Guru Besar UGM Minta Maaf, Nilai Lebih Sopan dari Unggahan Ade Armando
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
Home Kilas

Guru Besar UGM Minta Maaf, Nilai Lebih Sopan dari Unggahan Ade Armando

Karna Wijaya akan cari tahu orang yang repost unggahannya.

Yvesta Ayu oleh Yvesta Ayu
18 April 2022
0
A A
Guru Besar UGM Karna Wijaya Ade Armando

Guru Besar UGM, Karna Wijaya saat memberikan klarifikasi terkait dugaan ujaran kebencian terhadap Ade Armando. (Yvesta Ayu/Mojok.co)

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Guru Besar Fakultas MIPA UGM Karna Wijaya meminta maaf atas statusnya di media sosial yang membuat gaduh dan mencemarkan UGM. Namun, ia menilai statusnya itu tak menyebut nama Ade Armando dan yang tak lebih guyonan itu ‘digoreng’ oleh pihak-pihak tertentu.

Pernyataan tersebut disampaikan Karna Wijaya di UGM, Senin (18/4/2022) didampingi Kabag Humas dan Protokol UGM, Dina W Kariodimedjo. Pria kelahiran Jakarta, 7 Desember 1963 tersebut mengungkapkan sejumlah alasannya mengunggah ujaran kebencian terhadap Ade Armando.

Karna mengklaim sebenarnya dia tidak menyebut langsung nama Ade Armando dalam unggahannya. Namun, sejumlah pihak salah mempersepsikan unggahannya tersebut. Padahal dia mengunggah pernyataannya tersebut sebagai sebuah “gojekan” atau guyonan. Dia tidak menganggap serius unggahan tersebut.

Karna Wijaya diduga menyampaikan ujaran kebencian dalam kasus pemukulan dosen Universitas Indonesia yang juga pegiat media sosial (medsos) Ade Armando saat aksi unjuk rasa mahasiswa di Jakarta pada 11 April 2022 kemarin. Dalam postingan atau unggahan di medsos Facebook miliknya, salah satunya Karna mengunggah, “Yang nemu celananya jangan lupa dikembalikan ya, mau dipakai ngajar.”

Unggahan tersebut akhirnya menyebar kemana-mana. Bahkan unggahan tersebut kemudian di-repost atau diunggah ulang oleh akun-akun lain.

Baca Juga:

Rayakan 70 Tahun Hubungan Diplomatik, Presiden Jerman Sambangi UGM

Universitas Jadi Lahan Subur Kasus, UGM Deklarasi Antikekerasan Seksual

Golden Campus, Rival Mirota Kampus yang Dilupakan oleh Google dan Sejarah

“Jadi intinya sebenarnya mungkin saya perlu sampaikan, saya tidak akan menyebut nama seseorang, saya memposting sesuatu yang sebenarnya hanya gojekan, gojekan sangat biasa sekali,” paparnya.

Karna mengklaim, unggahan tersebut jauh lebih sopan dari unggahan-unggahan yang sering disampaikan Ade Armando di medsos miliknya. Ade disebut lebih sadis dalam menyampaikan ujaran di medsos.

Namun, Karna mengakui telah membuat kegaduhan akibat unggahannya tersebut. Karenanya dia meminta maaf karena akhirnya mencemarkan nama UGM sebagai institusi pendidikan dan masyarakat.

“Saya mohon maaf atas kegaduhan ini ya karena melibatkan Universitas Gadjah Mada ya. Dalam tanda kutip mungkin pencemaran ya dan kedua di masyarakat ini tentu saja tidak kita harapkan,” paparnya.

Karna menyebutkan, sebenarnya dia tidak hanya mengunggah kasus Ade Armando di medsos-nya. Dia juga menkritisi sejumlah fenomena mulai dari klitih, begal, hingga kasus-kasus politik dan isu sosial lainnya.

Namun baru dalam unggahannya terkait Ade Armando yang kemudian “digoreng” pihak-pihak tertentu. Bahkan mengunggahnya kembali di akun Facebook Kagama Virtual dengan tambahan narasi dan editan.

“Ada kata-kata [unggahan saya] yang disembelih, padahal kata-kata disembelih itu berasal dari statement di postingan lain, bukan dalam konteks ade Armando,” jelasnya. 

Meski minta maaf, Karna akan mencari tahu orang yang sudah me-repost unggahannya di Facebook dengan tambahan narasi. Tim siber mengidentifikasi orang berisinial JF yang membagikan unggahan tersebut tanpa izin.

Karna ingin tahu alasan JF mengunggah kembali postingannya. Sebab unggahan tersebut yang akhirnya juga menimbulkan kegaduhan lebih besar.

“Kenapa orang yang berinisial JF dan sudah kami identifikasi dimana tempatnya itu memposting dengan tujuan apa atau menshare tanpa izin, apakah untuk menimbulkan kegaduhan atau menimbulkan kebencian kolektif di grup itu terhadap saya,” tandasnya.

Sementara Dina mengungkapkan Rektor UGM, Panut Mulyono dan Wakil Rektor sudah melakukan pemanggilan terhadap Karna Wijaya. Kasus tersebut nantinya akan ditindaklanjuti dan diperiksa oleh Dewan Kehormatan UGM (DKU).

“Untuk proses selanjutnya nanti kita menunggu [dewan kehormatan] tersebut,” jelasnya.

Pemanggilan terhadap Karna, lanjut Dina terkait unggahan gubes tersebut yang akhirnya menjadi konsumsi publik. Apalagi kasus tersebut akhirnya menjadi viral karena dianggap sebagai ujaran kebencian.

“Kami serahkan ke DKU untuk menjaga marwah ugm supaya betul-betul nanti yang diperiksa dan hasilnya sesuai dengan apa yang ditenggakkan oleh UGM,” ungkapnya.

Ditambahkan Kepala Kantor Hukum dan Organisasi (Hukor)  UGM, Veri Antoni, DKU akan memproses kasus Karna Wijaya untuk beberapa waktu kedepan. Dimungkinkan bila memang terjadi pelanggaran kode etik maka Karna akan mendapatkan sanksi.

“Kemungkinan sanksi tentu ada, kalau ada pelanggaran kode etik tentu ada sanksinya tapi kan itu dah masuk kewenangan tim etik untuk menetukan jenis sanksi apa itu. Sanksi terberat dalam konteks kita misalnya bisa penurunan tingkat jabatan misalnya, penghentian kegiatan akademik, tentu kami kontak administrasi etiknya,” paparnya.

 

Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono 

BACA JUGA Jalan Klitih Pelajar Yogya: Orang Tua Terimpit Ekonomi, Alumni Lebih Ditakuti

Terakhir diperbarui pada 19 April 2022 oleh

Tags: Ade ArmandoarsipKarna WijayaUGM
Yvesta Ayu

Yvesta Ayu

Jurnalis lepas, tinggal di Jogja.

Artikel Terkait

presiden jerman mojok.co

Rayakan 70 Tahun Hubungan Diplomatik, Presiden Jerman Sambangi UGM

17 Juni 2022
UGM antikekerasan seksual

Universitas Jadi Lahan Subur Kasus, UGM Deklarasi Antikekerasan Seksual

9 Juni 2022
Golden Campus, Rival Mirota Kampus yang Dilupakan oleh Google dan Sejarah MOJOK.CO

Golden Campus, Rival Mirota Kampus yang Dilupakan oleh Google dan Sejarah

8 Juni 2022
gelanggang mahasiswa ugm mojok.co

UGM akan Bangun GIK, Pengganti Gelanggang Mahasiswa

24 Mei 2022
demo pilrek ugm mojok.co

Diwarnai Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa, UGM Siap Punya Rektor Baru

12 Mei 2022
Mr Assaat puasa

Hikmah Puasa yang Sebesar-besarnya 

1 Mei 2022
Pos Selanjutnya
Oka Karyanto: Menanam untuk Tumbuh, Menyepi, dan Melawan Oligarki

Oka Karyanto: Menanam untuk Tumbuh, Menyepi, dan Melawan Oligarki

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Guru Besar UGM Karna Wijaya Ade Armando

Guru Besar UGM Minta Maaf, Nilai Lebih Sopan dari Unggahan Ade Armando

18 April 2022
warung kopi mbah kuwot mojok.co

Kisah Mbah Kuwot Selamat dari Romusha dan Buka Warung Kopi Legendaris di Trenggalek

19 Juni 2022
Universitas Sanata Dharma

Bakso Dab Supri Sanata Dharma yang Mencatat Kisah-kisah Mahasiswa 

18 Juni 2022
Teror Pulung Gantung: Air Mata dan Seutas Tali Pati di Pohon Jati MOJOK.CO

Teror Pulung Gantung: Air Mata dan Seutas Tali Pati di Pohon Jati

23 Juni 2022
UTBK bocor di jogja

Viral di Sosmed, UTBK di UPN “Veteran” Yogyakarta Bocor, Pelaku Ditangkap

20 Juni 2022
Bank Plecit Menyaru Bank BUMN: Agen Rahasia Utang Ibu Rumah Tangga di Desa MOJOK.CO

Bank Plecit Menyaru Bank BUMN: Agen Rahasia Utang Ibu Rumah Tangga di Desa

20 Juni 2022
Kos LV di Jogja

Dilema Pemilik Indekos Tertib dan Pemilik Kos LV yang Menolak Tudingan Seks Bebas

14 Juni 2022

Terbaru

Makan Bersama di Tepikota, kuliner jawa timur di Yogyakarta

Minggu Bersama di Tepikota, Menikmati Kuliner Jawa Timur di Jogja

25 Juni 2022
Pentingnya ganti oli mesin mobil

5 Alasan Ganti Oli Mesin Perlu Dilakukan Berkala

25 Juni 2022
hasil pertandingan piala presiden PSS Sleman PSIS Semarang

Takluk dari PSIS Semarang, PSS Sleman Harus Menang di Laga Terakhir Grup A Piala Presiden

24 Juni 2022
baskara aji mojok.co

Soal Jam Malam, Sultan Minta Menyeluruh di Jogja

24 Juni 2022
pinjol ilegal

Cara Terhindar dari Bahaya Pinjol Ilegal

24 Juni 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In