MOJOK.CO – Begitu permohonan bebas bersyarat dikabulkan, Ratna Sarumpaet langsung komentari soal Jokowi dan penyesalannya masuk Tim Prabowo.
Bintang politik Indonesia tahun 2019, Ratna Sarumpaet, akhirnya bisa menghirup bebas setelah mendapat status bebas bersyarat sebagai narapidana penyebar dan pembuat hoaks. Ratna yang sebenarnya divonis dua tahun penjara, hanya menjalani 15 bulan setelah permohonan bebas bersyaratnya dikabulkan.
Menariknya, Ratna Sarumpaet langsung memberi komentar soal keputusannya bergabung di tim kampanye Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019.
“Mungkin itu yang salah kemarin saya masuk timnya Pak Prabowo. Salah dalam tanda petik maksud saya. Itu saya sadari,” kata Ratna Sarumpaet.
Dirinya mengaku keliru ketika merapat ke wilayah politik praktis. Apalagi sampai menjadi salah satu juru kampanye Prabowo-Sandi segala lagi. Posisi Ratna saat itu—tentu saja—langsung diganti ketika menjadi tersangka kasus hoaks.
“Saya tidak berpolitik. Saya sebenarnya counter politik. Saya meng-counter kesalahan-kesalahan dalam kegiatan politik. Itu sebenarnya posisi saya,” jelasnya.
Oleh karena itu, Ratna Sarumpaet mengakui akan tetap kritis terhadap pemerintahan Jokowi. Bahkan sekalipun dirinya pernah merasakan dinginnya jeruji penjara. Bahkan Ratna berharap Jokowi sudah kapok penjarakan orang seperti dirinya.
“Itu kan tabiat saya. Jadi saya rasa, mudah-mudahan Pak Jokowi juga kapok memenjarakan saya. Nggak ada gunanya juga. Saya orang tua. Masa kalau saya mengkritik terus saya dimarahin lagi. Nggak boleh begitu dong. Kita negara demokrasi,” kata Ratna.
Menurut Ratna, kritiknya terhadap pemerintah merupakan sumbangsihnya terhadap bangsa ini. Bahkan dikatakan kalau kritik itu bukti tanda sayang Ratna terhadap Jokowi.
“Tugas saya sebagai aktivis adalah kritik dan itu bantuan buat Pak Jokowi, kalau beliau nggak saya kritik, berarti saya tidak sayang sama dia atau tidak sayang sama bangsa saya. Jadi kapan mulai mengkritik nggak usah ditanya juga ya?” kata Ratna.
Mengenai status Prabowo yang saat ini sudah masuk ke dalam kabinet Jokowi, Ratna Sarumpaet tak berkomentar banyak.
“Ya kita kasih kesempatan untuk melihat apa yang diperbuat. Mudah-mudahan kebaikan untuk bangsa ini juga ya?” tuturnya.
Dari pernyataan Ratna Sarumpaet di atas, terutama soal pengakuannya yang merasa keliru masuk Tim Prabowo-Sandi saat Pilpres, sebenarnya itu bukan kesalahan Ratna sama sekali. Harus diakui, khilaf membuat dan menyebar hoaks itu bisa dialami oleh siapa saja.
Artinya, masuk ke dalam politik praktis ke kubu Tim Prabowo bukan kesalahan Ratna. Soalnya, sebelum Ratna merasa salah, udah pasti Tim Prabowo yang lebih dulu merasa salah.
Lebih ke perasaan menyesal mungkin sih. Sambil ngedumel…
…
….kenapa orang ini gue masukin jadi tim saya ya dulunya?….. &^*$*^#%*&
BACA JUGA Lima Hikmah yang Bisa Dipetik dari Kejadian Bu Ratna Sarumpaet atau tulisan rubrik KILAS lainnya.