Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Desain Garuda Istana Negara Heboh Dibicarakan dan Dikritik Arsitek

Redaksi oleh Redaksi
30 Maret 2021
A A
Desain Garuda Istana Negara Heboh Dibicarakan dan Dikritik Arsitek mojok.co

Desain Garuda Istana Negara Heboh Dibicarakan dan Dikritik Arsitek mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Desain garuda Istana Negara untuk ibu kota baru jadi omongan di media sosial. Beberapa pihak mengkritik desain ini tidak efektif dan bakal boros dana.

Beberapa netizen membuat lelucon soal desain garuda yang bakal dijadikan rancangan pembuatan Istana Negara di ibu kota baru. Beredar rendering desain yang menampilkan bentangan sayap burung garuda dengan bangunan Istana Negara di bawahnya. Desain tersebut memang tampak megah dengan patung garuda raksasa demi mewakilkan simbol negara. 

Fakta ini sekaligus memperlihatkan kesiapan pemerintah dalam rancangan pembangunan ibu kota baru. Bahkan kabarnya, peletakan baru pertama atau ground breaking akan dilakukan pada tahun ini. Sebuah progres yang tanpa ditunggu telah mengalami kemajuan.

Sayangnya rancangan yang dari rendering-nya saja tampak menghebohkan ini menuai kritik dari banyak pihak. Tidak tanggung-tanggung, lima asosiasi profesional, yaitu Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Green Building Council Indonesia (GBCI), Ikatan Arsitek Landskap Indonesia (IALI), Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia (IARKI), dan Ikatan Ahli Perancangan Wilayah dan Kota (IAP) sepakat untuk melayangkan kritik terhadap desain garuda Istana Negara.

Desain Istana Negara berbentuk garuda dianggap tidak fungsional dan mengedepankan bentuk garuda sebagai simbol negara saja. Padahal, menurut IAI, seharusnya rancangan Istana Negara itu dibentuk dengan mencerminkan kemajuan peradaban bangsa, terutama di era digital dan era bangunan dengan emisi rendah,

Rancangan tersebut diketahui dibuat oleh Nyoman Nuarta, pematung yang populer karena merancang Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK). Asosiasi profesional juga menyayangkan dipilihnya Nyoman Nuarta yang memiliki latar belakang pematung, bukan arsitek. Sehingga, output yang dihasilkan juga lebih condong pada nilai seni patung yang bersifat simbolik. Sedangkan, bicara rancangan bangunan melibatkan efisiensi, fungsi, sampai dana yang dikeluarkan. Rancangan garuda Istana Negara diperkirakan bakal lebih boros dari sisi pendanaan.

Jika menilik pendanaan yang dikeluarkan untuk pembangunan GWK yang sama-sama dirancang oleh Nyoman Nuarta sebagai referensi, dana membangun Istana Negara di ibu kota baru ini mungkin akan membengkak. Pembangunan GWK ditaksir menelan biaya sekitar Rp 1,4 triliun, jauh lebih besar dari pembangunan Eiffel dan Patung Liberty.

Selain pose sayap membentang yang diplesetkan seperti pose Wakabayashi menghadang bola di gawang, rancangan garuda ini ternyata juga menuai polemik dari segi pemilihannya. Nyoman Nuarta dipilih berdasarkan sayembara tertutup yang dilakukan pemerintah. Sebaliknya, banyak yang menilai seharusnya sayembara ini bersifat terbuka agar bisa dipilih rancangan yang paling maksimal dari segi fungsional dan efisiensi dana.

Kalo bahas bagus apa jelek ga ada habisnya, bisa sangat subjektif. Orqng pemerintah pasti punya “standar bagus”nya sendiri. Tapi apa ini desain yang baik, apa proses penentuan desainnya sudah baik? https://t.co/xdMKWgCemY

— Louis Lugas (@handjobservice) March 29, 2021

Walau banyak dikritik dan dijadikan lelucon di media sosial, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR melalui Kompas.com menjelaskan bahwa rancangan garuda Istana Negara ini belum final. Pemilihan Nyoman Nuarta sebagai perancang juga dipilih karena ia dinilai telah berpengalaman dalam rancangan proyek ikonik layaknya GWK di Bali dan diyakini memiliki jiwa arsitek.

Soal bagus dan jelek, tentu tergantung subjektivitas masing-masing orang. Mungkin saja Kementerian PUPR punya standar tersendiri bahkan misi untuk menjadikan Istana Negara terlihat semegah mungkin dengan mencatut simbol negara. Burung mitologi ini memang terlihat gagah dengan sayap membentang, siap menghalau Indonesia dari segala problem negara. Yang jelas, kalau mau demo di Istana Negara ini tentu akan sulit dan nggak bisa diduduki seperti Gedung DPR pada masa pemerintahan Presiden Suharto.

Lagi-lagi rakyat yang tidak memahami ilmu arsitektur dan tidak memahami nilai seni hanya bisa menonton dari kejauhan. Ketidaksetujuan bakal bergema lagi di media sosial, pun dengan persetujuan dan dukungan. Namanya juga rakyat.

BACA JUGA Keuntungan Ibu Kota Pindah ke Jogja daripada ke Kalimantan dan tulisan KILAS lainnya.

Terakhir diperbarui pada 30 Maret 2021 oleh

Tags: ibu kota baruibu kota pindahistana negarapatung GWK
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

serangan di istana presiden mojok.co
Kilas

Kumpulan Beberapa Serangan yang Pernah Mengancam Istana Presiden

26 Oktober 2022
Langkah Politik Jokowi 2.0 di Balik UU IKN MOJOK.CO
Esai

Langkah Politik Jokowi 2.0 di Balik UU IKN

19 Januari 2022
Pojokan

Mujahid 212 Tak Perlu Khawatir kalau Ahok Pimpin Badan Otoritas Ibu Kota Baru

9 Maret 2020
Properti ibu Kota Baru MOJOK.CO
Kilas

Kajian Ibu Kota Baru Seperti Bikinan Pengembang, Agung Podomoro Langsung Jualan

28 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.