Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Hukum

105 Juta Data Pemilih Bocor, KPU Meyakini Miliknya Aman

Kenia Intan oleh Kenia Intan
8 September 2022
A A
Kebocoran data terjadi lagi mojok.co

Seorang karyawan memeriksa kebocoran data di beberapa situs internet melalui situs web www.periksadata.com di Jakarta, Senin (5/9/2022). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Kebocoran data penduduk Indonesia terjadi lagi. Anggota forum situs breached.to dengan nama identitas ‘Bjorka’ mengunggah 105 juta data yang diduga milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia (RI).

Bjorka mengklaim memiliki 105.003.428 data penduduk Indonesia dalam file sebesar 4 GB. Data yang diduga berasal dari Daftar Pemilih Tetap Pemilu 2019 itu dijual seharga 5.000 dolar AS atau setara Rp74,4 juta. Data yang dijual meliputi Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor Kartu Keluarga (KK), nama lengkap, alamat tempat tanggal lahir, usia, jenis kelamin, dan lainnya.

Sebelumnya, Bjorka juga menjual data riwayat browsing pelanggan Indihome dan data registrasi kartu SIM yang sempat ramai beberapa waktu lalu.

Menanggapi dugaan kebocoran data siber ini, KPU RI memastikan laman resmi dan aplikasi elektronik miliknya aman. Anggota KPU RI Idham Holik menjelaskan, pihaknya telah menggelar rapat dengan gugus tugas keamanan siber aplikasi KPU terkait keamanan siber dan data elektronik milik KPU.

“Dalam rapat tersebut, tidak ada yang menyatakan temuan bahwa website ataupun aplikasi KPU mengalami kebocoran data terkait dengan pendaftaran partai politik. Aplikasi Sipol dalam kondisi aman,” kata Idham, Rabu (7/9/2022).

Idham bilang, untuk data pemilih saat ini memang tengah dalam tahap pemutakhiran. Data tersebut tersebar di berbagai daerah. Untuk memastikan keamanannya, KPU meminta jajarannya di daerah lebih cermat dan mengutamakan keamanan data dalam berbagai proses tahapan pemilu.

“Kami selalu mengingatkan kepada rekan-rekan kami di daerah agar mengedepankan digital hygiene atau kebersihan digital,” imbuh dia.

Sehubungan dengan beredarnya informasi penjualan data ini, KPU sudah melakukan pengecekan terhadap setiap isi dari elemen data di forum undeground tersebut. Anggota KPU RI Betty Epsilon Idroos pun meyakini data tersebut bukan berasal dari KPU. Kendati yakin data miliknya aman, KPU akan tetap bekerja sama dengan Kepolisian RI, khususnya Siber Polri, untuk mengusut pelaku.

“Pengusutan dan penelusuran, baik dari sisi penjual maupun orang yang dengan sengaja membuat seolah-olah merupakan data pemilih Pemilu 2019,” katanya.

Cek dugaan kebocoran data

Sementara itu, Lembaga Riset Siber Indonesia CISSReC melakukan pengecekan terkait dugaan kebocoran 105 juta data pemilih milik KPU. Ketua Lembaga Riset Siber Indonesia CISSReC Pratama Persadha menjelaskan, validitasnya bisa dibandingkan dengan hasil kebocoran data lain seperti 91 juta data Tokopedia yang bocor di awal 2020 atau data registrasi SIM card.

Bjorka juga membuka akses Telegram grup bagi siapa pun yang ingin menguji validitas data. Dalam hal ini, anggota grup bisa mengajukan permintaan dengan nama maupun NIK, kemudian Bjorka akan memberikan datanya secara lengkap.

Kendati dapat dicek validitasnya, Pratama menemui adanya kejanggalan. Di tahun 2019 terdapat 192 juta orang pemilih di Indonesia, artinya ada sekitar 87 juta lebih data yang belum ada. Pratama lantas mencoba konfirmasi kepada Bjorka terkait dengan kebocoran data itu, tetapi ia belum mendapatkan tanggapan.

Menyinggung asal data pemilih yang bocor ke publik, pakar keamanan siber itu menyebutkan ada beberapa institusi yang memiliki data tersebut, yaitu KPU, Dukcapil, Bawaslu RI, dan bahkan partai politik atau lembaga lain.

“KPU RI lebih tahu soal ini. Oleh karena itu, perlu diaudit satu per satu agar tahu di mana kebocorannya,” kata Pratama yang pernah menjadi Ketua Tim Lembaga Sandi Negara (sekarang BSSN) Pengamanan Teknologi Informasi (TI) KPU pada Pemilu 2014, Kamis (8/9/2022).

Iklan

Pratama menambahkan, maraknya kebocoran data yang terjadi beberapa waktu terakhir menyadarkan betapa pentingnya Undang-Undang tentang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP). Ketiadaan aturan ini membuat tidak ada upaya memaksa dari negara kepada PSE untuk bisa mengamankan data dan sistem yang mereka kelola dengan maksimal atau dengan standar tertentu. Akibatnya, banyak terjadi kebocoran data namun tidak ada yang bertanggung jawab, semua merasa menjadi korban. Padahal soal ancaman peretasan sudah diketahui luas.

Sumber: Antara
Penulis Kenia Intan

BACA JUGA Cek Kebocoran Data Kartu SIM, Situs Ini Bisa Digunakan

Terakhir diperbarui pada 8 September 2022 oleh

Tags: keamanan siberkebocoran datakpuUU PDP
Kenia Intan

Kenia Intan

Content Writer Mojok.co

Artikel Terkait

UU PDP untuk menghadapi Kejahatan digital. MOJOK.CO
Liputan

Kejahatan Digital Makin Mengancam Data Pribadi Warga, tapi Perlindungan dari Negara Tak Ada

22 Oktober 2025
kpps bantul.MOJOK.CO
Ragam

Curhat Petugas KPPS Bantul, Gaji Sehari Lumayan tapi Hadapi Saksi Galak dan Tekanan di TPS Lebih Menantang  

11 Februari 2024
Rantis Maung, Spesifikasi Tunggangan Prabowo Gibran ke KPU (foto kompas.com:Nirmala Maulana A)
Politik

Rantis Maung Mengantar Prabowo dan Gibran ke KPU, Ini Spesifikasi Kendaraan Buatan Pindad Itu

25 Oktober 2023
Partai Baru Tidak Bisa Ikut Menyumbang Dana Kampanye MOJOK.CO
Kotak Suara

KPU Ingatkan Partai Baru Tidak Bisa Ikut Menyumbang Dana Kampanye Capres dan Cawapres

13 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.