Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Komen Status

Bursa Pilgub 2018: Jatim Merem Aja Dapat Permata, Jateng Tak Banyak Pilihan

Redaksi oleh Redaksi
23 Agustus 2017
A A
170823 status PILGUB JATENG DAN JATIM

170823 status PILGUB JATENG DAN JATIM

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Di Jawa Timur, bursa pilgub 2018 berisi orang-orang hebat. Siapa pun gubernurnya, Jawa Timur akan maju karena tanahnya subur dan warganya pekerja keras. Beda dengan DKI yang harus impor cagub serta mesti nyari yang keburukannya lebih sedikit. Kami di Jawa Timur, sambil merem saja sudah dapat permata. Wkwkwk. Inilah mereka.

Saifullah Yusuf (Gus Ipul)

Semi-inkamben. Diuntungkan kinerja Soekarwo saat ini. Meski lokasi Jatim tidak dekat dengan pusat kekuasaan seperti Jabar dan Banten, tetapi pertumbuhan ekonominya di atas rata-rata nasional. Jateng, Jabar, apalagi Banten mah lewat.

Soekarwo memberi porsi tinggi buat Ipul untuk berkontribusi hingga makin dikenal warga, meski mereka beda partai. Peluang menang sangat tinggi. Ipul berpartai PKB. Pernah berpartai PDIP, tetapi mundur baik-baik saat konflik Gus Dur vs Mega tahun 2000-an. Jadi hubungan Ipul dan PDIP tidak ada masalah.

Basis dukungan PKB dan NU di kawasan Tapal Kuda, serta bisa ambil dukungan dari kawasan Mataraman kalau orang Demokrat (klan Soekarwo) atau PDIP jadi wagubnya. Harus dipilih salah satu.

Khofifah Indar Parawansa

Dua kali maju melawan Soekarwo (Demokrat) lewat dukungan PKB. Dua kali kalah tipis. Masih belum puas, ingin mencoba yang ketiga kali. Meski dua kali aku pilih dia, aku bingung kalau ditanya apa prestasinya. Jabatan menteri sosial tidak mudah untuk diukur kinerjanya.

Basis dukungan Khofifah adalah PKB dan NU, tetapi kukira mayoritas tetap akan memilih Ipul. Kaum wanita bisa jadi basisnya, tapi tak mudah. Emak-emak kadang suka tampang Lee Min Ho atau kumis Pakde Karwo, sedang Khofifah tak berkumis.

Abdullah Azwar Anas

Orang PKB, sangat berprestasi. Meski letaknya di ujung jawa timur, Banyuwangi sering mendapat penghargaan tingkat nasional dan internasional. Sayang, orang sekelas dia harus sabar dulu, tunggu antrean. Kalau dia maju di 2018, akan mentok di cawagub. Kecuali partai gurem berkoalisi dan berani berjudi.

Tri Rismaharini

Orang sudah kenal semua. Jauh-jauh hari dia bilang tak minat maju. Alasannya blablabla, tapi kukira karena dia tak ikhlas wakilnya naik. Wkwkwk. Sebenarnya dia penantang terkuat Ipul, tetapi ya sudahlah, ditunggu saja lima tahun lagi.

Masfuk

Orang PAN. Pernah sukses memimpin Lamongan hingga dua periode. Meski orang PAN, ia bisa menang telak di kandang PKB karena prestasinya diapresiasi warganya. Juga mentok di cawagub karena PAN tak laku di Tapal Kuda dan Mataraman.

Iklan

La Nyalla Mattalitti

Orang Golkar. Males membahas dia.

Sama dengan Jatim, pilgub di Jateng cenderung adem ayem. Warganya masih lebih demen ngomongin Ahok dan Habib Rizieq.

Jateng provinsi yang subur dan warganya pekerja keras. Lokasi nanggung antara Jakarta dan Surabaya menyebabkan tingkat ekonominya juga nanggung. Biaya transportasi per kilogram dari Jakarta ke Semarang sering lebih mahal dari Jakarta—Surabaya. How come? Apa pun, ini calon kuatnya.

Ganjar Pranowo

Super diuntungkan sebagai inkamben. Kader loyal PDIP. Awal memimpin, beliau menggebrak dengan sidak ke jembatan timbang. Se-Indonesia mengelu-elukannya ketika menangkap basah praktik kotor di sana. Habis itu? Melempem. Tak ada lagi gebrakan fenomenal yang menasional.

Kini ia tersandera kasus e-KTP. Mahfud M. D. percaya dia tidak terlibat, tapi tidak ada jaminan. Basis dukungan PDIP yang merata di penjuru Jateng adalah keuntungan baginya.

Kuis: siapa wakilnya saat ini? Non-Jateng pasti nggak ada yang tahu.

Sudirman Said

Kuda hitam eks menteri ESDM. Rekam jejaknya penuh dengan tindakan antikorupsi. Ia pendiri Masyarakat Transparansi Indonesia. Ia wakil direktur supply and chain Pertamina yang tersingkir saat pertamina “bersih-bersih” di tahun 2008—2009. Yala-yala, semua juga tahu siapa mafia petral saat itu.

Nasibnya apes, lagi-lagi tersingkir dari kabinet setelah membongkar kasus papa minta saham Freeport. Belum ada yang nyetatus, “Sekarang aku tahu kenapa SS dipecat.”

Tak punya basis dukungan partai, tidak pula terkenal di pelosok desa Jateng. Mungkin hanya masyarakat perkotaan yang mengenalnya. Partai tidak akan berminat karena rekam jejaknya bukan orang yang bisa kompromi. Konon dia didorong JK untuk maju. Mungkin PAN dan PKS akan nekat, tapi tidak punya cukup kursi untuk mencalonkan.

Marwan Jakfar

Kader PKB dan NU. Karier tertingginya adalah menteri PDT yang tergeser. Ia banyak pengalaman berorganisasi, dari ketua PMII hingga anggota DPR. Tak terdengar prestasi menonjolnya, mustahil aku yang kudet.

Meski berbasis NU, tak mudah dia mendapat suara, sebab basis massa NU Jateng beririsan dengan PDIP. Hitunganku, warga Jateng lebih PDIP-er (65%) daripada NU-er (35%). Sulit menang, kecuali kalau dia dipasangkan dengan jokowi. Lho?

Mustofa

Bupati Kudus. Dia sangat terkenal di Kudus. Ya iyalah, Mas.

Aku nggak tahu rekam jejaknya. Tapi, kalau pengin menang, mungkin harus berpasangan dengan Sudirman Said sebagai wakilnya. Jateng timur (Kudus) berkolaborasi dengan Jateng barat (Brebes). Abaikan yang lain, entah Ferry Juliantono atau mantan pangdam. Tak ada peluang buat mereka.

Kesimpulan: warga Jateng tak punya banyak pilihan. Moga-moga dapat gubernur yang bagus agar bisa mengejar ketertinggalan dari Jatim dan Jabar. Dulu sih netizen pro-istana ngarep Ganjar di Jateng, Ahok di DKI, Risma di Jatim. Mimpi hanya tinggal mimpi.

Tapi, tantangan untuk pemilih yang paling berat justru ada di Jawa Barat. Kenapa?

Karena besar kemungkinan pemilih akan sulit membedakan antara Deddy Mizwar, Dedi Mulyadi, dan Dede Yusuf.

Sumber: Rizky Dwinanto dan Puthut EA

Terakhir diperbarui pada 23 Agustus 2017 oleh

Tags: Abdullah Azwar Anasdeddy mizwarDede YusufDedi Mulyadiganjar pranowojawa baratKhofifah Indar ParawansaSyiafullah YusufTri Rismaharini
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Sweeping buku oleh aparat Jawa Barat: mencekal ilmu pengetahuan, masyarakat tak boleh pintar MOJOK.CO
Ragam

Derita Jadi WNI: Dipaksa Anti-Pengetahuan dan Tak Boleh Pintar, Suka Baca Buku Dianggap “Ancaman”

22 September 2025
Raya, bocah asal Sukabumi yang meninggal karena cacing gelang. Sempat ditolong rumah teduh. MOJOK.CO
Catatan

Pesan Raya dari Surga: Jangan Pernah Hilang Empati terhadap “Orang Miskin” karena Pemerintah Mengabaikanmu

23 Agustus 2025
pendidikan dii jawa barat.MOJOK.CO
Aktual

Pemprov Jabar “Jalan Sendiri”: Pendidikan Amburadul, Anak Jadi Korban, dan Cetak Rekor Memalukan

29 Juli 2025
Tasikmalaya Bikin Malu: Santri, tapi Fitnah Hindia Memuja Setan MOJOK.CO
Esai

Saya Malu Menjadi Orang Tasikmalaya, Kota yang Menolak Hindia karena Tuduhan Pemuja Setan tapi Membiarkan Oknum Kiai Cabul ke Santriwati

17 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
Atlet pencak silat asal Kota Semarang, Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya, raih medali emas di SEA Games 2025 Thailand MOJOK.CO

Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

22 Desember 2025
Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
Era transaksi non-tunai/pembayaran digital seperti QRIS: uang tunai ditolak, bisa ciptakan kesenjangan sosial, hingga sanksi pidana ke pelaku usaha MOJOK.CO

Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha

26 Desember 2025
Hari ibu adalah perayaan untuk seluruh perempuan. MOJOK.CO

Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya

24 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.