Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Sandiaga Sebut Ide Salat Tarawih di Monas Karena Instagramable

Redaksi oleh Redaksi
22 Mei 2018
A A
salat tarawih di monas
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta beberapa waktu yang lalu sempat membuat heboh jagad media sosial karena berencana menggelar acara salat tarawih akbar di Monas tanggal 26 Mei mendatang.

Rencana salat tarawih akbar di Monas tersebut tentu saja mengundang perdebatan, rencana tersebut banyak dikritik oleh para tokoh. Maklum saja, jarak Monas dengan Masjid Istiqlal memang hanya sejauh sebats.

“Salat di lapangan sepertinya kurang elok sementara masih ada masjid besar sebelahnya yang bisa menampungnya,” kata Ketua Komisi Dakwah MUI Cholil Nafis.

“Kita punya Masjid Istiqlal segede itu. Jarak antara Masjid Istiqlal dengan Monas selangkah saja. Mengapa kita tidak memakmurkan masjid? Justru memakmurkan masjid adalah perintah agama,” kata ketua Tanfidziyah PBNU Robikin Emhas.

Hampir senada dengan Cholil dan Robikin, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengatakan bahwa salat di Monas dikhawatirkan bisa punya kesan politis.

“Salat Tarawih bersama Gubernur di Monas dalam konteks luas dan jangka panjang, menimbulkan kesan politis,” kata Abdul.

Banyaknya kritik atas rencana salat di tarawih di Monas ini, termasuk dari para tokoh ulama serta para netizen yang beringas dan selalu benar pada akhirnya memaksa pihak Pemprov DKI Jakarta secara resmi membatalkan rencananya.

Ya gimana, Kampanye di masjid, giliran salat malah di Monas.

Walau pada akhirnya dibatalkan, nyatanya masih ada pertanyaan besar kenapa Pemprov DKI memilih Monas sebagai tempat pelaksanaan salat tarawih akbar ini.

Belakangan baru diketahui bahwa alasan dipilihnya Monas sebagai tempat salah tarawih akbar oleh Pemprov DKI Jakarta adalah alasan yang sangat lucu: Instagramable.

“Ide itu tentunya masuk dari berbagai sumber ke kami juga datang dari beberapa ustaz yang kami temui dan yang menarik ada sebagian yang menyatakan bahwa ada satu kebersamaan tersendiri kalau di Monas,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, “Dan banyak yang dipakai ini terutama ustaz-ustaz yang muda, ini (Monas) sangat instagramable. Sangat mempersatukan dan instagramable,” lanjutnya.

Yaelah Pak Sandi, kalau memang cuma karena Instagramable, jangan salat tarawih di Monas, Pak. Salat tarawih saja di Candi Borobudur pas sunrise.

sandiaga uno

Terakhir diperbarui pada 22 Mei 2018 oleh

Tags: monassandiagaTarawih
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Minta Tanda Tangan Imam di Ramadan itu Merepotkan MOJOK.CO
Ragam

Minta Tanda Tangan Imam di Bulan Ramadan, Kegiatan yang Pernah Dianggap Imam Masjid Merepotkan dan Membuang Waktu

28 Maret 2024
Agar Argumen Ade Armando soal Waktu Sholat Lebih Kontroversial
Esai

Agar Argumen Ade Armando soal Waktu Sholat Lebih Kontroversial

23 November 2021
Fakta Seputar Pengusungan Anies Baswedan Jadi Capres Mojok.co
Esai

3 Hal yang Dilanggar Anies Baswedan soal Larangan Iklan Rokok di Jakarta

26 September 2021
sby sukarno soeharto kekuasaan partai demokrat anies baswedan calon presiden 2024 Apakah Jokowi Ada di Belakang Aksi Moeldoko? mojok.co
Kepala Suku

Jalan Terjal Anies Baswedan Mendapatkan Tiket Calon Presiden

24 Maret 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.