Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Kilas

Intip Pendapatan Pengemis di Jogja yang Bisa Lebihi Gaji Bulanan PNS

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
26 Juli 2023
0
A A
Malang dan Jogja Setali Tiga Uang soal Pengemis Meresahkan, tapi Tetap Ada Perbedaan Tipe Pengemis di Dua Kota Ini.MOJOK.CO

Ilustrasi - Malang dan Jogja Menjadi Surga bagi Pengemis Meresahkan, tapi Tetap Ada Perbedaan Tipe Pengemis di Dua Kota Ini (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Pengemis di Jogja ternyata bisa mengantongi pendapatan yang cukup besar dalam sehari. Terutama di titik-titik strategis seperti Jalan Malioboro.

Beberapa waktu lalu viral kasus seorang pengemis yang pura-pura lumpuh, tapi ternyata bisa berjalan normal. Hal itu diketahui setelah gerak-geriknya terekam kamera di Jalan Pasar Kembang Selatan Stasiun Tugu Yogyakarta.

Fenomena pengemis di Jogja lalu menjadi perhatian publik. Banyak temuan yang menunjukkan bahwa penghasilan pengemis ternyata cukup besar.

Pengemis pura-pura lumpuh bernama Agus Prasetyo (53) itu misalnya, sehari-hari bisa mengantongi pendapatan sampai Rp300 ribu. Kawasan operasinya memang di Jalan Pasar Kembang dengan mengandalkan orang yang baru keluar dari stasiun.

“Sehari bisa 150-300, ya segitu,” ujar Panit Opsnal Reskrim Polsek Gedongtengen, Aiptu Saptono Agung yang menangangi pengemis itu pada Selasa (11/7/2023) melansir dari Detik.com.

Saat polisi mengamankan, sekitar pukul 10.00 WIB, pengemis itu baru mendapatkan uang sebesar Rp10 ribu. Aiptu Agung menangkap basah sang pengemis setelah melakukan pengamatan beberapa waktu.

Pendapatan pengemis lebih dari PNS

Selain itu, Kepala Satpol PP DIY Noviar Rakhmad bahkan pernah mendapati pengemis dengan pendapatan yang lebih fantastis. Ia mengaku, Satpol PP DIY pernah menangkap menangkap pengemis yang membawa Rp27 juta dalam kresek.

Uang itu, menurutnya merupakan hasil mengemis selama sepekan di Jalan Malioboro. Nominal yang cukup fantastis.

“Kami interogasi dapat dari mana uang sebanyak itu, ternyata mengemis dalam waktu satu minggu [sepekan],” jelasnya seperti dikutip dari Solopos.

Jika sedang ramai, pendapatan pengemis sehari bisa di lebih dari Rp1 juta di kawasan padat wisatawan tersebut. Sedangkan saat sepi masih ada di angka Rp500 ribu.

Pendapatan sebanyak itu membuat pengemis bisa mengantongi pundi-pundi rupiah lebih banyak ketimbang beberapa profesi mentereng termasuk PNS. Mengambil contoh PNS Golongan IIID saja, gaji pokoknya berada di angka Rp2.920.800–Rp4.797.000.

Sementara itu, penelitian dari akademisi Universitas PGRI Yogyakarta, Gunawan Sridiyatmika pada 2018 silam juga menunjukkan pendapatan pengemis rata-rata per hari berkisar antara Rp80-150 ribu per hari. Jumlah ini masih terbilang tinggi, setidaknya lebih dari UMP Provinsi DIY 2023 yakni Rp 2.324.775.

Terpusat di Kota Yogyakarta

Pengemis dan gepeng kebanyak terpusat di beberapa titik strategis di Kota Yogyakarta. Salah satunya Jalan Malioboro dan area wisata sekitarnya. Para pengemis ini juga berasal dari berbagai daerah tidak hanya Provinsi DIY.

Sementara itu di daerah lain seperti Kabupaten Sleman, tidak ada titik sentral perkumpulan pengemis.  Plt Kasi Ops Trantib Satpol PP Sleman, Budi Raharjo menerangkan bahwa pengemis di Sleman lebih menyebar di sejumlah lampu merah.

“Di sekitar Proliman Kalasan misalnya, itu banyak peminta-minta baik pengemis maupun pengamen waria. Kalau di Sleman memang kebanyakan di lampu merah,” terangnya saat Mojok hubungi Senin (24/7/2023).

Satpol PP Sleman sedang menertibkan pengemis yang mengganggu kenyamanan di Maguwoharjo (Dok Satpol PP Sleman)

Di Sleman, ia mengaku belum pernah mendapati data tentang pendapatan pengemis. Namun, beberapa kasus memang banyak aduan terkait peminta-minta yang mengganggu kenyamanan warga maupun pengguna jalan.

Seperti kasus pada Senin siang itu, Satpol PP Sleman baru saja menertibkan pengemis yang mengetuk-ngetuk pintu mobil pengendara di lampu merah sekitar Maguowaharjo. Budi mengatakan bahwa pengemis itu merupakan lansia dari Temanggung.

“Ini teguran kedua. Nanti kalau masih kami temui akan ada tindak lanjut berkoordinasi dengan dinas sosial,” ujarnya.

Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Saat Wisatawan di Jogja Kewalahan Hadapi Pengemis dan Pengamen yang Mengintimidasi

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

 

Terakhir diperbarui pada 26 Juli 2023 oleh

Tags: malioboropendapatan pengemispengemis
Iklan
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Pemerintah Kota Yogyakarta tambah Tempat Khusus Merokok demi wujudkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Malioboro MOJOK.CO
Kilas

Jangan Lagi Merokok Sembarangan di Malioboro karena Tersedia Banyak Tempat Khusus Merokok, Ada Spot Enjoy untuk Nikmati Suasana Jalan

3 Juli 2025
Malioboro, Jogja, aksi demo.MOJOK.CO
Catatan

Curhat Pedagang di Malioboro yang Kerap Diintimidasi Preman: Dilarang Jualan, Kursi Dibuang, sampai “Diharamkan” Bantu Demonstran

2 Mei 2025
Getir Melihat Malioboro Kehilangan Parkiran Abu Bakar Ali MOJOK.CO
Esai

Getir Melihat Malioboro Kehilangan Parkiran Abu Bakar Ali dan Rakyat yang Menggantungkan Rezeki di Sana

29 April 2025
Pengalaman apes pertama kali ke Jogja. Makan nasi goreng Rp35 ribu di Malioboro hingga mie ayam Rp120 ribu MOJOK.CO
Ragam

Apes Awal ke Jogja: Makan Nasi Goreng Nggak Enak di Malioboro Rp35 Ribu hingga Mie Ayam Rp120 Ribu, Pengin Seneng-seneng Berujung Linglung

17 April 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Sekolah Kedinasan Disuapi Anggaran 104 Triliun. Negara Gila! MOJOK.CO

Bukti Indonesia Udah Gila: Sekolah Kedinasan Dapat Anggaran 104 Triliun, ketika Sekolah Formal dengan 62 Juta Pelajar Cuma Dapat Nasi Bungkus

9 Juli 2025
Mahasiswa tak sanggup bayar UKT UNY. MOJOK.CO

Tiga Tahun Jadi “Calo” Tiket Konser demi Bayar UKT di UNY, Modal Orang Dalam dan Sasar Penonton Kepepet

11 Juli 2025
Festival Dolanan di Borobudur: Komitman Pemprov Jateng libatkan anak dalam pembangunan MOJOK.CO

Komitmen Pemorov Jateng: Suara Anak-anak Jadi Pertimbangan Kebijakan untuk Pembangunan Ramah Anak

13 Juli 2025
Nikmatnya Jadi Tukang Parkir di Jogja, Dapat Cuan Besar (Pixabay)

Iseng Jadi Tukang Parkir di Jogja Saat Pertandingan PSIM Jogja, Kerja Enteng Cuma Beberapa Jam Dapat Cuan lebih dari UMR Buat Jajan dan Beli Rokok Enak

14 Juli 2025
Dekranasda Jawa Tengah bahu-membahu dampingi UMKM agar tembus pasar internasional MOJOK.CO

Bahu-membahu Dampingi UMKM Jawa Tengah agar Tembus Pasar Internasional

9 Juli 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.