MOJOK.CO – Dari banyaknya jurusan perkuliahan, ternyata terdapat beberapa jurusan yang punya prospek menjanjikan. Jurusan-jurusan ini diketahui lulusannya paling banyak dicari perusahaan. Apa saja itu?
Bank Dunia, melalui proyeksinya berjudul “Forecast for Labour Market Evolution in 2020-2025” atau “Prediksi Perkembangan Pasar Tenaga Kerja 2020-2025” telah memetakan 20 pekerjaan yang bakal mengalami pasang-surut.
Mereka memprediksi bahwa pada 2025, jenis pekerjaan ini banyak dicari. Di antaranya, misalnya, Data Analyst, Big Data Specialist, dan juga Digital Marketing.
Adapun, faktor digitalisasi jadi pendorong mengapa jenis pekerjaan tersebut bakal banyak dicari oleh perusahaan-perusahaan besar.
Buat kalian yang punya cita-cita kerja kantoran di korporasi-korporasi besar, lima jurusan ini bisa jadi batu loncatan kalian agar dilirik perusahaan. Apa saja? Berikut ini Mojok telah merangkum lima di antaranya.
#1 Bisnis
Analis Keuangan, jadi salah satu pekerjaan yang banyak dicari menurut proyeksi Bank Dunia. Lulusan jurusan bisnis pun bakal punya prospek karier yang menjanjikan ke depannya.
Di Indonesia sendiri, sejumlah kampus ternama diketahui punya jurusan bisnis terbaik. Antara lain seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Univesitas Airlangga (Unair), hingga Universitas Universitas Brawijaya (UB).
Gajinya pun enggak kaleng-kaleng. Menurut data averagesalarysurvey.com, di Jakarta seorang analis keuangan bisa dapat gaji ratusan juta per tahun, mulai Rp181 juta hingga Rp525 juta. Bahkan, di Amerika Serikat, angkanya bisa mencapai Rp1,3 miliar per tahun.
Jadi, bagaimana, makin tertarik?
#2 Digital Marketing
Pekerjaan yang paling dicari berikutnya adalah pemasaran digital, atau yang kerap disebut sebagai digital marketing. Jenis pekerjaan ini proyeksinya bakal diburu berbagai perusahaan hingga 3-5 tahun mendatang.
Bahkan, penawaran gaji bagi seorang digital marketing pun enggak kalah gede dari jenis pekerjaan sebelumnya.
Berdasarkan survei Economic Research Institute dalam laman Salary Expert, posisi digital marketing di Indonesia bisa mengantongi sampai Rp251 juta per tahun, dan di Amerika Serikat jumlahnya bisa mencapai Rp1 miliar per tahun.
Kalau kamu benar-benar tertarik menjadi seorang digital marketing, berbagai kampus di Indonesia sudah banyak membuka jurusan ini. Di antaranya seperti Binus University, Universitas Padjadjaran, Universitas Prasetya Mulya, dan lain sebagainya.
#3 Teknik Informatika
Lulusan dari jurusan berikut ini prediksinya bakal jadi primadona, yakni Teknik Informatika (TI). Hal ini mengingat dalam proyeksi Bank Dunia, jenis pekerjaan yang berhubungan dengan TI bakal banyak yang mencari.
Jenis pekerjaan itu, antara lain ahli di bidang information security analyst (analis keamanan informasi), software and application developers (pengembang perangkat lunak dan aplikasi), sampai internet of things specialist atau IOT specialist.
Tawaran gajinya juga begitu tinggi. Di Indonesia, seorang pengembang perangkat lunak bisa memperoleh gaji sampai Rp350-an juta tiap tahunnya. Sementara di Amerika Serikat, seseorang yang menggeluti bidang ini bisa memasukkan hingga Rp1,5 miliar per tahun ke rekening mereka.
Tak perlu khawatir, di Indonesia hampir tiap kampus di kota-kota besar menyediakan jurusan TI. Umumnya, jurusan ini bisa kita temukan di Fakultas Teknik.
#4 Data Sains
Masih menurut proyeksi Bank Dunia, pakar di bidang data sains bakal punya peluang yang bagus dalam pasar tenaga kerja hingga, setidaknya sampai 2025 mendatang.
Seorang lulusan data sains, nantinya dapat bekerja sebagai data scientist, data engineer, business intelligence, data analyst, ataupun menjadi peneliti serta wirausahawan di bidang startup.
Di Indonesia, jurusan perkuliahan mengenai bidang ini memang belum cukup banyak kita temui. Namun, ada beberapa universitas, baik yang berstatus negeri maupun swasta yang sudah menyediakannya.
Misalnya, Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menawarkan jurusan Statistika dan Sains Data. Kemudian, ada pula Universitas Airlangga (Unair) yang memiliki jurusan Teknologi dan Sains Data.
Melansir laman glassdoor.com, di Jakarta rata-rata gaji seorang Data Scientist bisa menyentuh Rp20-30 juta per bulan. Bahkan, di Amerika Serikat, gaji seorang Data Scientist bisa sampai Rp1,7 miliar per tahun.
#5 Teknik Robotik dan Kecerdasan Buatan (AI)
Tak dapat kita pungkiri lagi bahwa rekayasa teknologi berupa robotika dan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) sedang memenuhi berbagai lini kehidupan manusia hari ini.
Pun, seperti dalam proyeksi Bank Dunia, lulusan dari jurusan Teknik Robotika dan AI pun bakal jadi favorit dan banyak perusahaan membutuhkannya. Biasanya, mereka bakal bekerja sebagai teknisi robot, perancang dan teknisi mesin, pengembang mesin pembelajar dan riset, hingga pakar algoritma, dan sebagainya.
Sayangnya, kampus-kampus di Indonesia belum banyak yang menyediakan jurusan tersebut, atau paling tidak menyediakan mata kuliah tentangnta.
Baru Universitas Airlangga (Unair) yang sejak 2020 lalu secara spesifik membuka jurusan Artificial Intelligence (AI). Ada juga Universitas Indonesia (UI), yang (baru) menyertakan AI menjadi salah satu mata kuliah di Fakultas Ilmu Komputer.
Selain itu, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) juga membuka jurusan Teknik Robotika secara khusus.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi