Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Benteng Pendem: Saksi Bisu Betapa Sentralnya Cilacap Bagi Pertahanan Bangsa

Iradat Ungkai oleh Iradat Ungkai
19 Oktober 2023
A A
Benteng Pendem: Saksi Bisu Betapa Sentralnya Cilacap Bagi Pertahanan Bangsa MOJOK.CO

Benteng Pendem Cilacap (wisata.cilacapkab.go.id)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Perjalanan Benteng Pendem Cilacap dari masa ke masa. Dari benteng kokoh Belanda, markas Jepang dan markas Kopassus, hingga kini menjadi habitat rusa. 

Kabupaten Cilacap memiliki bangunan peninggalan sejarah yang masih terjaga sampai saat ini. Benteng Pendem namanya. Dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda tersebut terletak di ujung timur Pantai Teluk Penyu.

Benteng Pendem dahulu berfungsi sebagai benteng pertahanan. Sebutan “Pendem” lantaran letaknya yang terpendam atau tertimbun dengan tanah. Bangunan ini menyimpan sedikit sejarah Cilacap di masa lalu.

Benteng Pendem dalam catatan sejarah

Sebelum benteng ini berdiri, sebuah kapal Inggris Royal George pernah singgah di Pulau Nusakambangan. Kendati hanya untuk mengisi persediaan air, persinggahan tersebut membuat Belanda ketar-ketir jika suatu hari nanti serangan datang dari wilayah ini. Pemerintah Hindia Belanda lantas membangun benteng pertahanan.

Pada 1861, pembangunan Benteng Pendem berjalan hingga rampung pada 1879. Dahulu Belanda menamai benteng ini dengan KUSBATTERIJ OP DE LANTONG TE TJILATJAP. Artinya tempat pertahanan pantai di atas tanah menjorok ke laut menyerupai lidah. Bagi Belanda, Cilacap cocok untuk menjadi kota pelabuhan sekaligus pintu gerbang jalur perekonomian dari wilayah Banyumas ke Kerajaan Belanda.

Benteng Pendem memiliki luas wilayah 10,5 ha. Di dalamnya terdapat sejumlah bangunan pendukung. Berikut detailnya.

  • Parit. Dahulu terdapat parit yang melingkari benteng. Parit ini berfungsi sebagai tempat pembuangan air dari terowongan sekaligus sebagai penghambat laju musuh saat hendak merangsek masuk ke dalam.
  • Barak. Berdiri pada 1877, di dalamnya terdapat 14 kamar tidur untuk istirahat para pasukan.
  • Klinik. Benteng Pendem telah terlengkapi dengan ruang kesehatan untuk tentara. Berdiri pada 1879.
  • Terowongan. Panjangnya 100 m dan memiliki 4 pintu masuk yang di dalamnya terdapat ruang perwira dan ruang rapat. Dahulu terowongan ini digunakan sebagai tempat mengatur strategi penyerangan. Bangunan ini juga terlengkapi dengan ruang pengintai; 6 ruangan meriem dan 6 pucuk meriam yang mengarah ke empat penjuru mata angin.
  • Ruang senjata. Berjumlah 3 ruangan.
  • Gudang amunisi. Zaman dahulu amunisi masih berupa serbuk mesiu yang mudah meledak, maka di dalam gudang ini terdapat ruang bawah tanah berisi air sebagai pendingin.
  • Ruang akomodasi. Di dalamnya terdapat 6 ruang.
  • Ruang dapur.
  • Benteng pertahanan tempat penembakan jarak jauh. Jumlahnya ada 16; 6 pucuk meriam mengarah ke Samudra Indonesia (Timur) dan 5 pucuk meriam mengarah ke Selat Nusakambangan.

Riwayat benteng setelah Belanda kalah

Pada 1942, tentara Dai Nippon atau Jepang masuk ke Indonesia. Jepang kemudian mengambil alih seluruh kekuasaan pemerintah Hindia Belanda. Benteng Pendem kemudian menjadi markas pertahanan tentara Jepang.

Saat pendudukan ini, Jepang membangun sarana berupa bunker yang terletak di atas benteng. Fungsinya sebagai tempat berlindung, bersembunyi, dan menyelamatkan diri dari serangan musuh.

Pascakemerdekaan, tepatnya pada 1949, gantian tentara sekutu yan menjadikan Benteng Pendem menjadi markas. Setelah Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia, pada 1952, pemerintah mengambil alih benteng ini dan menjadikannya Banteng Loreng atau Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD)–sekarang KOPASSUS.

Selain menjadi markas, Benteng Pendem berguna sebagai tempat berlatih pertempuran dan pendaratan laut sampai 1965. Bangunan ini sempat terbengkalai hingga 1986 sampai pemerintah membangun dermaga kapal, kantor, dan tangki minyak untuk Pertamina yang tersebut Area 70 memanfaatkan sebagian areal benteng seluas 4 ha.

Kemudian, pada 26 November 1986 seorang warga Cilacap bernama Adi Wardoyo memberanikan diri untuk menggali dan menata lingkungan Benteng. Mulai 28 April 1987 benteng ini resmi dibuka untuk umum sebagai tempat wisata. Selain bangunan yang otentik, di dalam benteng flora dan fauna dibiarkan tumbuh bebas. Salah satu fauna yang mudah dilihat di sini ialah rusa.

Penulis: Iradat Ungkai
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Benteng Keraton Yogyakarta dari Masa ke Masa, Tetap Kokoh Berdiri Meski Dapat Serangan Bertubi-tubi
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 19 Oktober 2023 oleh

Tags: bangunan bersejarahbenteng belandabenteng pendemcilacap
Iradat Ungkai

Iradat Ungkai

Kadang penulis, kadang sutradara, kadang aktor.

Artikel Terkait

Warga Desa Nusajati, Cilacap, mengais padi sisa panen raya MOJOK.CO
Bidikan

Mengais yang Tersisa di Desa Nusajati Cilacap, Sebab “Sisa” Tak Kalah Berharga

28 Juli 2025
Upaya Merawat Candi Borobudur di Magelang agar Bisa Bertahan 2000 Tahun Lagi. MOJOK.CO
Mendalam

Upaya Merawat Candi Borobudur agar Bisa Bertahan 2000 Tahun Lagi

13 Mei 2025
Purwokerto Punya Sisi Kelam yang Belum Terkuak MOJOK.CO
Esai

Sisi Gelap Purwokerto: Sisi yang Tidak Terlihat karena Romantisasi Berlebihan dan Menutupi Kenyataan yang Ada

18 Maret 2025
Rumah Makan Ancoan Cilacap, Pemilik dan Karyawan Pernah Habiskan 2 Ton Sidat Unagi dan Belut Sendiri karena Tak Ada yang Beli MOJOK.CO
Kuliner

Rumah Makan Ancoan Cilacap, Pemilik dan Karyawan Pernah Konsumsi Sendiri 2 Ton Sidat Unagi dan Belut, karena Tak Ada yang Beli

14 April 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

bapakmu kiper.MOJOK.CO

Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper

17 Desember 2025
Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Alumnus ITB resign kerja di Jakarta dan buka usaha sendiri di Bandung. MOJOK.CO

Alumnus ITB Rela Tinggalkan Gaji Puluhan Juta di Jakarta demi Buka Lapangan Kerja dan Gaungkan Isu Lingkungan

12 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Raja Dirgantara “Mengudara”, Dilepasliarkan di Gunung Gede Pangrango dan Dipantau GPS

13 Desember 2025

Video Terbaru

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

10 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.