Masih jadi petilasan Sultan
Setahun berselang, tepatnya pada 7 Oktober 1756, pembangunan keraton yang baru telah rampung. Pangeran Mangkubumi pun akhirnya boyongan dari Pesanggrahan Ambarketawang ke Keraton Yogyakarta dan menjalankan pemerintahannya dengan gelar baru, Sri Sultan Hamengku Buwono I. Tiap 7 Oktober sendiri diperingat sebagai hari jadi Kota Jogja.
Meskipun sudah Sultan tinggalkan, Pesanggrahan Ambarketawang ini masih punya fungsi lain. Misalnya, beberapa catatan menyebut pada masa Perang Diponegoro (1825-1830), Pesanggrahan Ambarketawang masih tetap menjadi salah satu pesanggrahan kagungan dalem (milik raja) di antara pesanggrahan-pesanggrahan di sekitar Keraton Yogyakarta seperti Ambarukmo, Ambarbinangun, dan lain-lain.
Bahkan, versi paling melegenda menyebut bahwa Gunung Gamping di dekat Pesanggrahan Ambaketawang menjadi lokasi Sultan untuk bertapa. Dari ketinggian, konon Sultan bisa lebih jelas melihat lanskap kekuasaannya sekaligus mempertimbangkan keputusan-keputusan penting.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi
BACA JUGA Menelisik Sejarah Pasar Beringharjo yang Sudah Jadi Tempat Transaksi Sejak Masih Berupa Hutan Belantara
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News