MOJOK.CO – Pengemis di Jogja ternyata bisa mengantongi pendapatan yang cukup besar dalam sehari. Terutama di titik-titik strategis seperti Jalan Malioboro.
Beberapa waktu lalu viral kasus seorang pengemis yang pura-pura lumpuh, tapi ternyata bisa berjalan normal. Hal itu diketahui setelah gerak-geriknya terekam kamera di Jalan Pasar Kembang Selatan Stasiun Tugu Yogyakarta.
Fenomena pengemis di Jogja lalu menjadi perhatian publik. Banyak temuan yang menunjukkan bahwa penghasilan pengemis ternyata cukup besar.
Pengemis pura-pura lumpuh bernama Agus Prasetyo (53) itu misalnya, sehari-hari bisa mengantongi pendapatan sampai Rp300 ribu. Kawasan operasinya memang di Jalan Pasar Kembang dengan mengandalkan orang yang baru keluar dari stasiun.
“Sehari bisa 150-300, ya segitu,” ujar Panit Opsnal Reskrim Polsek Gedongtengen, Aiptu Saptono Agung yang menangangi pengemis itu pada Selasa (11/7/2023) melansir dari Detik.com.
Saat polisi mengamankan, sekitar pukul 10.00 WIB, pengemis itu baru mendapatkan uang sebesar Rp10 ribu. Aiptu Agung menangkap basah sang pengemis setelah melakukan pengamatan beberapa waktu.
Pendapatan pengemis lebih dari PNS
Selain itu, Kepala Satpol PP DIY Noviar Rakhmad bahkan pernah mendapati pengemis dengan pendapatan yang lebih fantastis. Ia mengaku, Satpol PP DIY pernah menangkap menangkap pengemis yang membawa Rp27 juta dalam kresek.
Uang itu, menurutnya merupakan hasil mengemis selama sepekan di Jalan Malioboro. Nominal yang cukup fantastis.
“Kami interogasi dapat dari mana uang sebanyak itu, ternyata mengemis dalam waktu satu minggu [sepekan],” jelasnya seperti dikutip dari Solopos.
Jika sedang ramai, pendapatan pengemis sehari bisa di lebih dari Rp1 juta di kawasan padat wisatawan tersebut. Sedangkan saat sepi masih ada di angka Rp500 ribu.
Pendapatan sebanyak itu membuat pengemis bisa mengantongi pundi-pundi rupiah lebih banyak ketimbang beberapa profesi mentereng termasuk PNS. Mengambil contoh PNS Golongan IIID saja, gaji pokoknya berada di angka Rp2.920.800–Rp4.797.000.
Sementara itu, penelitian dari akademisi Universitas PGRI Yogyakarta, Gunawan Sridiyatmika pada 2018 silam juga menunjukkan pendapatan pengemis rata-rata per hari berkisar antara Rp80-150 ribu per hari. Jumlah ini masih terbilang tinggi, setidaknya lebih dari UMP Provinsi DIY 2023 yakni Rp 2.324.775.
Terpusat di Kota Yogyakarta
Pengemis dan gepeng kebanyak terpusat di beberapa titik strategis di Kota Yogyakarta. Salah satunya Jalan Malioboro dan area wisata sekitarnya. Para pengemis ini juga berasal dari berbagai daerah tidak hanya Provinsi DIY.
Sementara itu di daerah lain seperti Kabupaten Sleman, tidak ada titik sentral perkumpulan pengemis. Plt Kasi Ops Trantib Satpol PP Sleman, Budi Raharjo menerangkan bahwa pengemis di Sleman lebih menyebar di sejumlah lampu merah.
“Di sekitar Proliman Kalasan misalnya, itu banyak peminta-minta baik pengemis maupun pengamen waria. Kalau di Sleman memang kebanyakan di lampu merah,” terangnya saat Mojok hubungi Senin (24/7/2023).
Di Sleman, ia mengaku belum pernah mendapati data tentang pendapatan pengemis. Namun, beberapa kasus memang banyak aduan terkait peminta-minta yang mengganggu kenyamanan warga maupun pengguna jalan.
Seperti kasus pada Senin siang itu, Satpol PP Sleman baru saja menertibkan pengemis yang mengetuk-ngetuk pintu mobil pengendara di lampu merah sekitar Maguowaharjo. Budi mengatakan bahwa pengemis itu merupakan lansia dari Temanggung.
“Ini teguran kedua. Nanti kalau masih kami temui akan ada tindak lanjut berkoordinasi dengan dinas sosial,” ujarnya.
Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Saat Wisatawan di Jogja Kewalahan Hadapi Pengemis dan Pengamen yang Mengintimidasi
Cek berita dan artikel lainnya di Google News