Jika menyebut “wisata Kota Semarang”, Kota Lama menjadi destinasi yang langsung terbersit di kepala banyak orang. Lantaran sebegitu ikoniknya kawasan wisata tersebut.
Suasana Kota Lama pun nyaris tak pernah sepi pengunjung. Satu sisi memang menjadi tanda bagus. Sebab artinya Kota Lama Semarang masih menarik minat banyak wisatawan.
Namun, di sisi lain, kepadatan di Kota Lama Semarang membuatnya—di titik tertentu—tampak agak sumpek dan semrawut. Lantaran berjubel antara pengunjung dan lalu-lalang kendaraan yang melintas.
Atas situasi tersebut, Wali Kota Semarang, Agustina, tengah memfokuskan penaataan kawasan tersebut agar menjadi lebih bersih dan rapi.
“Saya ingin Kota Lama ini jadi rapi dan bersih kembali. Karena wisatawan sudah mulai datang, jadi kita harus sama-sama menjaga,” ungkap Agustina saat melakukan peninjauan lokasi selepas gowes bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pada Minggu pagi (24/8/2025).

Membereskan parkir liar dan pedagang kaki lima di Kota Lama Semarang
Keberadaan parkir liar di kawasan Kota Lama Semarang sebenarnya bukan barang baru. Keberadaan mereka tentu saja meresahkan.
Selain membuat beberapa titik menjadi sesak, juga sering membuat pengunjung merasa dituthuk lantaran memasang tarik tinggi untuk sekali parkir.
Agustina sendiri memberi sorotan pada keberadaan parkir liar dan pedagang kaki lima di beberapa titik yang dirasa membuat kawasan ikonik tersebut menjadi semrawut.
“Parkir juga harus ditata, tidak boleh berjubel. Beberapa kawasan juga tidak diperbolehkan untuk parkir. Harus dikembalikan seperti semula. Pedagang juga tetap harus rapi dan menjaga keindahan,” tegas Agustina.
Menjaga fasilitas bersama
Penataan parkir dan pedagang kaki lima bukan satu-satunya prioritas Agustina untuk merapikan kembali kawasan Kota Lama Semarang.
Dia menyampaikan, prioritas pembenahan juga akan menyasar beberapa titik. Di antaranya pembangunan jembatan di sekitar Jalan Inspeksi yang berada dekat Klenteng Tay Kak Sie.
“Penataan juga akan dilakukan di Jalan Arief Rahman Hakim, Pasar Johar, dan Jalan Sugiono,” jelas Agustina.

Jika nanti penataan dan pembenahan berjalan baik, selebihnya Agustina berharap agar masyarakat turut menjaga fasilitas umum yang ada di kawasan Kota Lama. Sehingga kawasan tersebut bisa dinikmati oleh siapapun karena terasa lebih nyaman. Mengingat, kawasan ini bisa dibilang juga merupakan wajah dari pariwisata Semarang.***(Adv)
BACA JUGA: Suara Anak-anak Kota Semarang, Suara Kecil dan Jujur untuk Hentikan Perundungan hingga Dukungan ke Anak Disabilitas atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan












