Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Soal Puisi Gus Mus yang Dibaca Ganjar, yang Salah Puisinya atau Politiknya?

Redaksi oleh Redaksi
9 April 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Pembacaan puisi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam salah satu acara talkshow di televisi beberapa waktu yang lalu rupanya menuai polemik. Puisi yang ia bacakan dianggap sebagai pelecehan terhadap Islam.

Puisi tersebut menjadi masalah karena mengandung penggalan yang oleh sebagian orang dianggap sensitif.

“Kau bilang Tuhan sangat dekat. Kau sendiri memanggil-manggilnya dengan pengeras suara setiap saat…”

Polemik soal puisi tersebut semakin meruncing saat Agung Izzulhaq, host acara Damai Indonesiaku ikut merespon pembacaan puisi Ganjar, ia bahkan sempat menuduh dungu pada si pembaca puisi tersebut.

Isu yang bergulir kemudian adalah pasangan Ganjar-Yasin menistakan agama. Maklum saja, Ganjar Pranowo bersama Gus Yasin memang sedang maju dalam kontestasi Pilkada Jawa Tengah sebagai Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur.

Belakangan baru diketahui, bahwa ternyata puisi yang dibacakan oleh Ganjar Pranowo tersebt adalah puisi yang dibuat oleh Gus Mus, kiai kharismatik pengasug Pondok Pesantren Roudlotut Tholibin, Leteh, Rembang.

Puisi tersebut berjudul “Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana”, ditulis tahun 1987. Puisi tersebut merupakan salah satu puisi paling terkenal karya Gus Mus. Puisi tersebut sudah sering dibacakan oleh banyak orang, termasuk oleh mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar dan Ketua MUI NTT Abdul Kadir Makarim.

Materi soal Tuhan dan pengeras suara itu juga pernah disinggung Gus Dur sebagai humor dalam salah satu acara Kongkow Bareng Gus Dur beberapa tahun yang silam.

Ketika dibaca oleh Gus Mus, tak pernah ada perkara. Ketika dibikin humor oleh Gus Dur, juga tak ada perkara, bahkan ketika dibaca oleh menteri, tak ada perkara juga. Tapi ketika dibaca oleh Ganjar Pranowo, langsung jadi isu penistaan agama.

Yah, dari sini kita semua tahu, bahwa perkara sebenarnya bukanlah puisinya, tapi politiknya.

Maklum saja, di indonesia ini, kalau sudah kena sentuhan politik, sereceh apa pun perkara, pasti bisa menjadi masalah. Lha jangankan puisi, lha wong sepeda, air mineral, bahkan sampai roti pun bisa dipermasalahkan je.

Di Indonesia ini, makan roti saja bisa jadi kafir, apalagi baca puisi.

puisi ganjar

Terakhir diperbarui pada 9 April 2018 oleh

Tags: ganjar pranowogus muspuisi
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Puisi memberi anugerah beberapa orang yang mengembara ke Jogja MOJOK.CO
Ragam

Puisi-puisi yang Memberi Anugerah di Jogja, Ubah Jalan Hidup Seorang Kuli Jadi Penyair dan Cerita-cerita Lain

4 Agustus 2025
Membicarakan Proses Kreatif Musikalisasi Puisi Reda Gaudiamo dan Bagus Dwi Danto
Video

Membicarakan Proses Kreatif Musikalisasi Puisi Reda Gaudiamo dan Bagus Dwi Danto

22 Juli 2024
Ramai Debat Soal Tanah Milik Prabowo yang Luasnya Sekitar 100 Kali Kota Jogja MOJOK.CO
Aktual

Ramai Debat Soal Tanah Milik Prabowo yang Luasnya Sekitar 100 Kali Kota Jogja

7 Januari 2024
Ganjar Janji, Akan Seret Pejabat yang Korupsi ke Nusakambangan MOJOK.CO
Aktual

Ganjar Janji Akan Seret Pejabat yang Korupsi ke Nusakambangan

13 Desember 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.