ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Kilas Memori

Jejak Losmen Pertama di Jogja, Rata dengan Tanah di Tahun 1980-an

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
6 Oktober 2023
0
A A
Jejak Losmen Pertama di Jogja, Rata dengan Tanah di Tahun 1980-an

Hotel Mataram di September 1938. (Foto S Nelissen Loderum_Facebook sejarah Jogyakarta)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Meski saat ini dikenal sebagai tujuan wisata, ternyata penginapan atau losmen di Yogyakarta baru ada di akhir abad ke-19. Losmen pertama di Jogja bahkan pernah menjadi tempat pertemuan organisasi bersejarah di Indonesia.

Hingga akhir abad ke-19, Yogyakarta baru memiliki dua penginapan kelas melati alias losmen. Losmen pertama ini bahkan pernah menjadi tempat pertemuan organisasi Boedi Oetomo. Meski jejaknya sudah hilang, tapi losmen ini abadi dalam bentuk nama jalan.

Sebagai kota wisata, saat ini ada ratusan losmen yang bisa di Yogyakarta. Bahkan di dekat pusat pariwisata, tiap jengkal lahan ada losmen. Mulai dari yang tarifnya terjangkau, hingga yang mahal.

Namun, kemunculan losmen di Yogyakarta sebenarnya cukup terlambat. Di saat kota-kota lain seperti Batavia, Bandung, Buitenzorg (Bogor) hingga Semarang sudah ada losmen di pertengahan 1850-an, losmen pertama di Jogja, baru ada di akhir 1860-an.

Yogyakarta mulai ramai, losmen dibangun

Berdasarkan catatan surat kabar De Locomotief edisi 26 Juni 1865, losmen pertama yang di Yogyakarta adalah losmen (logement) Malioboro. Nama losmen ini sudah ada, jauh sebelum Jalan Malioboro ada (1903).

Salah satu alasan losmen ini ada adalah mobilitas masyarakat yang mulai ramai di kawasan ini. Memang, setelah Perang Jawa (1825-1830) kondisi Yogyakarta cukup terpuruk. Namun, tak lama setelahnya pembangunan infrastruktur mulai bergeliat lagi, termasuk jaringan transportasi dari Jalan Raya Pos dan pembangunan jalur kereta api dari Semarang ke Yogyakarta.

Dalam perkembangannya, losmen-losmen baru pun mulai banyak bermunculan. Pada 1869, Losmen Mataram mulai beroperasi, menyusul Losmen Malioboro. Letaknya berada di sebelah utara Losmen Malioboro, sekitar lima menit berjalan kaki. Dengan demikian, dua losmen ini tercatat menjadi yang pertama berdiri di Jogja.

Saat moda kereta api mulai terhubung ke Yogyakarta, barulah hotel-hotel mulai terdeteksi berdiri. Misalnya, tak jauh dari dua losmen legend itu berdiri Hotel Centrum, salah satu yang tertua di Yogyakarta, yang beroperasi sejak 1898.

Di kemudian hari, karena ingin bersaing dengan bisnis hotel, Losmen Malioboro dan Losmen Mataram pun melakukan merger pada 1918. Penggabungan ini menghasilkan Hotel Mataram.

Hotel Mataram ini letaknya tepat sebelum Loji Mataram (Gedung Dewan Daerah Istimewa Yogyakarta/DPRD). Tahun 1980-an hotel ini diratakan dengan tanah dan melihat peta hari ini, lokasinya saat ini menjadi Executive Club yang menjadi bagian Hotel Inna Garuda.

Beberapa tahun sebelum Hotel Mataram berdiri, saat Jalan Malioboro mulai eksis pada 1903, Losmen Malioboro yang terletak di hoofdweg (jalan utama) menjadi penanda alias ancer-ancer. Makanya, untuk mempermudah penamaan jalan, dikasih lah nama “Malioboro weg” atau Jalan Malioboro.

Jadi lokasi rapat Boedi Oetomo

Selain berfungsi sebagai tempat menginap, Losmen Malioboro ternyata juga kerap untuk pertemuan dan rapat organisasi.

Bahkan, salah satu organisasi pergerakan nasional Boedi Oetomo yang berdiri pada 20 Mei 1908, tercatat pernah memakai Losmen Malioboro sebagai tempat rapat. Tepatnya pada 10 Oktober 1909, setahun setelah mereka melakukan Kongres Pertama di Yogyakarta.

Dalam laporan surat kabar Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie edisi 4 Oktober 1909, menyebut bahwa Komite Sentral Asosiasi Boedi Oetomo akan mengadakan rapat pada 10 Oktober 1909 di Losmen Malioboro. 

Tertulis bahwa rapat akan dibuka pada malam hari pukul 9 dan semua orang bebas untuk hadir. Rapat ini sendiri akan membahas terkait keadaan serikat, menjelaskan tujuan Boedi Oetomo, dan hal-hal lain menyangkut organisasi.

Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Bukan Koran Kedaulatan Rakyat, Surat Kabar Pertama di Jogja Terbit 146 Tahun Lalu

Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 6 Oktober 2023 oleh

Tags: hotelJogjalosmenlosmen pertamawisata
Iklan
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Orang desa kuliah di kampus Jogja, merasa terintimidasi kalau ngopi di coffee shop karena nggak punya outfit skena MOJOK.CO
Ragam

Derita Orang Kampung Kuliah di Jogja Utara: Kaget Ngopi di Coffee Shop, “Terhina” karena Tak Paham Menu dan Tak Punya Outfit Skena

10 Juni 2025
Universitas Mercu Buana Yogyakarta Kampus yang Menyedihkan MOJOK.CO
Esai

Kuliah di Universitas Mercu Buana Yogyakarta Sungguh Merana, Sudah Habis Puluhan Juta tapi Fasilitas Tidak Ramah Mahasiswa

9 Juni 2025
Terminal Bungurasih. MOJOK.CO
Ragam

Pengalaman Pertama Naik Bus di Terminal Bungurasih Masih Menakutkan karena Calo, tapi Masih Ada yang Lebih Seram dari Itu

7 Juni 2025
Tempel Sleman, Desa di Pinggiran Jogja yang Tetap Waras MOJOK.CO
Esai

Tempel Sleman, Desa di Pinggiran Jogja yang Justru Mampu Menjaga Warganya Tetap Waras di Tengah Kegilaan Dunia

3 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Derita warga Jawa Timur gara-gara cap PSHT, Aremania, dan sound horeg MOJOK.CO

Derita Orang Jawa Timur, Mau Hidup Ayem tapi Kena Cap Jelek karena Ulah Pencak Silat hingga Sound Horeg

9 Juni 2025
cikarang.MOJOK.CO

Ironi Cikarang, Favorit Perantau Cari Kerja tapi Banyak Warganya Susah Dapat Kerja: “Nganggur di Negeri 1.001 Pabrik”

10 Juni 2025
Bus Eka lebih baik ketimbang bus Sugeng Rahayu. MOJOK.CO

Sama-sama Bus Patas dengan Harga Ekonomis, tapi Bus Eka Lebih Menjamin Keselamatan Saya dibandingkan Sugeng Rahayu

10 Juni 2025
Tak Berniat Jadi Penulis, Tapi Hidup Berubah Karena Menulis | Semenjana Eps. 16

Tak Berniat Jadi Penulis, Tapi Hidup Berubah Karena Menulis | Semenjana Eps. 16

10 Juni 2025
Lulusan SMK PGRI Lubuklinggau jadi karyawan Alfamart dan Indomaret, kerja apapun layak diapresiasi MOJOK.CO

Lulusan SMK “Hanya” Jadi Karyawan Alfamart dan Indomaret: Sekolah Harus Tetap Bangga, Karena Sukses Tak Dilihat dari Status

12 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.