Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Fadli Bikin Puisi Berjudul Sontoloyo, Politisi Lainnya Membalas dengan Karya

Redaksi oleh Redaksi
26 Oktober 2018
A A
fadli zon
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Fadli Zon kembali menunjukkan pada orang-orang bahwa dirinya bukan hanya politisi yang mumpuni, tapi juga seorang sastrawan kontemporer pilih tanding yang karya-karya sastranya layak untuk diperhitungkan.

Seakan merespon dan menyindir pernyataan Jokowi dalam salah satu pidatonya yang menyebut “politisi sontoloyo”, Fadli Zon pun bergerak cepat dengan membuat sebuah puisi berjudul Sontoloyo.

Puisi tersebut berisi kegelisahan Fadli Zon atas buruknya kondisi ekonomi Indonesia di masa pemerintahan Jokowi (walau mungkin tak ditulis secara gamblang).

Adapun isi puisi Fadli Zon adalah sebagai berikut:

SONTOLOYO!

kau bilang ekonomi meroket
padahal nyungsep meleset
sontoloyo!

kau bilang produksi beras berlimpah
tapi impor tidak kau cegah
sontoloyo!

kau bilang pengangguran turun
orang cari kerja makin berjibun
sontoloyo!

utang numpuk bertambah
rupiah anjlok melemah
harga-harga naik merambah
hidup rakyat makin susah
kau jamu tuan asing bermewah-mewah

rezim sontoloyo!

Puisi tersebut (kalau memang layak disebut sebagai puisi, sebab kelihatannya nggak ada indah-indahnya, blas nggak ada metaforanya, sekadar keluhan yang ditulis berima) tak dinyana mendapatkan perhatian dari banyak pihak.

Beberapa politisi kemudian banyak yang membalas puisi Fadli Zon. 

Ketua DPP Hanura Inas Nasrulllah Zubir, misalnya, melalui detik.com membalas puisi Fadli dengan puisi yang berjudul “Semprul”,

SEMPRUL

Iklan

Kau ini politikus semprul
Seringkali kau sok tahu
Padahal kau kura-kura dalam perahu
Kau berteriak agar nampak garang
Padahal kau mager keluar kandang

Kau ini politikus semprul

Kau bilang asing kuasai Indonesia
Padahal itu kerjaan mantan mertua
Kini direbut jadi milik bangsa
Tapi kau nyinyir bak kakek tua renta

Kau ini politikus semprul

Sontoloyo itu nasihat untukmu
Tapi kau suruh anak buahmu
Ngoceh beras, rupiah dan utang
Padahal dia berpikir pun agak kurang

Tak hanya Inas, Wasekjen PKB Daniel Johan pun ikut membalas puisi Fadli Zon lewat sebuah sajak yang ia bikin:

Mereka ngaku politisi elite
Tapi tak tahu kondisi data yang valid

Mereka tidak bisa membedakan mana mengkritisi
Dan mana provokasi

Biar rakyat yang membaca
Mana yang asal bicara dan mana yang bekerja

Dan pada akhirnya
Rakyat bahagia karena pembangunan infrastruktur merajalela

Rakyat tenang
Karena bahan pangan tidak goyang

Ah, entah kenapa, melihat para politisi saling berbalas sajak dan puisi begini, rasanya jadi bercampur aduk, antara senang dan sedih.

Senang karena setidaknya politisi-politisi sekarang banyak yang dekat dengan dunia sastrawi, namun juga sedih karena puisi dan sajak yang dibikin oleh para politisi itu jeleknya setengah mati.

Duh Gusti, paringono ekstasi. 

fadli zon

Terakhir diperbarui pada 26 Oktober 2018 oleh

Tags: Fadli Zonpuisisontoloyo
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO
Kilas

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO
Kilas

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
Puisi memberi anugerah beberapa orang yang mengembara ke Jogja MOJOK.CO
Ragam

Puisi-puisi yang Memberi Anugerah di Jogja, Ubah Jalan Hidup Seorang Kuli Jadi Penyair dan Cerita-cerita Lain

4 Agustus 2025
Pacu Jalur Direcoki Pemerintah Jadi Cringe dan Nggak Seru Lagi MOJOK.CO
Esai

Saat Negara Turut Campur Aura Farming Pacu Jalur, Semua Jadi Terasa Cringe dan Nggak Seru Lagi

14 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat "Suami" bahkan "Nyawa" Mojok.co

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

19 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.