MOJOK.CO – Setya Novanto diketahui menghuni sel di Lapas Sukamiskin dengan ukuran yang lebih luas. Kata penanggung jawab lapas sih, itu bekas musala.
Diawali dari sidak yang dilakukan Komisioner Ombudsman, Adrianus Meliala pada Jumat (20/12) dengan didampingi Kanwil Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumhanm) Jabar, Liberti Sitinjak, ke Lapas Sukamiskin, baru diketahui kalau narapidana Setya Novanto punya sel yang lebih luas.
Jika sel normal berukuran 2,48 x 1,58 meter, sedangkan kamar Setya Novanto berukuran 2,48 x 7 meter. Sel yang sama besarnya juga ditempati narapidana korupsi Djoko Susilo dan M. Nazaruddin.
Bahkan—yang lebih mencurigakan—di pintu sel Setya Novanto tertulis; “dalam perawatan medis” dan kondisi pintu sel digembok. Bahkan gembok pintu sel ini pun sampai perlu dibongkar pakai alat pemotong besi.
Begitu gembok dibuka ternyata Setya Novanto tidak ada di dalam selnya.
“Menjadi perhatian kami, kenapa ini dibiarkan? Tiga kamar terdabat penjebolan sel. Artinya sebenarnya ada enam sel yang dijebol sehingga menjadi tiga sel,” tutur Adrianus saat itu.
Selain soal luas sel yang tidak wajar, kabar tidak adanya narapidana di selnya menjadi buah bibir di masyarakat. Terutama ketika Emerson, Koordinator Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan ICW berkicau di akun Twitternya dengan nada sarkas.
Netizen. Butuh bantuannya telah hilang Bapak @sn_setyanovanto Hingga kemarin belum kembali ke tempat tinggalnya di Sukamiskin Bandung. Kulit putih.Usia 62 tahun. Ada hadiah bagi siapapun yang memberikan informasi. Cc @Kemenkumham_RI @OmbudsmanRI137 pic.twitter.com/FXxjxQOzpB
— Buya Eson (@emerson_yuntho) December 22, 2019
Pernyataan ini langsung direspons oleh pihak yang berkepentingan.
“Terkait tiga kamar besar yang dipertanyakan komisioner Ombusman, Pihak Lapas Sukamiskin saat ini sedang melaksanakan perapihan seluruh kamar hunian, termasuk tiga kamar besar tersebut,” ujar Ade Kusmanto, Kabag Humas Ditjen Permasyarakatan (PAS).
Tiga kamar tersebut juga sudah ada sejak 12 tahun silam. Dan tiga kamar ekstra besar itu dihuni Setya Novanto, M. Nazaruddin, dan Djoko Susilo. Menurut pihak Ditjen PAS, tiga ruangan tersebut adalah ruang pengaman blok dan musala.
“Pihak lapas menargetkan, awal tahun 2020, seluruh kamar hunian Lapas Sukamiskin sudah sesuai standar hunian berbasis HAM, serta tidak ada diskriminasi pemberian fasilitas mewah atau perlakuan khusus kepada narapidana tertentu, termasuk Setnov, Nazaruddin, Djoko Susilo, dan lainnya,” tambah Ade.
Di sisi lain, mengenai dugaan Setya Novanto yang tak ada di dalam selnya, Abdul Karim selaku Kalapas LP Sukamiskin membantah.
“Saya mendapat informasi dari rekan-rekan bahwa ada Twitter dari Emerson Yuntho yang menyatakan bahwa Setya Novanto tidak berada di Lapas 1 Sukamiskin. Berita ini tentu tidak benar,” katanya seperti diberitakan Kompas TV.
Menurut Abdul Karim, Setnov tidak berada di selnya karena ada proses perbaikan sel. Oleh karena itu dirinya menegaskan kalau tidak cuma Setnov yang tidak ada di selnya, melainkan 386 narapaidan lain juga tidak ada di kamarnya masing-masing karena memang sedang direhab.
Sebagai rakyat miskin yang gemes melihat narapidana korupsi punya ruangan besar seperti itu, ada baiknya kita tak perlu berburuk sangka.
Yah, mungkin saja Setnov memang sengaja dikasih ruangan bekas musala biar bisa melanjutkan tobatnya di penjara. Kalau ruangannya kok lebih besar dari sel narapidana lain, ya anggap saja itu karena kebetulan. Namanya orang tobat kan ya harus difasilitasi dengan sebaik dan senyaman mungkin to? (D/F)
BACA JUGA KIAI SETNOV, GUS TOMMY, DAN PONDOK PESANTREN GOLKAR atau tulisan rubrik KILAS lainnya.