Dari HIVI! hingga Sheila On 7, hal-hal riang tersaji di GIK UGM Jogja dalam gelaran JVWF 2025…
Saya tiba di Lapangan Grha Sabha Pramana UGM menjelang malam, Minggu (13/07/2025). Jogja Volkswagen Festival (JVWF) Music Fest 2025 sebenarnya sudah dimulai sejak pukul 14.00 WIB, dibuka dengan penampilan dari Hunian dan Good Morning Everyone.
Meski tak sempat menyaksikan bagian awalnya, saya datang dengan niat sederhana: ingin merasakan langsung atmosfer konser yang menjadi penutup rangkaian festival JVWF Music Fest tahun ini.
Konser dimulai sekitar pukul 19.15 WIB, dibuka oleh HIVI! yang langsung menarik perhatian penonton lewat lagu-lagu populernya seperti “Remaja”, “Siapkah Kau ‘Tuk Jatuh Cinta Lagi”, dan “Pelangi”.
Meski saya tidak hafal semua liriknya, tapi mudah bagi saya untuk terbawa suasana. Di salah satu jeda lagu, vokalis HIVI! sempat memberi shout out pada penonton dari berbagai kota, bahkan menyebut ada beberapa pengunjung mancanegara (turis) yang hadir malam itu.
Turis yang menikmati JVWF Music Fest 2025
Sepasang turis bule itu berdiri tepat di depan saya. Dari belakang, terlihat mereka sesekali saling pandang, tersenyum, dan tertawa. Wajah mereka memancarkan antusiasme, terlihat benar-benar menikmati musiknya.
Mereka mungkin tidak benar-benar tahu lirik lagu HIVI!, tapi itu tidak jadi soal. Mereka tetap menikmati musik dengan cara mereka sendiri.
Malam itu, rasanya musik memang berbicara dengan caranya sendiri tanpa perlu banyak diterjemahkan.

Sheila On 7 dan ia yang melewati hari-hari dengan lagu
Lalu, tiba giliran Sheila On 7 naik ke panggung. Riuhnya luar biasa. Lagu-lagu yang mereka bawakan seperti “Dan”, “Melompat Lebih Tinggi”, “Sephia”, dan “Sahabat Sejati” langsung membuat suasana berubah jadi nostalgia massal.

Di tengah keramaian, saya sempat berbincang singkat dengan Amel, penonton asal Jogja yang datang sejak pukul 16.00 WIB.
“Tahu konser ini ya gara-gara di-share temen-temenku,” katanya sambil tersenyum.
Ia mengaku awalnya tak tahu bahwa acara ini bagian dari JVWF, yang ia tahu hanya konser musiknya. Tapi ternyata, justru di situlah kejutan menyenangkannya.
“Konsernya keren, panitianya juga keren, jadwalnya ramah banget buat muslim yang mau salat,” tambahnya.
Amel mengaku paling menantikan penampilan HIVI!. “Favorit sih HIVI ya, lagunya itu tiap hari diputar apalagi kalau lagi siap-siap belajar.”
Sheila On 7-HIVI!: padu padan yang menyenangkan
Untuk diketahui, JVWF Music Fest merupakan new brand dari gelaran JVWF yang sudah diinisiasi sejak 2022 silam.
JVWF sendiri merupakan festival otomotif dan gaya hidup terkemuka di Asia Tenggara yang secara rutin digelar setiap dua tahun sekali oleh Volkswagen Club Jogja.
Menurut Project Manager JVWF, Dennico Taufan menjelaskan, JVWF Music Fest 2025 mengusung tema “Blast From the Past”, selaras dengan filosofi utama JVWF yang erat kaitannya dengan semangat dan nilai adaptasi brand Volkswagen (VW).
“Tema ‘Blast From the Past’ ini sesuai sekali dengan VW. Dari sejarahnya yang panjang hingga adaptasinya di dunia modern saat ini,” ungkap Dennico, Jumat (4/6/2025).
“Sheila On 7 dipilih sebagai headliner karena dianggap sebagai band yang mewakili zaman dan generasi. Nyaris semua generasi, dari milenial sampai Gen Z saat ini, relate dengan band ini. Semangat ini sama dengan semangat VW,” jelas Dennico.
Pemilihan HIVI!, Hunian dan Good Morning Everyone pun bukan tanpa alasan. Dengan genere masing-masing, para penampil itu akhirnya memang berhasil membangun suasana yang riang dan semarak.
Dampak JVWF 2025 ke pariwisata dan ekonomi kreatif
Seperti disinggung sebelumnya, JVWF Music Fest 2025 merupakan bagian dari rangkaian eksibisi JVWF 2025 yang digelar di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) Universitas Gadjah Mada (UGM) sepanjang 10-13 Juli 2025.
Sebelum ditutup oleh konser musik tadi, JVWF 2025 dinilai memberi dampak pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Jogja. Begitu kata Wakil Wali Kota Jogja, Wawan Harmawan saat menghadiri JVWF 2025 pada Jumat (11/7/2025).
“Kami akan selalu mendukung seluruh kegiatan festival di Kota Yogya dan akan selalu siap berkolaborasi dengan para penggiat seni,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Selain itu, Wawan juga berharap acara ini dapat mendorong generasi muda memahami perkembangan industri otomotif serta mempersiapkan karier dan keterampilan teknis mereka. Apalagi acara tersebut di gelar di lingkungan Kampus UGM.
“Pendidikan otomotif memberikan pengetahuan mendalam tentang teknologi kendaraan, mesin, perawatan, hingga inovasi terbaru seperti kendaraan listrik dan sistem kecerdasan buatan,” jelas Wawan.
Reporter: Khatibul Azizy Alfairuz & Melvinda Eliana
Penulis: Khatibul Azizy Alfairuz
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: Sheila on 7, Band Termahal di Indonesia dan Orang yang Paling Rugi di Dunia Adalah Mereka yang Tidak Pernah Mendengarkan SO7 atau konten lainnya di Mojok.co















