Pixel 4 akan menuruti ke mana pun jarimu menunjuk di layar dan membuat scrolling menjadi benar-benar mulus.
Satu hal yang benar-benar baru di Pixel 4 adalah keberadaan radar yang membuat kita bisa mengaktifkan motion gesture. Fungsinya kurang lebih sama seperti Air Control di S-Pen Galaxy Note 10, hanya bisa digunakan untuk beragam aplikasi, termasuk untuk mengganti lagu di pemutar musik. Sejauh ini, belum banyak yang bisa dibahas dari gimmick ini, dan sama seperti Air Control, gimmick seperti ini tidak akan banyak digunakan.
Jika ada kekurangan yang berarti, selain desain yang begitu-begitu saja, saya kira adalah fitur-fitur yang dihadirkan Pixel 4 tidaklah selengkap ponsel flagship lain. Entah kenapa, Pixel dan iPhone menjadi dua jenis ponsel terbaik, tapi pelit sekali memberikan fitur. Masa ya hape dengan harga di atas Rp10 juta tidak punya pemindai sidik jari di dalam layar, hal yang bahkan hape midrange saja sudah banyak yang punya. Plis deh Google.
Untuk ketahanan daya, jika mengacu pada pengalaman penggunaan Google Pixel 2, saya kira Google Pixel 4 yang menggunakan baterai dengan kapasitas 2800 mAh tidak akan memenuhi kebutuhanmu. Jika memang ingin menggunakan Pixel 4 dengan maksimal dan cukup seharian, saya amat menyarankan kalian untuk memilih Pixel 4 XL yang menggunakan baterai dengan 3700 mAh. Tapi ya kalau kalian punya duit lebih sih.
Terkait harga, untuk untuk varian 6/64GB, Google Pixel 4 akan dijual dengan harga 799 dollar AS (Rp11,3 juta) dan Google Pixel 4 XL akan dijual dengan harga 899 dollar AS (Rp12,7 juta). Itu kalau belinya di Amerika Serikat ya. Di Indonesia, berhubung hape ini tidak akan masuk resmi, harganya akan melambung dan mungkin akan ada di kisaran Rp 20 juta di masa-masa awal beredar di pasaran.
Jika kalian bukan gadget enthusiast, dan sekadar ingin mencoba menggunakan Google Pixel, mending kalian beli Pixel 3 (second) aja yang harganya sudah ada di kisaran Rp6 juta. Juga kalau kalian cuma mau merasakan kamera Pixel yang aduhai itu, mending beli Pixel 2 yang harga secondnya udah ada di kisaran Rp 3 juta. Tapi kalau emang mau upgrade, punya uang, dan tidak peduli garansi resmi, Pixel 4 bisa jadi pilihan selain iPhone 11.
BACA JUGA Realme X: Hape Mid Range Terbaik Bagaikan Realme 3 Pro Versi Upgrade atau artikel rubrik KONTER lainnya.