MOJOK.CO – Imbas dari perang dagang AS-China, layanan Google yang biasanya ada di hape-hape tak bisa ditemui di ponsel terbaru Huawei Mate 30 Pro.
Seri Mate dari Huawei adalah salah satu hape flagship terbaik yang dimiliki android. Kamera terbaik, performa kenceng, layar bagus, dan tampilan yang kece tidak perlu dipertanyakan. Hanya saja, karena perang dagang Tiongkok dan Amerika Serikat, muncul larangan transaksi dagang antara perusahaan di kedua negara tersebut yang berimbas pada penggunaan layanan Google di ponsel Huawei.
Akibatnya, pada seri terbaru Huawei, Mate 30 Pro, kita tidak bisa menikmati layanan Google. Jadi, untuk install aplikasi-aplikasi (termasuk yang milik Google), kita hanya disediakan Huawei App Store. Sementara untuk Google Playstore, ya kita harus menginstallnya sendiri lewat file load via Desktop. Tapi di luar persoalan ini, Mate 30 Pro tetap menjadi salah satu hape android terbaik di pasaran.
Menggunakan jeroan dengan chipset bikinan sendiri HiSilicon Kirin 990 (7 nm+) serta GPU Mali-G76 MP16, persoalan performa dan pengolahan grafis tentu tidak perlu ada keraguan. Skor Antutu yang mencapai angka 450 ribuan membuatnya menjadi salah satu android paling kenceng saat ini. Walau ya, karena baru diluncurkan, di beberapa game seperti Call of Duty Mobile setingan grafis yang bisa digunakan belum mentok kanan, tapi tetep mulus. Paling ya nanti pas ada update baru bisa digunakan.
Dengan dukungan layar Amoled 6,53 inci beresolusi 1.176 x 2.400 pixel, urusan multimedia tentu bisa dilibas dengan baik. Walau ya, resolusinya belum QHD, tapi keberadaan fitur HDR 10 membuat kualitas gambar yang dihasilkan menjadi lebih berwarna. Apalagi desain layar melengkung edge to edge membuat scree to body rationya makin tinggi dan accidental touch0nya minim. Sayang, kualitas speaker yang diberikan masih tergolong biasa saja untuk ukuran flagship.
Sektor yang paling diandalkan hape ini memang di bagian kameranya. Mengandalkan setup quad camera yang didesain bersama Leica, tentu saja kualitas gambar yang dihasilkan tak perlu diragukan lagi. Dengan kamera utama 40 MP, kamera telefoto 8 MP 3x optical zoom, 40 MP (ultrawide), dan kamera 3D TOF yang lengkap dengan Optical Image Stabilizer, Night Mode yang bisa menangkap gambar objek dalam keadaan gelap total, serta skor DxoMark tertinggi di angka 121 poin.
Sementara kamera depannya menggunakan setup dual camera 32 MP dan 3D TOF camera, membuat kebutuhan Augmented Reality bisa digunakan melalui kamera depan dan belakang. Selain itu, kemampuan perekaman 4K bisa digunakan tidak hanya di kamera utama, tapi juga di kamera ultrawide. Dan yang luar biasa, kemampuan perekaman (((ULTRA))) Slow-Motion hingga 720p dengan 7680fps. Waw, nggak ada lawan emang Mate 30 Pro ini di urusan kamera.
Yang tak kalah mengesankan dan membuatnya beda dengan ponsel lainnya adalah kemampuan baterai dan isi dayanya. Dengan kapasitas 4500 mAh battery, hape ini bisa menemani kamu seharian tanpa takut kehabisan baterai. Apalagi, kemampuan fast charging 40W serta fast wireless charging 27W membuat urusan pengisian daya, ah urusan sepele. Dan jangan lupa, hape ini juga memiliki fitur reverse wireless charging untuk ngisi daya device lain.
Melanjutkan tren fitur yang lengkap seperti seri sebelumnya, Mate 30 Pro pun menghadirkan fitur-fitur terbaik seperti in-display fingerprint yang super responsof, 3D face unlock yang super cepat dan akurat, serta IP68 yang membuatnya tahan air dan debu. Namun, karena dua hal terakhir Mate 30 Pro masih saja menggunakan desain notch poni lebar untuk menempatkan 3D TOF camera.
Terakhir untuk urusan harga, agilasih nih hape, cuma dihargai Rp 12,5 juta untuk satu-satunya varian yang beredar di Indonesia, warna silver dengan memori 8/256GB. Harga yang tergolong murah untuk ukuran flagship di Indonesia dengan kamera terbaik saat ini. Seandainya hape ini tetap memiliki layanan Google, tentu harga tersebut bisa kita bilang sangat affordable dan layak dibeli. Namun, karena tidak memiliki layanan Google, saya kira hape ini hanya bisa dibeli oleh orang-orang yang tidak tergantung terhadap layanan Google.
Sebenarnya sih, ini hanya perkara kita terlalu terbiasa dengan layanan Google aja. Kalau memang tidak ada persoalan dengan itu, saya kira hape ini sangat layak untuk dibeli. Apalagi sih kalau kemudian Huawi segera merilis Harmony OS atau Hongmeng OS sebagai sistem operasi terbaru untuk hape-hape terbaru Huawei, nggak perlu lagi tuh berkebutuhan sama layanan Google.
BACA JUGA Aturan IMEI Hape BM: Pahami 5 Hal Ini Biar Nggak Panik atau ulasan gadget lainnya di rubrik KONTER.