Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Kilas

5 Fakta Tentang Sarkem Jogja yang Tidak Banyak Orang Tahu

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
25 Juli 2022
0
A A
sarkem mojok.co

Suasana di Sarkem. (Hammam Izzudin/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Banyak orang yang mengidentikkan Jalan Pasar Kembang atau Sarkem sebagai kawasan hiburan malam dan prostitusi semata. Padahal sebetulnya di kawasan ini banyak hal yang menarik untuk ditelusuri.

Beberapa waktu lalu ada pengguna TikTok yang membagikan perjalanannya ke salah satu gang di Sarkem. Sontak, kolom komentar video yang ditonton ratusan ribu kali itu banjir komentar yang mengaitkan dengan hiburan malam dan kenakalan.

Padahal, gang yang mereka kunjungi itu adalah gang dua yang notabene tidak ada tempat prostitusi maupun karaoke. Di sana hanya losmen-losmen untuk wisatawan lokal dan mancanegara serta sederet tempat kuliner dan kafe.

Perlu diketahui, Sarkem merupakan area di selatan Stasiun Tugu yang secara administratif masuk ke Kampung Sosrowijayan, Kelurahan Sosromenduran, Kota Yogyakarta. Kampung Sosrowijayan ini terbagi menjadi dua yakni Sosrowijayan Wetan dan Kulon. Area padat penduduk ini memang punya satu titik lokalisasi di area barat. Namun, di luar itu, banyak potensi wisata menarik untuk diketahui.

Mojok sempat berjumpa dengan seorang Ketua RW di Sosrowijayan Wetan bernama Edi Subagyo pada Kamis (21/7). Ia berkeluh kesah kalau banyak yang mengidentikan kampungnya sebagai kawasan lokalisasi. Padahal berdasarkan pemaparan Edi dan juga penelurusan kami ke sejumlah gang, di sana tak semuanya berhubungan dengan kegiatan yang negatif. Berikut ini fakta tentang Sarkem yang Mojok dapatkan di sana.

#1 Tidak semua gang di Sarkem jadi tempat lokalisasi

sarkem mojok.co
Gang dua di Jalan Pasar Kembang. (Hammam Izzudin/Mojok.co)

Di sepanjang Jalan Pasar Kembang setidaknya ada tiga gang utama untuk masuk ke Kampung Sosrowijayan. Dan di dalamnya terdapat percabangan gang yang lebih kompleks lagi. Kawasan lokalisasi berada di gang utama ketiga. Letak gang tiga ini di ujung barat deretan gang yang bisa diakses dari sisi utara.

Ketika hendak masuk ke gang tiga, pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp2500. Berbeda dengan gang lain yang tidak dikenakan biaya sama sekali. Lokalisasi ini mulai aktif ketika malam hingga dini hari. Di luar waktu itu, aktivitas di sana layaknya kampung biasa. Bahkan ada Taman Kanak-kanak yang masih aktif beroperasi.

“Anak-anak dari gang lain, juga banyak yang belajar di sana,” jelas Edi.

#2 Orang yang menawarkan losmen di depan gang

Di setiap pintu gang, biasanya ada orang yang duduk dan menawarkan jasa penginapan pada orang yang melintas.

Di depan gang satu dan dua, ada pria yang menunggu di sana sekadar menawarkan untuk mengantar ke penginapan yang tersedia. Sebab di dalam gang tersebut, ada puluhan penginapan dengan tarif dan fasilitas yang berbeda-beda. Jasa mereka cukup membantu wisatawan lokal dan mancanegara yang membutuhkan tempat bermalam.

Kalau di gang 3, orang spesifik menawarkan yang hubungannya menikmati hiburan. Termasuk ‘teman tidur’.

Baca halaman selanjutnya…

#3 Sarkem dulunya kampung turis

#3 Sarkem dulunya kampung turis

sarkem mojok.co
Suasana di gang-gang sekitar Sarkem. (Hammam Izzudin/Mojok.co)

Dalam sejarahnya, gang satu dan dua ini merupakan kampung internasional yang biasa wisatawan mancanegara kunjungi. Kini yang populer sebagai tempat nongkrong turis asing adalah Prawirotaman. Pada masanya Sosrowijayan dahulu pernah berjaya.

Setiap malam di beberapa kafe gang dua juga masih mudah menjumpai turis asing yang sedang bercengkrama. Namun, jumlahnya tidak sebanyak di era 90-an.

#4 Motor dituntun

Mojok berkunjung ke ketiga gang. Salah satu yang kebiasaan yang sangat terlihat adalah, di ketiga gang ini, orang-orang menuntun semua motor.

Di gang kecil ini, mesin kendaraan roda dua tidak boleh menyala. Satu dua motor yang melintas dituntun.  Para warga duduk di depan rumahnya, menyapa ramah pejalan kaki yang melintas. Selain penginapan, di sana ada deretan tempat kuliner, warung sembako, masjid, penjahit, dan banyak hal lainnya.

#5 Nama pasar kembang

Pada masanya, di selatan Stasiun Tugu memang banyak lapak penjual bunga. Kini mereka sudah berpindah ke Jalan Ahmad Jazuli kawasan Kotabaru. Meski begitu, nama Pasar Kembang tetap melekat di Sosrowijayan hingga sekarang. Nama yang kerap lekat dengan hiburan malam.

Reporter: Hammam Izzudin
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Sarkem Jogja Experience: Malam Panjang Bersama LC di Tempat Prostitusi

Terakhir diperbarui pada 1 September 2023 oleh

Tags: jalan pasar kembangProstitusisarkemsarkem jogja
Iklan
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Sanggrahan Jogja: Dulu Kampung Prostitusi, Kini Jadi Kampung Takwa
Movi

Sanggrahan Jogja: Dulu Kampung Prostitusi, Kini Jadi Kampung Wisata

15 November 2024
Warung di atas makam Kembang Kuning Surabaya. MOJOK.CO
Ragam

Menjemput Rezeki di Antara Pusara Kembang Kuning Surabaya

1 November 2024
Ziarah Sarkem, Dulu, Kini dan Nanti MOJOK.CO
Hiburan

Besok di TBY, Ziarah Sarkem, Dulu, Kini dan Nanti

17 Oktober 2024
Tragedi Pemiskinan di Balik Penggusuran Bong Suwung Jogja MOJOK.CO
Esai

Tragedi Pemiskinan di Balik Penggusuran Bong Suwung Jogja

25 September 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

ASN.MOJOK.coJakarta Wajib Naik Transum Bisa Lahirkan Celah Tipu Muslihat MOJOK.CO

Anak Jadi PNS Bikin Ortu Suka Pamer Pencapaian, Padahal Sang Anak Tersiksa karena Gaji Kecil dan Sering “Dipalak” Teman

19 Juni 2025
Yamaha Mio 2011, motor matic yang tak cocok dipakai untuk pergi wisata. MOJOK.CO

8 Tahun Mengendarai Yamaha Mio Bekas Motor Kakak, Sudah Nggak Cocok buat Pergi Wisata dan Sering Bawa Sial tapi Tetap Berharga

16 Juni 2025
Fadli Zon menyangkal pemerkosaan massal dalam kerusuhan 1998. MOJOK.CO

Muslihat Penulisan Ulang Sejarah Mei 1998: Memberikan Penghargaan kepada Soeharto dan Menyangkal Bukti Pemerkosaan

17 Juni 2025
Gaya pernikahan anggota perguruan bela diri pencak silat seperti SH Terate kerap diolok-olok MOJOK.CO

Menikah Ala Anggota Pencak Silat: Pakai Kembangan dan Atraksi Belah Balok, Niat Ekspresikan Kebanggaan Malah Dicap Jamet

20 Juni 2025
Anaknya Ceweknya Punya Bakat, Jadi Rebutan Klub Sepak Bola, tapi Ayahnya Larang Nonton di Stadion MOJOK.CO

Seorang Ayah yang Menolak Tawaran Tiga Klub Sepak Bola yang Ingin Meminang Anak Perempuannya

20 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.