Jika Ada Teman Curhat dan Bilang Lagi Depresi, Kita Harus Ngapain? - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Beranda Komen Sensus

Jika Ada Teman Curhat dan Bilang Lagi Depresi, Kita Harus Ngapain?

Redaksi oleh Redaksi
14 Juli 2019
0
A A
Jika Ada Teman Curhat dan Bilang Lagi Depresi, Kita Harus Ngapain?
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Mojok Institute melakukan sensus kepada para netizen Twitter, Facebook, dan Instagram untuk mencari tahu cara mereka menghadapi teman curhat kalau lagi depresi.

Melihat respons Sensus yang lumayan banyak, kami menduga memang tidak sedikit dari teman-teman yang pernah menjadi tempat curhat temannya yang mengaku sedang mengalami depresi. Tapi, entah sedang menjadi “trend” atau seperti apa. Nyatanya, pengakuan orang bahwa dirinya mengalami depresi semakin tinggi.

Hal ini akhirnya menjadi pertanyaan, apakah jumlah orang yang mengalami depresi memang bertambah. Atau sebetulnya, jumlahnya tidak jauh berbeda, hanya saja semakin banyak orang yang aware dengan kesehatan mentalnya sendiri.

Meskipun, sering kali yang menyedihkan, klaim bahwa dirinya mengalami depresi hanya berdasarkan infografis yang tersebar di media sosial. Membuat orang yang membacanya kemudian mencocok-cocokkannya dengan dirinya sendiri. Apakah dari tanda-tanda yang disebutkan di situ ada yang sama dengan yang terjadi dengan dirinya? Akhirnya, anggapan merasa depresi pun, hanya sebatas self diagnosing saja. Bukan, diagnosis dari orang yang lebih kompeten di bidang itu. Semisal, psikolog atau psikiater.

Terlepas dari, bagaimana teman curhat kita mengetahui kalau dirinya sedang mengalami depresi, soal kesehatan mental ini memang tidak dapat disepelekan begitu saja. Maksudnya, kalau dia datang ke kita dan mengatakan demikian, itu artinya dia lagi “kode” sedang membutuhkan bantuan.

Nah, karena merespons cerita semacam ini juga bukan suatu hal yang mudah. Oleh karena itu, Mojok pun bertanya pada jamaah Mojokiyah melalui Twitter, Facebook, dan Instagram. Kira-kira, jika ada teman yang datang dan curhat kalau dia lagi depresi, bakal gimana, ya? Ya, siapa tahu jawaban yang Mojok rangkum di sini, bisa ngasih “pandangan” ke teman-teman yang lain jika mengalami hal serupa.

Baca Juga:

berkhayal atau halu mojok.co

Suka Berkhayal? Ternyata Kebiasaan Ini Punya Dampak Baik secara Psikologis

4 November 2022
survei kesehatan mental mojok.co

Survei: Satu dari Tiga Remaja Indonesia Punya Masalah Kesehatan Mental

2 November 2022

Hasil Sensus

Dia datang dengan wajah tidak seperti biasanya. Wajahnya kusut. Seperti ada setumpuk beban yang tidak mudah untuk diselesaikan. Dia bilang kalau sedang depresi. Tidak lagi kuat menghadapi permasalahannya. Apa yang bisa kita lakukan untuknya?

Mendengarkan Curhatnya

Percayalah, memberi tempat untuk dia bercerita mungkin terlihat sederhana. Akan tetapi, ini menjadi hal yang cukup membantu seseorang yang memang butuh teman untuk tempatnya berkeluh kesah. Mungkin sebelum dia membuka cerita panjangnya, kita bisa “mengkondisikan” suasana menjadi lebih nyaman. Misalnya, dengan menyediakan amunisi seperti kopi atau teh, membelikan tempe goreng, lalu bersiap mendengarkan ceritanya.

Sebetulnya amunisi itu bukan hanya untuk dia saja. Tapi juga untuk kita. Betul-betul mendengarkan itu, menguras energi. Dan kita butuh asupan juga untuk tetap kuat dan baik-baik saja.

Setelah itu, fokuslah untuk dengerin, ngasih saran, dengerin, ngasih saran, dengerin, ngasih saran. Gitu terus sampai kafenya tutup atau salah satu di antara kalian ngantuk. Ingat, jangan pernah sekali-kali nge-judge ceritanya. Dia butuh didengarkan. Nggak butuh di-judge. Jangan pula memasukkan “keakuan” dalam saran tersebut. Ini bukan tentang kita. Ini tentang dia.

Btw, saran yang kita sampaikan itu sebetulnya hanya buat bumbu obrolan aja, kok. Biar dia nggak ngiranya, nggak kita dengerin. Hehe.

Kasih Bantuan Sebisa dan Semampunya

Jika mendengarkan ceritanya saja tidak cukup, coba tawarkan bantuan yang bisa kita usahakan. Misalnya, mengajaknya bersenang-senang ria untuk melepaskan sejenak beban pikirannya. Seperti, pergi karaoke untuk bisa teriak-teriak dengan bebas hingga suara serak? Mengajaknya berlibur ke tempat yang memiliki suasana tenang, untuk membuat pikirannya lebih rileks? Makan gelato? Atau sekadar makan di Mas Kobis? Siapa tahu rasa pedas ayam cabe 10 di mulutnya, mengalihkan kepenatan di kepala.

Jika memang kegiatan untuk mengalihkan kegelisahannya itu tidak cukup. Mungkin, kita bisa menawarkan untuk menemaninya pergi ke psikolog ataupun psikiater—orang yang memang lebih ahli di bidang tersebut. Ya, daripada malah kita sendiri yang ikut-ikutan jadi stress karena nggak kuat mendengarkan permasalahan yang dialaminya. Lebih baik, serahkan saja pada ahlinya.

Tapi, kata-kata, “Kamu nggak sendiri, kalau ada apa-apa kabarin aku,” terkadang menjadi bantuan yang sangat berarti, sih~

Menghibur Semampunya

Memberikan sedikit hiburan padanya, bukan berarti kita sedang menyepelekan masalahnya. Kalau kita jago bikin tebak-tebakan, ya bolehlah mencoba untuk ngasih tebakan lucu—bukan garing. Kalau dia ketawa, ya syukur. Tapi kalau ternyata dia malah marah-marah—karena jengkel, sepertinya kita harus berhenti memberikannya tebakan.

Ehm, kalau contoh hiburan lainnya, apa, ya? Sik, belum kepikiran yang lain. Mungkin bisa ditambahin di kolom komentar. (Halah, hasil sensus malah masih nyensus).

Berikan Kepercayaan Kepadanya

Selain memberikan tempat untuknya bercerita ataupun mengajaknya beraktivitas untuk mengalihkan sejenak beban masalahnya, memberikan apresiasi padanya, juga bisa kita lakukan. Misalnya, dengan memberi dia kepercayaan bahwa dia sudah berusaha sebaik mungkin hingga hari ini. Tidak semua orang bisa bertahan hingga tahap itu. Jadi, tidak ada alasan untuk mundur dan tidak melanjutkannya proses tersebut.

Tanggapan yang Tidak Seharunya Dilakukan

Dari hasil Sensus Mojok, ada beberapa tanggapan dari para pembaca Mojok yang tidak seharusnya dilakukan ketika menghadapi teman yang mengaku sedang depresi. Memang sih, Mojok sering dianggap akun receh dan suka bercanda. Tapi, nggak kayak gini juga, sih~

Jawaban yang tidak perlu tersebut, misalnya,

“Kamu mau mati? Yuk nyari tempat sepi.”

“Ajak keluar ngopi di pinggir jurang. Kalau udah ngopi masih depresi, tinggal terjun bebas ke jurang.”

“Ajak ke gunung lalu tinggalkan.”

“Galau teroossss!!!! Mati aja sana. Nyusahin masyarakat doang !!!11!1!1!!!1!!!”

“Buruan bunuh diri aja, siapa tau viral dan beritamu dibuat artikel di Mojok”

Sayang, depresi tidak sereceh itu.

Jawaban Terbaik

Seperti biasanya, berikut jawaban terbaik versi Mojok Institute yang berhak untuk mendapatkan hadiah:

@Linidepansekali Cerita merasa depresi, tp tidak mau ke psikolog. Yg kaya gini enaknya dijawab apa ya?
@sattyananda0110 Ga bisa nyari jawaban lucu, karena depresi itu sebuah penyakit yg ga kerasa secara fisik, jadi harus disupport ketika ada temen yg mau curhat ttg kedepresiannya.

Oh ya, membantu teman yang sedang mengalami masalah, itu baik. Akan tetapi, kita juga harus tahu batas kemampuan diri kita sendiri. Jangan sampai, nanti malah jadi ikutan depresi juga.

Terakhir diperbarui pada 19 Juli 2019 oleh

Tags: bunuh diricurhatdepresikesehatan mental
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

berkhayal atau halu mojok.co
Kesehatan

Suka Berkhayal? Ternyata Kebiasaan Ini Punya Dampak Baik secara Psikologis

4 November 2022
survei kesehatan mental mojok.co
Kesehatan

Survei: Satu dari Tiga Remaja Indonesia Punya Masalah Kesehatan Mental

2 November 2022
kesehatan mental mojok.co
Kesehatan

Tangani Isu Kesehatan Mental, UGM Perkuat Pendampingan Berbasis Komunitas

12 Oktober 2022
kesehatan mental dan stigma odgj mojok.co
Kesehatan

Momentum Hilangkan Stigma Negatif pada ODGJ

11 Oktober 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
rekonsiliasi Prabowo-Jokowi - MOJOK.CO

Analisis Rekonsiliasi Prabowo-Jokowi, dari Lebak Bulus hingga Markas JKT48

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Jika Ada Teman Curhat dan Bilang Lagi Depresi, Kita Harus Ngapain?

Jika Ada Teman Curhat dan Bilang Lagi Depresi, Kita Harus Ngapain?

14 Juli 2019
Surat Cinta untuk Warga Solo: Jangan Ulangi Problem Pariwisata Jogja MOJOK.CO

Surat Cinta untuk Warga Solo: Jangan Ulangi Problem Pariwisata Jogja

4 Februari 2023
Blak-blakan Reno Candra Sangaji, Lurah 1.000 Baliho yang Sempat Bikin Geger Jogja. MOJOK.CO

Blak-blakan Reno Candra Sangaji, Lurah 1.000 Baliho yang Sempat Bikin Geger Jogja

4 Februari 2023
bisnis raffi ahmad mojok.co

Nama-nama Penting di Balik Gurita Bisnis Raffi Ahmad

30 Januari 2023
Mencoba Lawson yang Baru Buka: Oden Enak yang Harganya Nggak Enak Buat UMR Jogja MOJOK.CO

Mencoba Lawson yang Baru Buka: Oden Enak yang Harganya Nggak Enak Buat UMR Jogja

29 Januari 2023
Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak yang Dihujat Warganet - MOJOK.CO

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak Surabaya yang Dihujat Warganet

24 Januari 2023
Cerita Orang-orang yang Memasang Pelor di Penis Mereka MOJOK.CO

Cerita Orang-orang yang Memasang Pelor di Penis Mereka

30 Januari 2023

Terbaru

maria ulfah

Mengenal Maria Ulfah (Bagian I): Perjuangkan Hak Pilih Perempuan Indonesia

5 Februari 2023
Warga Poteran Sumenep butuh jembatan. MOJOK.CO

Keluh Kesah Warga Pulau Poteran Sumenep: Nggak Punya Jembatan, Tarif Tongkang Naik

5 Februari 2023
keterwakilan perempuan

Strategi Zigzag Kerek Keterwakilan Perempuan di Parlemen, Kok Bisa? 

5 Februari 2023
sisa makanan mojok.co

Mangkel Sama Orang yang Nyisain Makanan di Warung Nasi Padang

5 Februari 2023
fans manchester united mojok.co

Menjadi Orang Penyabar dalam Sudut Pandang Fans Manchester United

5 Februari 2023
lapor spt mojok.co

Apa yang Terjadi Kalau Kita Nggak Lapor SPT? Ini Penjelasan Sanksinya

5 Februari 2023
Blak-blakan Reno Candra Sangaji, Lurah 1.000 Baliho yang Sempat Bikin Geger Jogja. MOJOK.CO

Blak-blakan Reno Candra Sangaji, Lurah 1.000 Baliho yang Sempat Bikin Geger Jogja

4 Februari 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Podium
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In