Pemerintah Provinsi DKI Jakarta beberapa waktu yang lalu sempat membuat heboh jagad media sosial karena berencana menggelar acara salat tarawih akbar di Monas tanggal 26 Mei mendatang.
Rencana salat tarawih akbar di Monas tersebut tentu saja mengundang perdebatan, rencana tersebut banyak dikritik oleh para tokoh. Maklum saja, jarak Monas dengan Masjid Istiqlal memang hanya sejauh sebats.
“Salat di lapangan sepertinya kurang elok sementara masih ada masjid besar sebelahnya yang bisa menampungnya,” kata Ketua Komisi Dakwah MUI Cholil Nafis.
“Kita punya Masjid Istiqlal segede itu. Jarak antara Masjid Istiqlal dengan Monas selangkah saja. Mengapa kita tidak memakmurkan masjid? Justru memakmurkan masjid adalah perintah agama,” kata ketua Tanfidziyah PBNU Robikin Emhas.
Hampir senada dengan Cholil dan Robikin, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengatakan bahwa salat di Monas dikhawatirkan bisa punya kesan politis.
“Salat Tarawih bersama Gubernur di Monas dalam konteks luas dan jangka panjang, menimbulkan kesan politis,” kata Abdul.
Banyaknya kritik atas rencana salat di tarawih di Monas ini, termasuk dari para tokoh ulama serta para netizen yang beringas dan selalu benar pada akhirnya memaksa pihak Pemprov DKI Jakarta secara resmi membatalkan rencananya.
Ya gimana, Kampanye di masjid, giliran salat malah di Monas.
Walau pada akhirnya dibatalkan, nyatanya masih ada pertanyaan besar kenapa Pemprov DKI memilih Monas sebagai tempat pelaksanaan salat tarawih akbar ini.
Belakangan baru diketahui bahwa alasan dipilihnya Monas sebagai tempat salah tarawih akbar oleh Pemprov DKI Jakarta adalah alasan yang sangat lucu: Instagramable.
“Ide itu tentunya masuk dari berbagai sumber ke kami juga datang dari beberapa ustaz yang kami temui dan yang menarik ada sebagian yang menyatakan bahwa ada satu kebersamaan tersendiri kalau di Monas,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, “Dan banyak yang dipakai ini terutama ustaz-ustaz yang muda, ini (Monas) sangat instagramable. Sangat mempersatukan dan instagramable,” lanjutnya.
Yaelah Pak Sandi, kalau memang cuma karena Instagramable, jangan salat tarawih di Monas, Pak. Salat tarawih saja di Candi Borobudur pas sunrise.