Tanpa Privilese Kita Tetap Bisa Sukses, Perbanyak Nongkrong Adalah Caranya! - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Konsultasi Celengan

Tanpa Privilese Kita Tetap Bisa Sukses, Perbanyak Nongkrong Adalah Caranya!

Haryo Setyo Wibowo oleh Haryo Setyo Wibowo
15 Februari 2019
0
A A
tanpa privilese sukses nongkrong
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Punya privilese memang kayak punya jalan pintas untuk sukses. Tapi kita juga tetap bisa sukses tanpa privilese kok. Pernah kepikiran nggak kalau nongkrong bisa jadi cara untuk mencapai kesuksesan itu? 

Sahabat Celengers yang terlahir di dunia ini tanpa dibekali rekening beserta isinya,

Apa yang lebih penting menurut kalian di dunia ini yang lebih menentukan kesuksesan dalam hidup, terlahir sebagai orang dari keluarga biasa atau bahkan kurang yang mempunyai setumpuk talenta hebat atau terlahir sebagai anak dengan kemampuan biasa tapi mempunyai banyak privilese karena orang tuanya mampu?

“Pilih terlahir mempunya talenta luar biasa, dan terlahir di sebuah keluarga kaya, Om”

Hmmm, sungguh jawaban yang tidak menjawab pertanyaan. Tapi ya tidak masalah, toh manusia terlahir di keluarga dengan kemampuan finansial KW super atau KW 3 sebenarnya memang given. Tetapi tidak ada salahnya kita mencoba mengurai soal ini. Kalau nantinya tambah kusut, berarti memang jalan untuk sukses itu tidak mudah dan harus diperjuangkan hahaha.

Seperti halnya politik elektoral yang mempertandingkan 2 orang dalam usaha mendapatkan kekuasaan, pasti akan terbentuk 2 kubu yang sama mengaku benar. Pertama, kubu yang mengatakan bahwa bakat merupakan faktor dominan dalam menentukan keberhasilan seseorang di masa depan. Ada benarnya. Banyak kisah sukses bagaimana orang dengan segala keterbatasannya mampu menorehkan sukses dengan keterbatasannya.

Baca Juga:

kip mojok.co

Kecewa dengan Mahasiswa Penerima KIP

26 Maret 2023
utang pinjol mojok.co

Teman Terlilit Pinjol: Dia yang Utang, Saya yang Dikejar-kejar

26 Maret 2023

Kedua, kubu yang berpendapat bahwa faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan adalah privilese yang melekat karena terlahir dari keluarga yang mampu. Ini juga ada benarnya. Terlahir di sebuah keluarga yang mampu secara ekonomi setidaknya mudah dalam mengakses banyak hal yang membutuhkan biaya: pendidikan, alat penunjang, dan fasilitas. Dukungan sosial yang lebih baik juga dimiliki oleh orang yang berlatar belakang mampu secara ekonomi.

Ragnar Nurske, seorang ahli di bidang ekonomi pembangunan pernah mengungkapkan vicious circle of poverty atau lingkaran setan kemiskinan. Satu bangsa yang sudah terlanjur miskin akan terbelit banyak masalah dalam pembangunan yang membuat negara tersebut tetap miskin. Itu dalam kerangka makro. Dalam versi mikronya tidak berbeda jauh, tinggal melihat kondisi individu dalam menjalankan aktivitas ekonominya.

Kalau pendapatan kita rendah, tabungan juga pasti rendah. Impaknya, produktivitas juga rendah. Iya dong, boro-boro memikirkan keinginan untuk bisa secara teratur hangout di tempat kekinian, ada juga di tempat kekinian melihat orang hangout sambil menyapu atau membersihkan kekacauan mereka. Ya ini cerita pahitnya. Bagi sebagian orang, kemiskinan itu muter terus sampai El Maut mengetuk pintu dan mengabarkan jadwal kematian kita esok hari, lahir miskin mati miskin. Sedih.

Suka atau tidak suka, privilese memang keberuntungan awal. Ibarat ikut lomba lari sprint 100 meter, kalian yang masih kuliah, awal bekerja, atau bahkan masih nganggur berdiri di garis start pun belum, anaknya Chairul Tanjung dan atau orang kaya lainnya start dari 10 meter menjelang finish. Tentu saja tesis ini tidak untuk mengejek tetapi untuk mengajak kita memahami titik awal kita dan tujuan hdup tiap individu dalam memaknai kesuksesan tidak pernah seragam.

Jadi sebenarnya orang tidak perlu membantah pernyataan sarkas seorang perempuan muda yang memicu keriuhan masal di media sosial pekan ini, “kalo kalian mikir cari duit itu susah berarti makenya cara yang susah”.

Bagi seorang youtuber kondang seperti Atta Halilintar, cari uang 200-300 juta per bulan itu cuma seperti bikin Indomie rebus di malam hari, asal ada stoknya, asal tidak ada himbauan dokter untuk tidak lagi memangsanya mudah saja. Faktanya pendapatannya jauh di atas angka itu. Tetapi apa kita tau masa susahnyanya keluarga yang sekarang bergelimang kemewahan tersebut?

Perkara dia cerita kalau dia berasal dari keluarga yang awalnya hidup di rumah ukuran 3 x 3 dan beralaskan tanah, itu hanya penegas bahwa sukses bisa jadi milik siapa saja yang memperjuangkannya. Bermutu atau tidak konten yang dia tampilkan, toh banyak orang yang menyukainya, banyak pengiklan yang menitipkan produk pada kepopuleran anggota Gen Halilintar tersebut.

Perdebatan tidak perlu soal penting tidaknya privelese tersebut sebenarnya karena orang bingung berada di kepungan pendapat bahwa bakat itu penting sekali, kaya juga penting sekali. Maka tidak mengherankan kalau di dalam jiwa manusia Indonesia berkobar semangat yang sudah sangat klasik sekali: muda foya-foya, tua tetap kaya dan masuk surga. Itu yang kadang mengganggu kebahagiaan karena seringkali tidak diimbangi dengan greget untuk mewujudkannya.

Sahabat Celengers yang Berharap kaya dari lahir,

Ingatlah tanpa privelese orang juga sebenarnya bisa sukses, bagaimana caranya? Setidaknya ada tiga hal yang masih bisa diperjuangkan untuk mengganti privilese yang tidak bisa kita dapatkan. Tiga hal itu adalah pendidikan, soft skill, dan menekuni apa yang digemari.

Pendidikan

Ini cara paling sederhana yang diketahui orang Indonesia untuk mengubah nasib. Tidak salah, karena tingkat keberhasilannya memang cukup tinggi. Dengan pendidikan, literasinya akan membaik. Setidaknya akses ke dunia kerja menjadi lebih terbuka untuk jenjang pendidikan tertentu.

Masalahnya, tidak sedikit mahasiswa yang menganggap kegiatan di luar akademik itu kurang atau justru tidak penting. Tiap diajak nongkrong di kantin, “sorry, banyak tugas yang harus diselesaikan”.  Besoknya diajak lagi, “maaf ada buku yang belum aku kuasai”. Minggu depannya di ajak lagi, giliran kita yang terkejut.

“Maaf, itu hari wisudaku”

Dyarrrrrr! Hahaha, perih! Tapi serius, seringkali penentu kesuksesan itu bukan karena kepandaian kita secara akademis. Kemampuan berjejaring seringkali lebih menentukan di dunia kerja. Nongkrong juga anak kandung pendidikan yang harus diapresiasi!

Soft Skill

Berjejaring satu di antara rumpun soft skill. Tidak semua orang menguasai dengan baik keahlian tersebut. Prosesnya juga tidak semudah yang kita kira, perlu waktu kontinyu melalui komunikasi yang intensif serta kemampuan beradaptasi yang baik dalam berbagai ekosistem yang menjadi bidang ketertarikan kita.

Satu saat saya bertemu dengan profil sukses yang merupakan alumni satu universitas yang menurut saya namanya lucu dan di telinga tidak begitu akrab, Moestopo Beragama. Dengan polosnya saya bertanya, “jadi Moestopo itu beragama apa?”

Artinya apa? Kesuksesan itu menjadi hak semua orang. Banyak cara untuk merebutnya, dan sialnya seringkali kita tidak menduplikasi pola sukses tersebut. Di dunia kerja, soft skill jelas mantra utamanya. Apa pun bidang yang hendak ditekuninya!

Kegemaran

Orang boleh komentar konten videonya Atta atau Ria Ricis biasa saja. Tetapi ingat, berapa puluh juta calon youtuber yang merasa gagal padahal baru mengunggah satu video dan viewernya tidak pernah tambah padahal semua temannya sudah dikirimi linknya untuk subscribe? Coba juga sekali tempo bicara sendiri, direkam dan dilihat ulang, bisa jadi kita akan melihat betapa diri kita bicara hal sederhana pun tidak menarik.

Atta juga Ricis, merupakan dua dari banyak milenial yang sangat percaya diri dengan kemampuannya. Mereka banyak menangguk hasil dari kemampuan yang mereka miliki, dari kegemaran yang mereka tekuni.

Mereka bisa jadi gemar makan pecel sayur seperti kita, tapi kita yang mewujudkannya menjadi rumah makan karena kegemaran kita akan kuliner. Cara sukses jelas bisa ditiru, tetapi jenis usaha belum tentu bisa.

Sudah saatnya kita memperluas arti privelese. Tidak lagi menerjemahkan sebagai kekayaan yang membuahkan banyak keistimewaan atau keuntungan awal. Tidak usah bermimpi jadi anaknya Chairul Tanjung atau Edi AH Iyubenu. Hal yang kita butuhkan saat ini memperbanyak nongkrong.

Itu jelas cara paling sederhana untuk mendapatkan dukungan sosial. Itu resep mujarab yang dapat dilakukan oleh siapa saja. Tidak mungkin kalian bergaul dengan pengusaha kemudian justru menjadi pelari. Kalau pun tidak menjadi pengusaha setidaknya dapat menceritakan satu kesuksesan yang menggugah, ya seperti para motivator. Bisa jadi mereka malah akan rugi kalau jadi pengusaha. Hahaha.

Terakhir diperbarui pada 15 Februari 2019 oleh

Haryo Setyo Wibowo

Haryo Setyo Wibowo

Artikel Terkait

kip mojok.co
Uneg-uneg

Kecewa dengan Mahasiswa Penerima KIP

26 Maret 2023
utang pinjol mojok.co
Uneg-uneg

Teman Terlilit Pinjol: Dia yang Utang, Saya yang Dikejar-kejar

26 Maret 2023
Tak Berhitung Untung Rugi, Mbah Sri 60 Tahun Jualan Cenil dan Sate . MOJOK.CO
Goyang Lidah

Mbah Sri, 60 Tahun Jualan Sate dan Cenil Keliling di Seputaran UB, Nggak Berhitung Soal Untung Rugi

26 Maret 2023
film korea bertemakan politik
Podium

Mau Pemilu, Ayo Lemesin Dulu dengan Nonton 7 Film Korea Bertema Politik Berikut Ini

26 Maret 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Ungke Ditangkap Polisi Setelah Tabrak Acara Kawinan

Nyuruh Orang-Orang Uninstall Bukalapak Itu Biar Apa, sih?

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

sekolah kedinasan mojok.co

10 Sekolah Kedinasan yang Paling Ramai dan Sepi Peminat

22 Maret 2023
tanpa privilese sukses nongkrong

Tanpa Privilese Kita Tetap Bisa Sukses, Perbanyak Nongkrong Adalah Caranya!

15 Februari 2019
Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah. MOJOK.CO

Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah 

23 Maret 2023
Samsung Galaxy A Series Android Terbaik MOJOK.CO

Samsung Galaxy A Series: Seri Terbaik untuk Kelas Midrange Android

21 Maret 2023
Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Ego di Jalan Raya MOJOK.CO

Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Hawa Nafsu di Jalan Raya

18 Maret 2023
universitas brawijaya mojok.co

15 Jurusan yang Sepi Peminat di Universitas Brawijaya, Tingkat Ketetatannya Rendah!

23 Maret 2023
Honda Supra X 125 Tetap Juara di Pelosok Indonesia MOJOK.CO

Honda Supra X 125: Tetap Juara di Pelosok Indonesia

20 Maret 2023

Terbaru

kip mojok.co

Kecewa dengan Mahasiswa Penerima KIP

26 Maret 2023
utang pinjol mojok.co

Teman Terlilit Pinjol: Dia yang Utang, Saya yang Dikejar-kejar

26 Maret 2023
Tak Berhitung Untung Rugi, Mbah Sri 60 Tahun Jualan Cenil dan Sate . MOJOK.CO

Mbah Sri, 60 Tahun Jualan Sate dan Cenil Keliling di Seputaran UB, Nggak Berhitung Soal Untung Rugi

26 Maret 2023
film korea bertemakan politik

Mau Pemilu, Ayo Lemesin Dulu dengan Nonton 7 Film Korea Bertema Politik Berikut Ini

26 Maret 2023
survei pemimpin ideal menurut anak muda

Pemilih Muda: Daripada Pemimpin Sederhana dan Merakyat, Lebih Suka yang Jujur dan Anti-Korupsi

26 Maret 2023
mengantre mojok.co

Uneg-uneg: Apa sih Susahnya Mengantre? 

26 Maret 2023
perempuan kuliah mojok.co

Uneg-uneg: Dinyinyiri karena Aku Perempuan dan Memutuskan untuk Kuliah

26 Maret 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In