Calon Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menegaskan komitmennya untuk menjamin masyarakat Kota Yogyakarta yang sehat. Hal tersebut akan ia lakukan dengan menempatkan satu bidan/tenaga kesehatan di setiap kampung untuk mendeteksi dan mengontrol kesehatan warga Kota Yogyakarta by name by addres.
Dokter Hasto, sapaan akrabnya, memastikan bidan/petugas kesehatan yang akan dia tempatkan adalah tenaga profesional. Mereka akan bertanggungg jawab pada setiap keluarga yang mereka ampu.
Selain itu, mereka juga berfungsi sebagai ujung tombak untuk mendeteksi dan menjadi pertolongan pertama pada masalah kesehatan di masing-masing wilayah.
“Jadi bidan/tenaga kesahatan ini bukan kader posyandu, tapi tenaga profesional. Dia visiting, homecare, seperti di negara-negara maju. Mereka akan bertanggungjawab by name by addres keluarga di wilayah tersebut. Dia punya register semua masalah kesehatan di kampung tersebut,” kata Hasto Wardoyo saat melakoni debat perdana Pilkada Kota Yogyakarta di Hotel Tara, Karangwaru, Jumat (8/11/2024) malam WIB.
Sulitnya akses kesehatan di kampung-kampung Kota Yogyakarta
Hasto Wardoyo mengatakan, program tersebut ia jadikan sebagai prioritas karena saat blusukan masih menemui sulitnya akses kesehatan bagi beberapa masyarakat, terutama lansia dan difabel.
Dia menemukan akses dan kondisi kampung yang tidak memungkinan untuk pelayanan kesehatan dari ambulans maupun puskesmas untuk masuk. Sehingga, diperlukan minimal satu tenaga kesehatan yang berjaga di masing-masing kampung.
Untuk itu, calon Wali Kota Yogyakarta itu menegaskan, para bidan dan tenaga kesehatan ini tidak hanya datang saat dibutuhkan dan dalam kondisi darurat, namun bisa datang setiap hari.
Hasto Wardoyo menjelaskan, mereka akan melakukan pemantauan secara berkala dengan cara langsung ke rumah-rumah warga maupun turut hadir dalam agenda Posyandu dan pertemuan warga.
“Dia (petugas) tidak hanya datang pas emergency saja, tidak begitu. Tapi dia mengetahui peta masalah kesehatan di wilayah masing-masing,” jelas Hasto Wardoyo.
“Bidan/tenaga kesehatan ini akan secara berkala memantau masalah kesehatan semua keluarga yang diampunya. Jadi kalau ada hal-hal yang sekiranya mengancam, bisa dimitigasi dengan cepat,” sambung calon Wali Kota Yogyakarta itu.
Kerapnya kematian ibu dan anak di Kota Yogyakarta
Hasto Wardoyo mencontohkan, kematian ibu dan anak di Kota yogyakarta juga masih kerap terjadi. Hal tersebut imbas tidak aktifnya pendampingan kepada kondisi kesehatan ibu dan anak.
Untuk itu, bidan atau tenaga kesehatan yang ditempatkan di tiap kampung diproyeksikan akan mencegah hal-hal tersebut terjadi.
Dia melanjutkan, bidan dan tenaga kesehatan yang disebar akan secara aktif door to door ke rumah masyarakat. Menurutnya, pelayanan jemput bola tersebut sangat efektif untuk memitigasi masalah-masalah kesehatan.
Apalagi hal tersebut dilakukan dalam waktu yang lama, sehingga pemerintah bisa mendapat data mendalam masalah-masalah kesehatan di wilayah tersebut untuk diberi atensi.
“Bidan dan tenaga kesehatan/perawat ini tidak hanya mengurusi orang melahirkan, tapi sangat bisa difungsikan untuk mengecek kesehatan door to door,” ujar calon Wali Kota Yogyakarta itu.
“Mereka akan melakukan pelayanan tanpa dinding, jadi visiting dan memastikan catatan medis keluarga-keluarga yang diampunya rapi,” tutupnya.
Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi
BACA JUGA: Hasto Wardoyo: Siap Memberi Solusi untuk Semua Masalah Kesehatan di Jogja
Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News