Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Alasan Indonesia Sudah Masuki Fase Endemi Covid-19 Menurut Satgas IDI

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
8 Juni 2022
A A
Indonesia masuki fase endemi

Ketua Satgas COVID-19 Prof dr Zubairi Djoerban Sp.PD menyampaikan penjelasnnya terkait virus corona COVID-19 di kantor IDI Jakarta, Kamis (5/3/2020). (ANTARA/Aditya Ramadhan)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Ketua Satgas Covid-19 PB IDI Prof Zubairi mengatakan kini masyarakat Indonesia akan lebih akrab dengan istilah endemi. Ini karena dari sejumlah indikator yang ada, fase pandemi sudah berakhir.

“Apakah Indonesia sudah masuk tahap endemi? Saya akan jawab iya. Kenapa? Karena positivity rate-nya stabil di bawah 3 persen. Keterisian tempat tidur rumah sakit dan angka kematian juga rendah sekali,” kata Zubairi Djoerban, Rabu (8/6) dilansir dari Antara.

Zubairi mengatakan istilah endemi akan lebih akrab ditelinga masyarakat Indonesia setelah dua tahun belakangan terbiasa menyebut situasi yang terjadi dengan sebutan pandemi.

Endemi merupakan kondisi di mana suatu penyakit telah biasa ada di dalam suatu populasi atau area geografis tertentu. Beberapa penyakit yang masuk kategori endemi di Indonesia yakni malaria dan demam berdarah (dengue).

Sebelumnya, Zubairi yang berprofesi sebagai dokter spesialis penyakit dalam subspesialis hematologi-onkologi (kanker) mengatakan bahwa banyak masyarakat yang bingung terkait situasi terkini Covid-19 di Indonesia. Beberapa pertanyaan yang muncul antara lain apakah Indonesia benar-benar sudah berada di tahap endemic atau masih transisi.

Terkait berbagai pertanyaan itu, Zubairi memberikan gambaran laporan angka kasus harian Covid-19 di Indonesia yang kondisinya sudah tergolong sangat baik.  Termasuk jika dibandingkan dengan sejumlah negara lain di dunia.

“Saat ini, memasuki bulan Juni, angka kasus di Indonesia selalu di bawah 400. Ini bagus sekali. Bandingkan dengan Amerika Serikat yang telah menyatakan endemi, namun kasusnya masih 70 ribu kasus per hari,” ujarnya.

Meski kasus aktif dan angka penularan di Indonesia tergolong rendah, Zubairi tak menampik bahwa jumlah tes Covid-19 di Indonesia sangat sedikit jumlahnya.

“Betul. Namun hal itu bisa terkoreksi dengan BOR. Kalau sakitnya sang pasien parah karena COVID-19, pasti ke rumah sakit. Faktanya rumah sakit sepi. Positivity rate mingguan kita juga bagus,” katanya.

Mudik Lebaran 2022 yang semula dikhawatirkan banyak pihak berpotensi memicu gelombang lanjutan pandemi COVID-19, juga nyatanya tidak terbukti. “Awalnya kita khawatir soal itu. Apalagi yang mudik tercatat ada puluhan juta orang,” lanjutnya.

Namun melihat kondisi yang sudah lebih dari dua bulan sejak awal puasa, lonjakan kasus tidak terjadi. Maka Zubairi yakin bahwa kini Indonesia sudah memasuki fase endemi Covid-19.

Zubairi berharap situasi yang membaik ini tak membuat pemerintah maupun masyarakat lengah. Mengingat Covid-19 merupakan penyakit yang dinamis. “Amat dinamis. Jadi, masih ada kemungkinan terjadi kenaikan. Harus tetap waspada dan taat protokol kesehatan,” katanya.

Lonjakan kasus Covid-19 di masyarakat dalam beberapa waktu ke depan dirasa masih mungkin terjadi. Namun Zubairi yakin dengan angka vaksinasi yang sudah tinggi, maka jika terinfeksi hanya gejala ringan seperti batuk dan pilek saja.

Terkait vaksinasi, kata Zubairi, sasaran kelompok usia dewasa sudah lebih dari 70 persen. “Usia lanjut kurang sedikit. Booster juga sudah mulai lumayan banyak. Kalau dibandingkan dengan negara lain, cakupan vaksinasi kita juga sudah lumayan bagus,” katanya.

Iklan

Pemerintah Indonesia hingga saat ini memang belum mencabut status pandemi yang sejak awal 2020 sudah mencatatkan lebih 532 juta kasus di seluruh dunia ini. Namun sejumlah pakar maupun pengamat seperi Zubairi telah meyakini berdasarkan berbagai indikator, Indonesia telah masuk ke fase endemi.

Penulis: Hammam Izzudin
Editor : Agung Purwandono

BACA JUGA Kenaikan Harga Tiket Candi Borobudur Ditunda Setelah Ganjar-Luhut Bertemu dan kabar terbaru lainnya di KILAS.

Terakhir diperbarui pada 8 Juni 2022 oleh

Tags: EndemiKilaspandemi
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Netfix Hadirkan Losmen Bu Broto: Wulan Guritno Hadir dengan  Cinta yang Pelik MOJOK.CO
Hiburan

Netflix Hadirkan Losmen Bu Broto: Wulan Guritno Datang dengan Cinta yang Pelik

7 Juni 2025
Ganjar Pranowo Sentil Pihak yang Menurunkan Baliho Bergambar Dirinya MOJOK.CO
Kilas

Ganjar Pranowo Sentil Pihak yang Menurunkan Baliho Bergambar Dirinya

17 November 2023
Resahnya Anak Petani di Pekanbaru Akibat Harga Pinang Tak Kunjung Naik MOJOK.CO
Kilas

Resahnya Anak Petani di Pekanbaru Akibat Harga Pinang Tak Kunjung Naik

10 November 2023
Derita Jadi Freelancer Saat Ditanya, "Kerja di Mana?" MOJOK.CO
Kilas

Derita Jadi Freelancer Saat Ditanya, “Kerja di Mana?”

9 April 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.