MOJOK.CO – PT Gunbuster Nickel Industri (GNI), baru-baru ini menjadi sorotan. Sebabnya adalah bentrokan yang terjadi di area smelternya yang menyebabkan satu pekerja lokal dan satu tenaga kerja asing (TKA) meninggal dunia.
Berdasarkan sejumlah pemberitaan, bentrokan tersebut dipicu karena pihak keamanan perusahaan menahan sekitar 500 pekerja yang mencoba memasuki pos 4 pabrik smelter milik PT GNI untuk melakukan aksi mogok kerja. Mogok kerja itu sendiri dilakukan terkait tuntutan ketenagakerjaan kepada perusahaan.
Sebelum adanya tragedi berdarah ini, PT GNI juga sempat menjadi perbincangan usai smelter nikelnya meledak dan menewaskan dua karyawan. Salah satunya, seleb TikTok Nirwana Selle pada Desember 2022 lalu.
Nirwana tewas akibat terjebak di dalam crane yang terbakar. Operator crane tersebut sempat live TikTok dan merekam momen mengerikan tersebut. Korban lainnya adalah teman kerja Nirwana, yang bernama I Made Defri Hari Jonathan.
Profil dan rekam jejak PT GNI
PT GNI adalah perusahaan pengolahan bijih nikel, yang dimiliki pengusaha tambang asing asal China, Tony Zhou Yuan. Pabrik smelter PT GNI sendiri dibuka dan diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 27 Desember 2021.
“Saya sangat menghargai, mengapresiasi pembangunan smelter oleh PT Gunbuster Nickel Industry dan ini akan memberikan nilai tambah yang tidak sedikit dari bijih nikel yang diolah menjadi feronikel. Ini nilai tambahnya meningkat 14 kali,” kata Jokowi saat meresmikan, dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (17/1/2023).
Melansir laman resmi gunbusterindustry.com, PT GNI beroperasi di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, dan berdiri sejak tahun 2019. Perusahaan ini menerapkan proses rotary kiln electric furnace (RKEF), yakni teknologi dengan mengembangkan 25 jalur produksi untuk menghasilkan 1,9 juta nickel pig iron (NPI) per tahun.
Dengan visi “menjadi nomor satu dalam industri smelter di Indonesia” dan “menambah nilai dari produk nikel”, perusahaan ini punya misi berjuang untuk pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.
Di samping itu, PT GNI juga mengklaim bakal membuka kesempatan bagi stakeholder dan komunitas untuk terus berkembang. Termasuk membangun hubungan yang baik dengan stakeholder dan warga lokal, serta berkomitmen mengembangkan kualitas dari komunitas dan menjaga lingkungan tempat PT GNI beroperasi.
PT GNI masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) Indonesia di bidang hilirisasi minerba. Mereka menghasilkan produk ferronickel, yang kemudian diolah menjadi besi stainless yang digunakan untuk produksi stainless dan industri besi nickel alloy.
Perusahaan ini juga mengklaim diri mampu menghasilkan 10-12 persen Nickel Pig Iron (NPI) dengan kapasitas produksi pertahun 2,000,000 metrik ton. Hasil produksi disuplai langsung kepada konsumen yang kemudian diolah lagi menjadi produk yang dapat digunakan sehari-hari.
Menurut catatan resmi perusahaan, PT GNI melakukan ekspor perdana produk hasil olahan nikel pada 20 Januari 2022. Hasil olahan yang diekspor adalah produk turunan nikel dalam bentuk nickel pig iron (NPI) atau feronikel.
Tony Zhou Yuan, yang juga menjabat direktur operasional PT GNI, menjelaskan terdapat 13.650 ton feronikel yang diekspor ke China. Nilai ekspornya mencapai 23 juta dollar AS.
Sementara itu, merujuk data World Top Export, Indonesia menempati peringkat ke-1 di dunia sebagai negara pengekspor produk berbasis nikel (stainless steel slab, stainless billet dan stainless steel coil). Total nilai ekspornya mencapai 1,63 miliar dollar AS pada tahun 2020.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi