Mendukung salah satu calon presiden tertentu secara terang-terangan, terlebih bila yang melakukan adalah seseorang yang terikat pada partai atau instansi tertentu memang melahirkan banyak risiko.
Hal tersebut tentu dirasakan betul oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat sekaligus Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat TGH Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB).
Pernyataan dukungannya terhadap Jokowi beberapa waktu yang lewat memang cukup menggemparkan dunia perpolitikan nasional. Maklum saja, ketika ia menyatakan dukungannya, partai Demokrat saat itu (dan bahkan sampai sekarang) masih belum memutuskan untuk mendukung salah satu calon tertentu.
Nah, babak cerita soal dukungan TGB kepada Jokowi ini agaknya baru saja mencapai puncaknya.
Senin, 23 Juli 2018 kemarin, TGB resmi mengundurkan diri dari Partai Demokrat. Pengunduran diri tersebut sudah dikonfirmasi langsung oleh Kepala Divisi Humas dan Hukum Dewan Pimpinan Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
“Kami tak mau menghalang-halangi, biar beliau leluasa mendukung Jokowi,” kata Ferdinand. “TGB merupakan kader terbaik Demokrat, dan kami menghormati keputusan itu.”
Dalam beberapa waktu terakhir, nama TGB memang santer diberitakan sebagai salah satu kandidat calon wakil presiden Jokowi. Namun begitu, adalah sulit bagi TGB untuk dipilih, sebab Partai Demokrat memang mengutamakan AHY sebagai calon yang selama ini ditawarkan sebagai cawapres.
Karena itulah, langkah keluar dari Demokrat ini dinilai sebagai langkah yang taktis dan dianggap semakin memuluskan jalannya untuk dipilih sebagai cawapres mendampingi Jokowi.
Hal tersebut pun diamini oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik yang mendoakan agar TGB menjadi cawapres Jokowi selepas ia keluar dari Demokrat.
“Partai menyampaikan terimakasih dan penghargaan atas peran beliau selama ini di partai, khususnya sebagai Ketua DPD PD NTB. Kami mendoakan status beliau sekarang, yakni sebagai ulama nonpartai, akan memberi beliau jalan ke arah karier politik yang lebih baik untuk dipilih sebagai salah satu cawapres Pak Jokowi,” ujar Rachland.
Yah, selamat untuk TGB. Semoga jalan ini menjadi jalan yang baik untuk karir politik yang lebih baik pula. Maklum saja, di Partai Demokrat, kader terbaik pun harus tetap ngalah sama kader “Anak Pak Ketua Umum”
Hehehe… (A/M)