MOJOK.CO – Orang tua perlu mengenal, memahami, dan melakukan pola asuh di era digital atau digital parenting. Ketua Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Dr. Indria Laksmi Gamayanti., MSi., Psikolog menjelaskan, digital parenting diperlukan agar psikis dan mental anak terhindar dari dampak negatif teknologi digital.
“Terutama yang berkaitan dengan adiksi gadget,” kata Indria dalam keterangan pers, Senin (15/8/2022), seperti yang dikutip dari Antara.
Indria mengungkapkan, setidaknya ada empat strategi yang perlu diperhatikan orang tua dalam menerapkan digital parenting saat ini.
Pertama, pengenalan teknologi pada anak sesuai kebutuhan. Indria bilang, setiap anak memiliki kecenderungan minat berbeda terhadap produk teknologi. Ada yang sangat suka, sekadar suka, atau malah tidak terlalu suka dengan alat teknologi. Kadar kesukaan itu bisa menjadi pijakan bagi orang tua menentukan jenis konten yang disuguhkan bagi anak-anak.
“Faktor utama yang mesti diperhatikan adalah usia anak dan kebutuhannya. Berbeda usia, berbeda pula preferensi dan kebutuhan mereka terhadap akses teknologi,” imbuhnya.
Kedua, menyeimbangkan penggunaan gawai. Strategi ini bisa diterapkan dengan menyepakati screen time untuk anak. Selain itu, anak bisa dibekali dengan pengetahuan tentang pemanfaatan teknologi dengan bijak.
Indria bilang, sesekali mendampingi anak ketika mengakses internet juga penting. Lewat momen kebersamaan itu, orang tua dapat memberikan pemahaman terkait pemanfaatan teknologi sekaligus membangun bonding dengan anak.
Ketiga, memperbanyak aktivitas interaktif. Sepengamatan Indria, penggunaan teknologi yang berlebihan pada anak kerap disebabkan kurangnya aktivitas interaktif. Kondisi ini bisa mengganggu pola komunikasi anak dengan lingkungan sekitar. Oleh karenanya, orang tua perlu membuat anak-anak lebih aktif dengan berbagai kegiatan interaktif seperti olahraga, permainan fisik, dan puzzle yang dapat mengurangi waktu anak-anak di depan layar.
“Orang tua juga diimbau untuk tidak menggunakan teknologi secara berlebih ketika sedang berinteraksi dengan anak,” imbuhnya.
Keempat, menerapkan pola asuh demokratis. Salah satu pola asuh yang dibutuhkan pada era digital adalah pola asuh yang demokratis atau authoritative. Pola asuh ini berupaya membantu anak bersikap kritis terhadap pengaruh-pengaruh negatif di era digital. Sehingga, anak bisa menggunakan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab.
“Edukasi terkait pola asuh di era digital menjadi sangat penting guna terwujudnya literasi digital di berbagai kalangan usia, yang pada akhirnya berdampak positif pada tumbuh kembang anak yang sehat, bahagia, dan mampu bersosialisasi pada lingkungan sekitarnya,” tutupnya.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi