Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Kisah Nestapa di Balik Gegap Gempita Sumbu Filosofi Jogja Jadi Warisan Budaya Dunia

Iradat Ungkai oleh Iradat Ungkai
26 September 2023
A A
4 Kisah Pilu di Balik Gegap Gempita Sumbu Filosofi Jogja Jadi Warisan Budaya Dunia MOJOK.CO

Ilustrasi Sumbu Filosofi

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Sumbu Filosofi Yogyakarta baru saja meraih predikat Warisan Budaya UNESCO. Keputusan tersebut keluar dalam Sidang ke-45 World Heritage Committee (WHC) yang berlangsung di Riyadh, Arab Saudi pada Senin (18/9).

Kabar ini disambut gembira oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Penantian panjang akhirnya terwujud. Sumbu Filosofi sendiri sudah mulai diajukan sebagai warisan budaya dunia sejak 2014.

Kendati demikian, gegap gempita tersebut tak seluruhnya dirasakan warga Yogyakarta. Ada sejumlah kisah pilu yang sayup-sayup terdengar di sekitar Sumbu Filosofi.

Tukang becak di sekitar Tugu Pal Putih dan Malioboro

Ngatiyo (70), salah satu tukang becak yang mangkal di Jalan Margo Utomo kawasan Sumbu Filosofi. Saat reporter Mojok temui, ia sedang menyantap singkong rebus di atas becak usangnya. Sudah lima puluhan tahun ia mencari nafkah di sana.

Beberapa tahun belakangan, usahanya sepi. Sehari dapat satu penumpang saja sudah untung, katanya. Selama sepekan, bisa ada tiga sampai empat hari tanpa penumpang.

Di hari yang baik pun, paling banyak dua kali mengantar. Sekali mengantar dari tempat mangkalnya ke Titik Nol Malioboro, ia mematok tarif Rp20 ribu.

“Sering ada yang ngasih nasi bungkus. Kalau tukang becak yang asalnya jauh, mengandalkan itu kalau nggak dapat penumpang berhari-hari,” ujarnya.

Selain mengisahkan perihal getirnya nasib, ia juga bercerita kalau baru saja ada tukang becak yang meninggal di sana. Reporter kami telah menuliskan kisahnya di sini.

Nestapa para pedagang gudeg di Kebondalem

Sadinah (62) mengaku tak tahu menahu perihal peresmian Sumbu Filosofi. Perhatiannya lebih dalam tertuju pada wacana penggusuran. Kios kecilnya yang telah menjadi sumber penghidupan sejak 1980-an bakal kena bongkar dalam waktu dekat.

Sadinah merupakan pemilik warung gudeg di Kebondalem, Jogoyudan, Jetis. Ia menjadi satu dari tiga penjual gudeg yang tersisa di kawasan tersebut. Kini, mereka semua tinggal menunggu waktu untuk pindah.

“Nggak ada ganti rugi atau semacamnya. Ya kami disuruh pindah dan nggak ada pilihan lain,” keluhnya lirih kepada Reporter kami.

Penjual gudeg lain, Sudiyem (60) mengaku hanya bisa pasrah saat mendapat kabar lapaknya akan mengalami pembongkaran. Lapaknya sudah harus kosong maksimal pada Desember 2023 mendatang.

Padahal ia baru saja keluar uang Rp20 juta untuk membangun ulang warungnya lantaran pasca pandemi warungnya sepi.

“Semuanya mendadak. Kami dipanggil dan tahu-tahu sudah ada desainnya,” imbuhnya.

Iklan

Relokasi kedua pedagang Teras Maliboro 2 

Melansir laman Kemendikbud, garis imajiner yang terbentuk di Sumbu Filosofi merupakan simbol keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhannya (Hablum minallah), manusia dengan manusia (Hablum minannas), dan manusia dengan alam.

Afifudin (43) adalah seorang pedagang di Malioboro. Belum lama ini lapaknya mengalami relokasi ke Teras Malioboro 2. Sejak pindah ia mengalami penurunan omzet drastis, terutama di awal-awal relokasi.

Untungnya beberapa bulan belakangan sirkulasi pembeli mulai mengalami peningkatan meski terbilang belum stabil. Kendati demikian, muncul wacana relokasi kembali di Teras Malioboro 2.

“Saat ini kami ini ibaratnya baru mulai menata kembali. Pelan-pelan baru mulai hidup kembali dan bernapas,” kata Afif.

Sejauh ini Pemda DIY telah menyiapkan dua lokasi, yakni di Ketandan dan di samping Teras Malioboro 1. Pembangunan tempat relokasi rencananya akan berlangsung pada 2024 dan pedagang mulai bisa menempati maksimal awal 2025.

“Lokasinya semakin ndelik. Di sini saja sekarang sudah kerasa pengurangannya,” ujarnya.

Selain relokasi pedagang di Teras Malioboro 2, terdapat wacana relokasi lain yang muncul dari konsekuensi penetapan Sumbu Filosofi. Warga yang tinggal menempel di Beteng Keraton Yogyakarta akan dipindahkan.

“Beteng harus kembali [sesuai fasadnya]. Kami sudah membangun kembali [sebagian beteng] tapi mungkin 2024 ini kami akan mengosongkan [rumah warga] yang [mengindung] di dalam,” ujar Sultan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (19/9).

Menurut Sultan, Pemda memastikan akan memberikan ganti untung untuk warga terdampak relokasi. Karenanya mereka tidak perlu khawatir akan kena gusur.

Penulis: Iradat Ungkai
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Sumbu Filosofi Jadi Warisan Budaya Dunia, Bakal Ada Pengosongan Rumah yang Menempel Benteng Keraton
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 30 September 2023 oleh

Tags: Jogjasumbu filosofiUNESCOwarisan budaya dunia
Iradat Ungkai

Iradat Ungkai

Kadang penulis, kadang sutradara, kadang aktor.

Artikel Terkait

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO
Esai

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO
Esai

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO
Liputan

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Benarkah Keturunan Keraton Jogja Sakti dan Bisa Terbang? MOJOK.CO
Esai

Benarkah Keturunan Keraton Jogja Sakti dan Bisa Terbang?

18 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Sarjana nganggur digosipin saudara. MOJOK.CO

Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

22 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
Omong Kosong Pemuja Hujan Musuh Honda Beat dan Vario MOJOK.CO

Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

27 Desember 2025
Praja bertanding panahan di Kudus. MOJOK.CO

Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan

20 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.