ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Kilas

Siap-Siap Nggak Bisa Nonton Barcelona Lagi di La Liga

Redaksi oleh Redaksi
29 Oktober 2017
0
A A
Katalunya Mojok

Katalunya Mojok

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

“Hari inilah saya menjadi dan merasa paling Katalan. Saya sangat bangga pada orang-orang Katalunya setelah apa yang telah mereka lakukan tujuh tahun terakhir.” Pesepak bola Gerard Piqué lalu berhenti berkata-kata, punggung telunjuknya mengusap mata. Dengan suara bergetar ia melanjutkan.

“Tidak ada satu pun tindakan kekerasan (dilakukan orang Katalunya) dan Polisi Nasional dan Civil Guardia datang ke sini serta melakukan apa yang mereka telah mereka lakukan.

“Saya pikir saya akan tetap bersama timnas karena, saya pikir, ada banyak orang di Spanyol yang sangat menentang apa yang terjadi di Katalunya hari ini, orang-orang yang percaya sepenuhnya pada demokrasi. Tapi, saya tak akan bergabung dengan timnas jika pelatih atau pejabat di Federasi pikir saya menjadi masalah ataupun gangguan. Saya tak masalah jika harus mundur dan meninggalkan timnas sebelum (Piala Dunia) 2018.”

Pernyataan yang emosional itu disampaikan pemain tim FC Barcelona tersebut pada 1 Oktober 2017, hari yang sama ketika provinsi itu menggelar pemungutan suara untuk menentukan apakah mereka akan merdeka atau tetap bersama Spanyol. Barcelona adalah ibu kota Katalunya.

Pemungutan itu direspons pemerintah Spanyol dengan menurunkan ribuan polisi guna menghalangi warga mengikuti voting. 750 orang terluka karena pemukulan yang dilakukan polisi.

Hasil dari voting tersebut, 92,01% dari 2,3 juta peserta voting menyatakan ingin merdeka. Saat ini Katalunya dihuni oleh 7,5 juta penduduk, di mana 5,4 jutanya memiliki hak pilih.

Pemerintah di Madrid merespons voting ini dengan memboikot pemerintah otonomi provinsi tersebut per Jumat, 27 Oktober. Perdana Menteri Mariano Rajoy juga mencopot sejumlah pejabat pemerintahannya.

Di hari yang sama, parlemen Katalunya mengadakan voting untuk memilih apakah mereka akan mendeklarasikan kemerdekaan atau tidak. Hasilnya, 70 dari 82 suara menyatakan iya untuk deklarasi. Hari itu pula mereka mengumumkan lahirnya Republik Katalan, nama resmi yang mereka pilih.

Di mata Spanyol, aksi di provinsi itu dianggap sebagai aksi segelintir orang yang mengklaim memiliki daerah tersebut. Sedangkan bagi pemerintah Katalunya, Spanyol adalah penjajah yang menghalangi mereka menentukan nasib bangsa mereka sendiri.

Ada beberapa alasan mengapa wilayah ini ngotot lepas dari Spanyol. Selain bahwa mereka memiliki bahasa, adat, dan perekonomian sendiri, orang Katalan tidak pernah bergabung dengan Spanyol secara sukarela. Menjelang Perang Sipil Spanyol, pada 1931 wilayah ini pernah menyatakan diri merdeka dari Kerajaan Spanyol, tetapi rezim fasis di bawah Jenderal Franco kemudian menganeksasi Katalunya pada 1938.

Pada 1977, dua tahun setelah Franco wafat, wilayah ini diberi status sebagai provinsi otonomi. Bahkan pada 2006, Statuta 2006 Spanyol mengakuinya sebagai bangsa.

Statuta itu kemudian direvisi oleh MK Spanyol pada 2010 dengan memangkas sejumlah keleluasaan Katalunya. Sejak itu, sentimen untuk merdeka menguat di Katalunya.

Voting atau referendum kemerdekaan orang Katalan 1 Oktober lalu adalah yang kedua. 2014 lalu referendum serupa pernah digelar dengan hasil 80% dari 2 juta pemilih menyatakan ya untuk merdeka. Namun, hasil itu dianulir oleh pemerintah Spanyol.

Dengan adanya dualisme pendapat antara Spanyol dan Katalunya, bagaimana status wilayah itu kini masih terombang-ambing. Bisa jadi salah satu penguat status merdeka Katalunya adalah pengakuan kedaulatan dari negara lain, tetapi hingga saat ini belum ada kabar adanya negara yang mendukung kemerdekaan wilayah ini.

Indonesia sendiri via Menlu Retno Marsudi di hari peringatan Sumpah Pemuda kemarin menyatakan bahwa Indonesia tidak mengakui kemerdekaan Katalunya.

Bagaimana respons orang Indonesia? Menurut spekulasi Mojok Institute, kemungkinan besar fans Real Madrid akan mendukung kemerdekaan Katalunya karena akan mengurangi satu saingan berat di La Liga. Selain itu, para pemasang Spanyol di bursa taruhan Piala Dunia tahun depan jelas akan menurun drastis jika pemain-pemain Katalan cabut dari timnas Spanyol.

katalunya-mojok

Terakhir diperbarui pada 29 Oktober 2017 oleh

Tags: Cataloniagerard piquekatalunyakemerdekaanLa LigaLiga Spanyolpiala dunia 2018Real MadridreferendumSepak Bolaspanyol
Iklan
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

One Stop Football, Acara bola.MOJOK.CO
Ragam

One Stop Football, Acara Bola Legend Andalan Milenial Sebelum Demam JustTalk Melanda

8 Januari 2025
Wujudkan Mimpi Anak Kota Jogja Mentas di Timnas, Hasto Komitmen Perbanyak Fasilitas Sepak Bola.MOJOK.CO
Olah Raga

Wujudkan Mimpi Anak Kota Jogja Mentas di Timnas, Hasto Komitmen Perbanyak Fasilitas Sepak Bola

15 November 2024
fun football mojok.co
Olah Raga

3 Stadion di Jogja yang Bisa Dipakai buat Fun Football

17 Agustus 2023
Kerusuhan suporter setelah Tragedi Kanjuruhan mojok.co
Kilas

5 Kericuhan Suporter di Indonesia Pasca-tragedi Kanjuruhan

8 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Cipox Mojok

Ancaman Akibat Main Serong

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Hidup Cemas di Manggarai Jakarta Selatan karena Tawuran MOJOK.CO

Merantau di Manggarai Jakarta Selatan Artinya Hidup Sambil Memelihara Ketakutan, Hidup Susah, dan Terancam Tawuran yang Bisa Terjadi Kapan Saja

18 Mei 2025
Kotak Pandora Politik Terbuka: Gus Romy Ungkap Krisis di PPP

Kotak Pandora Politik Terbuka: Gus Romy Ungkap Krisis di PPP

20 Mei 2025
Honda Supra X 125 MOJOK.CO

10 Tahun Kerja Pakai Honda Supra X 125 Karbu, Masih Jadi yang Terbaik Buat “Menaklukkan” Nasabah meski Motornya Kuno dan Lambat

20 Mei 2025
Mahasiswa UNY Sulit Menjelaskan ke Tetangga soal Kampusnya karena Kurang Populer, Mengaku Kuliah di UGM.MOJOK.CO

Mahasiswa UNY Sulit Menjelaskan ke Tetangga soal Kampusnya karena Kurang Populer, Mengaku Kuliah di UGM Biar Mudah Dipahami

19 Mei 2025
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi bantu perbaiki rumah Wagiman dan Samiyem di Boyolali MOJOK.CO

Kisah Sepasang Lansia di Boyolali Puluhan Tahun Tinggal di Rumah Mungil dan Reyot, Kini akan Diperbaiki Gubernur Jateng

16 Mei 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.