Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Kasus Bunuh Diri Mahasiswa di Jogja, Pakar UGM Singgung Generasi Stroberi

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
10 Oktober 2023
A A
Benarkah Agama Bisa Mencegah Bunuh Diri.MOJOK.CO

Ilustrasi Benarkah Agama Bisa Mencegah Bunuh Diri? (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Kasus bunuh diri akhir-akhir ini banyak terjadi di Jogja. Berhubungan dengan generasi stroberi?

Belakangan, kasus bunuh diri sedang banyak terjadi di Yogyakarta. Jika memantau akun X @merapi_uncover, dalam dua pekan terakhir saja sudah ada empat kasus yang menimpa warga kota gudeg.

Menurut Guru Besar Fakultas Psikologi UGM Koentjoro, pola asuh orang tua yang telah menciptakan “generasi stroberi” adalah salah satu penyebabnya.

“Saya kira, kelihatannya kita harus waspada bahwa orang tua pada zaman perubahan sekarang ini telah menciptakan apa yang dinamakan ‘generasi stroberi’,” kata Koentjoro kepada wartawan, dikutip Selasa (10/10/2023).

Lantas, apa yang dimaksud dengan ‘generasi stroberi’?

Generasi yang dianggap lembek

Strawberry generation atau generasi stroberi adalah generasi muda yang kreatif dan memiliki banyak ide cemerlang, tapi mudah hancur ketika mendapat tekanan sosial. 

Mereka, banyak diklaim jadi kelompok sosial yang tidak mau bekerja keras karena menyerah dengan tekanan yang ada.

Jika merujuk asal katanya, generasi stroberi merupakan neologisme bahasa Tionghoa untuk orang Taiwan yang lahir setelah 1990. Mereka dianalogikan sebagai stroberi yang gampang mengerut karena tak dapat menghadapi tekanan sosial atau kerja keras seperti generasi orang tua mereka. 

Alhasil, mereka dianggap menjadi manja, penyendiri, arogan, dan malas kerja.

Istilah tersebut akhirnya berkembang dari sudut pandang bahwa para anggota generasi ini dibesarkan dengan orang tua terlalu melindungi mereka. Dan dalam sebuah lingkungan yang mapan secara ekonomi. Sehingga, banyak yang menganggap mereka jadi lembek.

Perlakuan tersebut selayaknya bagaimana stroberi tumbuh di rumah kaca yang terlindungi dan dihargai lebih tinggi ketimbang buah-buahan lainnya.

Orang tua banyak membentuk generasi stroberi

Terkait maraknya kasus bunuh diri di Yogyakarta, Koentjoro menilai bahwa kebanyakan orang tua hari ini mendidik anak dengan perintah dan memarahi, tapi tidak pernah memuji. 

Akibatnya, anak bergaul dengan dirinya sendiri. Dia pun jarang berbaur dengan lingkungannya. Faktor tidak adanya teman juga menyebabkan seseorang mudah melakukan bunuh diri. 

Hal ini makin parah jika anak tersebut punya kepribadian yang introvert, sehingga tidak pernah atau tidak bisa mengungkapkan isi pikiran dan perasaannya pada orang lain. 

Iklan

“Orang tua isinya perintah dan memarahi tidak pernah memuji. Akibatnya anak bergaul dengan dirinya sendiri jarang dia baur dengan lingkungannya, hanya tertentu saja,” ucapnya.

“Pada waktu menyendiri itu, dalam bahasa psikologi tadi, dia sedang terkena ‘obsesif kompulsif’, selalu mencari celah mencari kesempatan untuk bunuh diri,” sambung Koentjoro.

Lebih lanjut, saat ini para orang tua juga cenderung mengajarkan anaknya tentang angka numerik dan logika. Tapi tidak pernah diajarkan rasional. Oleh karena itu, lanjut Koentjoro, peran pendidikan orang tua menjadi sangat penting untuk mencegah seorang anak melakukan bunuh diri. Orang tua dinilai perlu mengajarkan anaknya tentang rasa dan intuisi. 

Dalam momentum peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia pada 10 Oktober 2023, sangat miris melihat fakta bahwa angka bunuh diri di Indonesia masih cukup tinggi.

Melansir laman Goodstats, per Januari hingga Juli 2023 saja sudah ada sekitar 663 kasus bunuh diri. Artinya, ini meningkat 36,4 persen sejak periode 2021 lalu. Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, menjadi provinsi yang secara angka masuk ke dalam lima besar tertinggi.

Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Kronologi Mahasiswi Baru UMY Bunuh Diri

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

 

 

Terakhir diperbarui pada 10 Oktober 2023 oleh

Tags: bunuh dirigenerasi stroberiKriminal
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Benarkah Agama Bisa Mencegah Bunuh Diri.MOJOK.CO
Ragam

Benarkah Agama Bisa Mencegah Bunuh Diri?

1 November 2024
Mayat Anak 7 Tahun di Temanggung Rupanya Korban Ritual Usir Genderuwo. Unpri. mojok.co
Aktual

Penemuan 5 Mayat di Unpri Medan, Awalnya Informasi dari Mahasiswa Kedokteran

13 Desember 2023
Lurah Maguwoharjo Tersangkut Kasus Mafia Tanah, Kini jadi Tahanan Kota MOJOK.CO
Kilas

Lurah Maguwoharjo Tersangkut Kasus Mafia Tanah, Kini Jadi Tahanan Kota

3 November 2023
DIY Sudah Punya Perda Kesehatan Jiwa tapi Banyak Kasus Bunuh Diri MOJOK.CO
Kilas

DIY Sudah Punya Perda Kesehatan Jiwa, tapi Banyak Kasus Bunuh Diri

15 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.