Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Gereja Bintaran, Gereja Pribumi yang Pernah Jadi Tempat Pengungsian Fatmawati

Kenia Intan oleh Kenia Intan
11 Oktober 2023
A A
Gereja Bintaran, Gereja Pribumi Pertama di Jogja MOJOK.CO

Gereja Bintaran, Gereja Pribumi Pertama di Jogja (https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbyogyakarta/)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Gereja Bintaran bukan sekadar tempat ibadah untuk umat Katolik. Gereja ini punya kisah-kisah unik di baliknya. Mulai dari gereja pribumi pertama di Jawa hingga perannya dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.   

Tidak jauh dari Sayidan terdapat sebuah kawasan bernama Bintaran. Di sana ada sebuah gereja Katolik tua bernama Gereja Santo Yusup Bintaran atau lebih dikenal dengan Gereja Bintaran. Apabila menelusuri kawasan tersebut, mustahil kalau tidak mengetahui gereja yang satu ini. Gereja Bintaran memiliki arsitektur gaya eropa yang unik. Atapnya berbentuk melengkung dan dindingnya terdapat lingkaran-lingkaran lingkaran yang sekaligus berfungsi sebagai ventilasi.

Melansir laman resmi Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta, gereja ini berdiri pada masa penjajahan Belanda, sekitar 1934. Pembangunannya bertujuan untuk tempat beribadah warga pribumi Katolik. Khususnya bagi kaum pribumi Katolik yang berada di bagian tenggara Yogyakarta. Sedikit gambaran, pada masa itu pribumi yang memeluk agama Katolik memang terus bertambah.

Sebelum di Gereja Bintaran, umat Katolik pribumi beribadah di bangunan belakang Broeder FIC (di sebelah timur gereja atau sekarang aula Kidul Loji). Pada saat itu pribumi tidak terbiasa duduk di bangku gereja. Berdoa dilakukan dengan cara duduk bersimpuh di lantai. Umat Katolik pribumi semakin banyak sehingga menimbulkan suasana yang tidak nyaman di aula Kidul Loji. Oleh karena itu digagaslah gereja baru untuk beribadah. Kawasan Bintaran pun terpilih.

Pada 1933 hingga 1934 proses pembangunan gereja berlangsung. Pada 8 April 1934 gereja diresmikan oleh Romo A.TH. Van Hoof SJ. Adapun Romo pertama yang memimpin Gereja ini adalah Romo A.A.C.M de Kupyer SJ yang dibantu oleh Romo A. Soegijapranata.

Gereja Bintaran bukan sekadar tempat ibadah

Tidak hanya menjadi tempat ibadah, gereja ini punya banyak sumbangsih ke Indonesia ketika awal terbentuk. Saat Agresi Militer Belanda II terjadi, Gereja Bintaran menjadi tempat bagi Romo A. Soegijapranata dan gerilyawan Katolik saling berkomunikasi. Di masa-masa itu Romo A. Soegijapranata memang banyak menjalin komunikasi dengan tokoh politik nasional.

Bahkan, Soekarno pernah mengunsikan istrinya Fatmawati ke Gereja Bintaran agar Fatmawati aman dari serdadu Belanda. Pada saat itu ketika Soekarno harus menjalani pengasingan di Bangka pada 1947. Setelah masa-masa mempertahankan kemerdekaan terlewati, gereja ini menjadi saksi perkembangan bangsa yang masih seumur jagung itu. Pada 1949,

Gereja Bintaran menjadi tuan rumah  Kongres Umat Katolik Seluruh Indonesia (KUKSI) pertama pada 7-12 Desember 1949. Selain itu, gereja ini menjadi cikal bakal beberapa sekolah Katolik di Jogja. Salah satunya, SMA Kolese De Britto yang pernah menempati aula gereja. Itu terjadi sekitar 1949 ketika SMA Kolese De Britto belum dipindahkan ke Demangan. Aula tersebut juga menjadi cikal bakal sekolah Santo Thomas yang sekarang menjadi SMA St. Thomas dan Yayasan Marsudi Luhur.

Penulis: Kenia Intan
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Jejak Losmen Pertama di Jogja, Rata dengan Tanah di Tahun 1980-an
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 12 Oktober 2023 oleh

Tags: gereja bintarangereja jogjaKatolikPribumi
Kenia Intan

Kenia Intan

Content Writer Mojok.co

Artikel Terkait

Katolik Susah Jodoh Tolong Jangan Login dan Ambil Jatah Kami MOJOK.CO
Esai

Cari Pasangan Sesama Katolik itu Susah, Tolong Jangan Login dan Ambil Jatah Kami

13 November 2025
Paus Leo XIV, Sarjana Matematika Memimpin Umat Katolik MOJOK.CO
Esai

Habemus Papam! Kisah Paus Leo XIV Sarjana Matematika yang Akan Memimpin Umat Katolik di Masa Kritis

9 Mei 2025
Saksi Yehuwa Bukan Bagian dari Kristen MOJOK.CO
Esai

Saksi Yehuwa yang Bagi-Bagi Brosur Itu Bukan Bagian dari Kristen

24 Januari 2025
Paus Fransiskus Adalah Simbol Kemanusiaan MOJOK.CO
Esai

Sepatu, Jam, dan Pesawat Paus Fransiskus Adalah Simbol Kemanusiaan

5 September 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Event seni budaya jadi daya tarik lain wisata ke Kota Semarang selama libur Nataru MOJOK.CO

Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya

26 Desember 2025
Terpaksa jadi maling, buronan polisi, hingga masuk penjara karena lelah punya orang tua miskin MOJOK.CO

Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya

22 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
Nonton Olahraga Panahan. MOJOK.CO

Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

25 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

22 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.